Kim Sang Min bergegas pulang begitu mendapatkan mandat dari sang majikan dan menyeret Tahyung ke kamarnya ketika Jojo tengah berbelanja keperluan untuk makan malam di supermarket.
"Nyonya Ji So, mengirimkan surat ini untuk Anda," kata Kim Sang Min sembari bisik-bisik seolah-olah dinding di rumahnya bisa mencuri dengar perkataannya, dan menyerahkan sepucuk surat pada Taehyung. "Tolong, baca secepatnya setelah aku pergi."
Taehyung mengangguk dan setelahnya Kim Sang Min langsung pamit undur diri, "Aku harus kembali ke rumah Presdir Jeon. Jangan beritahu Jojo kalau aku pulang menemui Anda hari ini."
Sekali lagi Taehyung mengangguk, dan membaca surat itu selepas kepergian Kim Sang Min.
Kenakan pakaian yang pantas dan temui aku di alamat yang kutuliskan.
Yang sangat merindukanmu, ibumu.
Taehyung kemudian bergegas berganti pakaian dan langsung meninggalkan rumah tanpa menunggu kepulangan Jojo. Lelaki itu menumpangi sebuah taksi dan menunjukkan alamat yang ingin ia tuju. Tanpa tahu tempat apa yang sebenarnya akan ia datangi, Taehyung tampak kebingungan saat sopir taksi bertanya-tanya padanya soal usia.
"Memangnya kenapa aku harus memberitahumu berapa usiaku ketika aku hanya ingin diantarkan ke suatu tempat?" Taehyung bertanya balik.
Sopir taksi segera menepis udara kosong di sekitarnya. "Haish, bukan begitu maksudku. Masalahnya kau masih tampak sangat muda dan tidak terlihat...."
"Tolong bawa saja aku ke sana. Aku harus bertemu dengan seseorang yang sudah sangat kurindukan." Taehyung menukas, dan akhirnya hanya diangguki oleh sopir taksi yang kemudian membawa mobilnya melaju.
"Seharusnya para orang tua mengajari anak-anaknya untuk mencari uang dengan cara yang benar," gerutu sopir taksi pelan. Cukup pelan sehingga tidak sampai ke telinga Taehyung.
*
Lotus House. Di sanalah Taehyung diturunkan. Sebuah bangunan yang menyerupai gedung hotel bintang lima dan penuh oleh lelaki-lelaki muda tampan serta wanita-wanita "dewasa" yang kesemuanya berpakaian seksi.
Beberapa di antara mereka sontak memusatkan perhatiannya pada Taehyung ketika pemuda itu baru saja menampakkan diri melalui pintu utama yang ia lewati. Bak sebuah bunga beraroma menggoda, beberapa wanita seakan terhipnotis dan tak puas hanya dengan melihat, mulai tertarik mendekatinya. Sehingga beberapa petugas keamanan harus turun tangan menghalau mereka dan lantas membimbing Taehyung ke arah di mana seharusnya ia berada.
"Ah ... sudah datang dia rupanya?" sambut gembira seorang lelaki empat puluhan yang mendadani dirinya dengan setelan jas mencolok; warna ungu muda berkilauan yang dipadukan kemeja kuning tidak kalah mencolok. "Aku Spencer Lee, pemilik tempat ini sekaligus teman tamu paling istimewa kami yang malam ini mengundangmu. Bukankah namamu V?"
Taehyung mengangguk tanpa menjawab sepatah kata dan ia lantas digandeng mesra oleh pria flamboyan ini.
"Aku akan mengurusnya sampai di sini. Kalian boleh pergi sekarang." Spencer mengibaskan tangannya gemulai ke arah para petugas keamanan dan menyeret Taehyung memasuki lift.
"Bagaimana Anda bisa mengenal namaku dan tahu kalau aku bermaksud menemui seseorang di tempat ini?" Taehyung bertanya dalam separuh perjalanannya menuju lantai atap. Sambil sesekali berusaha melepaskan tangannya yang dipeluk posesif oleh ahjussi-ahjussi genit di sampingnya. Tetapi ia tak berhasil melepaskan lilitan tangan Spencer lantaran pria itu justru kian mengencangkan dekapannya setiap kali Taehyung berusaha meronta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants [21+ END]
FanfictionTentang tiga putra konglomerat yang terlahir dari wanita berbeda dan tidak saling akur: Jeon Seok Jin, Jeon Taehyung dan Jeon Jungkook. Jeon Taehyung harus berjuang sedari kecil untuk menyelamatkan diri dari orang-orang yang terus berusaha membunuhn...