Bagian 17. (Pengakuan)

182 35 41
                                    

Taehyung dan Jungkook sudah sama-sama babak belur saat Young Gil berlari pontang-panting memasuki arena gimnasium sambil menunjukkan wajah cemas luar biasa. Remaja itu datang membawa peringatan kalau Mr. Tae Ik sedang berjalan menuju ke sana. Dan sontak berhasil membuat semua manusia di tribun berhamburan melarikan diri, tak terkecuali wasit yang bertugas mengawasi pertandingan tak masuk akal itu. Hingga hanya menyisakan kedua manusia keras kepala; Jungkook dan Taehyung, yang sama-sama tak peduli pada peringatan Young Gil dan memilih meneruskan perkelahian.

"Apa kalian mau kena skors? Sudah ... hentikan sekarang juga dan ayo kita pergi!" teriak Young Gil di tepi contest area kepada kedua rekannya yang masih saling mengunci pergerakan satu sama lain. Namun, ia tetap diabaikan sampai pintu ganda terbuka dan Mr. Tae Ik terlihat berjalan mendekat dengan langkah berderap.

"Hentikan apa pun itu yang sedang kalian lakukan di sana!" teriaknya murka dan langsung menjambak rambut Tahyung kasar untuk menjauhkannya dari Jungkook begitu tiba di arena.

"Kubilang, lepaskan, apa kau tuli?"

Momen tidak menguntungkan bagi Taehyung karena harus merasakan sakit pada jambakan rambutnya itu memberi Jungkook kesempatan sekali lagi untuk menghantam wajahnya hingga mimisan sebelum mau melepaskannya.

Mr. Tae Ik yang kian terbakar emosi segera mencengkeram kerah kostum Taehyung dan menyeretnya berdiri sambil menggeram, "Bukankah sudah kuperingatkan padamu agar tidak membuat masalah dengan Tuan muda Jungkook, uh? Sekarang, kau ikut denganku dan kau, Young Gil, bawa Tuan muda Jungkook ke klinik sekolah!"

Young Gil tak lantas melaksanakan perintah dan menatap ragu-ragu sejenak ke arah Taehyung dan Jungkook secara bergantian. Menurutnya, kedua lelaki itu sama-sama membutuhkan perawatan medis, tetapi karena kemudian Mr. Tae Ik kembali meneriakinya, Young Gil akhirnya mengangguk dan memapah Jungkook ke ruang kesehatan. Sementara itu Taehyung diseret kasar oleh Mr. Tae Ik menuju kantornya.

"Apa kau mengenal Nyonya Liliana Jung?" Mr. Tae Ik memulai ceramahnya tanpa memedulikan darah segar yang masih mengucur dari kedua lubang hidung Taehyung yang kini berdiri menahan sakit di sekujur badan di hadapannya. "Istri kedua Presdir Jeon, sangat memuja ketampanan putranya dan akan menuntut siapa pun yang berani membuatnya terluka. Apa kau tahu berapa nilai asuransi untuk setiap inci bagian tubuh Pangeran yang kau hajar tadi? Bahkan gajiku selama satu tahun pun tidak akan cukup untuk membayar biaya bulanan perawatan kulit dan tubuhnya! Apa kau bisa melunasi dendanya kalau sampai nanti dia menuntut sekolah untuk membiayai perawatan putranya?"

Taehyung meringis sambil menyeka darah yang masih terus mengalir keluar dari lubang hidungnya sebelum menjawab dengan berbalik mengajukan pertanyaan sinis, "Lalu jika Anda tahu nilainya cukup mahal, kenapa Anda malah diam-diam meracuninya?"

Mr. Tae Ik seketika gelagapan, menggebrak meja untuk mengintimidasi Taehyung agar tidak bicara sembarangan, "Omong kosong apa yang kau katakan barusan? Hati-hati dalam berbicara dengan gurumu!"

Taehyung masih sanggup menyeringai di antara pandangan matanya yang perlahan mulai mengabur. Ia ingin menyudahi semua ini sebelum kesadarannya benar-benar menghilang dan segera pergi dari hadapan manusia memuakkan ini. "Aku tidak tahu berapa ibuku membayar Anda untuk kejahatan yang selama ini diam-diam Anda lakukan pada Jungkook, atau entah apa yang ia janjikan untuk masa depan kariermu. Tetapi aku, Jeon Taehyung, akan menghancurkan siapa pun yang berani menyentuh orang-orang yang kusayangi. Jadi sebelum Anda kulaporkan pada Presdir Jeon atas tindak percobaan pembunuhan dengan memberikan obat ilegal kepada Jungkook, sebaiknya berhentilah sampai di sini."

Descendants [21+ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang