Bagian 34. (Apa Salahnya Menjadi Miskin?)

195 38 27
                                    

Seok Jin melemparkan gelas minumannya hingga pecah berkeping-keping usai menerima kabar dari sekretaris Ko mengenai misi mereka yang gagal, dan hampir meledakkan peluru ke kepala dua pesuruh—yang kini hanya sanggup berlutut di hadapannya meminta ampun—kalau saja sekretaris Ko tidak menghalanginya.

"Anda sebaiknya datang ke rumah sakit sebelum Presdir memiliki pemikiran buruk pada Anda." Sekretaris Ko merentangkan kedua tangannya di hadapan Seok Jin yang masih menodongkan senjata pada salah satu pesuruhnya yang tidak berguna. "Tuan Muda Jungkook telah dipindahkan ke ruang ICU sejak dua hari lalu. Saya sudah meminta sopir menyiapkan mobil untuk Anda."

Seok Jin menurunkan tangannya sambil mengembuskan napas berat melalui mulut sebelum menyimpan kembali senjatanya ke balik jas kerja dan menatap sekretaris Ko tajam. "Pastikan kegagalan mereka tidak akan mendatangkan masalah buatku, atau sekalian bunuh saja keduanya di suatu tempat."

"Saya mengerti." Sekretaris Ko membungkuk melepaskan kepergian Seok Jin meninggalkan apartemen. Mengabaikan dua pesuruhnya yang kini hanya bisa meraung-raung memohon ampun.

*

Di kantornya, Presdir Jeon tengah mengetuk-ngetukkan ujung telunjuknya ke atas meja marmer berlapis kaca. Sembari memahami dokumen di tangannya secara instens, telinganya mendengarkan lelaki kepercayaannya berbicara.

"Alamat orang tua, nama mereka berikut perusahaan tempatnya bekerja semuanya adalah fiktif," kata lelaki bersetelan hitam itu sembari menunjukkan ekspresi serius. "Alih-alih dari luar negeri, saya justru memperoleh berita kalau mansion mewah milik Tuan Muda Jeon Taehyung pernah digunakan setahun lalu oleh Nyonya Ji So untuk mengurung seorang remaja." Lelaki itu menjeda sejenak guna melihat bagaimana ekspresi wajah atasannya.

Presdir Jeon Tae Joo mengambil salah satu foto yang terselip di dalam map berisi dokumen yang ia pegang dan memperlihatkannya kepada sang utusan. "Remaja ini yang kau maksud?"

Itu adalah foto Taehyung setelah wajahnya diubah dan berganti nama menjadi Kim Ji V.

Utusan itu mengangguk hati-hati. "Menurut dokter yang berhasil kami ringkus, dia membenarkan bahwa pernah melakukan prosedur pembedahan total pada wajah Tuan Muda atas perintah Nyonya Ji So. Yang berarti, remaja bernama Kim Ji V itu adalah Tuan Muda Jeon Taehyung."

Sudut bibir Presdir Jeon berkedut membentuk senyuman tipis. Ia mengangguk-angguk sebelum mengayunkan tangannya ke udara mengusir utusannya pergi karena dianggap telah cukup memberikan informasi. Namun, bukannya langsung keluar, lelaki itu malah berjalan mendekati mejanya dengan wajah menegang.

"Tapi Presdir," katanya lebih pelan. "saya juga mendengar jika Nyonya Ji So berencana segera memberangkatkan Tuan Muda Taehyung ke Amerika. Dia sudah membicarakan hal ini pada pihak rumah sakit sehari setelah operasi kemarin dilakukan, dan ingin perawatannya dipindahkan."

"Dia tidak akan bisa membawa anak itu ke mana pun." Presdir Jeon menuturkan tenang selepas mengembuskan napas berat. "Aku akan menempatakan orang-orangku di rumah sakit sebelum Ji So melaksanakan maksudnya. Jadi tidak akan ada satu orang pun bisa melukai atau membawa salah satu putraku, sekalipun itu adalah ibunya."

*

Jojo merasa, ia tak bisa menahan diri lebih lama lagi.

Sudah satu minggu ia tidak melihat Jungkook atau pun Taehyung masuk sekolah, dan itu sangat membuatnya frustrasi. Ia tidak bisa mencari tahu bagaiamana kabar mereka sekarang sebab Ayahnya tidak pernah mau menjawab saat Jojo menelepon dan mulai bertanya perihal mereka. Lalu Kim Sang Min akan langsung memutuskan sambungan telepon dengan sejuta satu alasan.

Ru Na? Oh, jangan bicarakan anak tak tahu diri itu sekarang. Jojo menyesal setengah mati lantaran sempat hampir salah paham mengira kalau pada akhirnya mereka bisa berteman setelah gadis itu menginap di rumahnya dan Jojo memberitahunya saat Jungkook mengalami kecelakaan. Alih-alih terima kasih, Ru Na malah menyalahkan Jojo dan menuduh sepupunya sebagai penyebab musibah yang menimpa Jungkook.

Descendants [21+ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang