Bagian 36. (Ketika Sang Raja Bertindak)

163 37 32
                                    

Satu minggu kemudian, keluarga Jeon akhirnya kembali bisa berkumpul dalam satu meja makan di kediaman Jeon Tae Joo. Semua orang diam dan berpura-pura menikmati makan malamnya, terutama para istri yang paling benci jika harus dikumpulkan dalam satu momen kebersamaan.

Tinggal serumah dengan para "madu" seolah-olah belum cukup membuat kesulitan untuk bernapas. Kini, mereka dipaksa duduk satu meja dalam ritual makan malam keluarga sambil dikelilingi para pengawal, tak ubahnya seperti menelan racun dalam setiap suapan makanan yang masuk ke mulut di dalam penjara.

Sayangnya, hanya itu yang bisa mereka lakukan kalau tidak ingin salah satu pengawal Jeon Tae Joo yang berjaga di belakang kursi dan beberapa sudut rumah melakukan hal-hal tidak menyenangkan yang disebut sebagai bentuk disiplin.

Benar-benar gila. Tidak bisa kembali ke kamar dan melanjutkan makan malam di sana, Nyonya Liliana sampai mencincang hancur steak di piringnya lantaran kesal sedari tadi melihat Nyonya Yuu Jin bertingkah sok mesra pada suaminya dengan sesekali menyuapkan makanan ke mulut Presdir Jeon.

Jungook memandangi kelakuan ibunya diam-diam dan menggeleng samar, begitu juga Taehyung dan Seok Jin. Acara makan bersama selalu menjadi sebuah drama dalam keluarga mereka. Namun, setiap kali Nyonya Yuu Jin dan Nyonya Liliana memainkan dramanya, Nyonya Ji So yang duduk di depan Taehyung dan posisinya paling jauh dari Presdir Jeon, selalu memiliki urusannya sendiri.

Wanita itu dan ponsel pintar mewahnya yang berjumlah lima keluaran pabrik ternama, tergeletak berbaris bersama piring berisi makan malam yang hanya sesekali disentuh, membuat Taehyung merasa kalau kelakuan ibunya lebih mengerikan dibandingkan tingkah kedua ibu tirinya. Terutama saat ia melihat wanita itu selalu tersenyum pada salah satu ponsel yang sedang digenggamnya.

Nyonya Ji So menyukai "daun muda" seusia anaknya dan memiliki banyak koleksi teman kencan yang namanya tersimpan dalam kelima ponsel berharganya. Setiap kali ia merasa diabaikan atau membutuhkan perhatian yang tidak bisa ia dapatkan dari sang suami, Nyonya Ji So selalu berlari ke pelukan "daun muda"-nya tanpa peduli tempat. Dan itu benar-benar memuakkan di mata Taehyung.

Lima menit berlalu, dentingan gelas yang dipukul menggunakan kepala sendok oleh Presdir Jeon, berhasil menginterupsi kesibukan para penghuni meja makan. Pria paruh baya yang terlihat berbahagia itu memandangi satu per satu orang-orang di sana bergantian, dan tersenyum lebar tepat ketika tatapannya tertuju pada Taehyung.

"Kurasa kita harus mengadakan pesta penyambutan atas kembalinya Taehyung ke rumah," katanya beriringkan senyum semeringah.

Semua orang seketika menoleh pada Taehyung, tetapi tidak satu pun dari Nyonya Yuu Jin dan Nyonya Liliana terlihat senang. Begitu pula Seok Jin yang hanya menyeringai sekilas sebelum kembali menatap hambar makanannya yang semenjak tadi hanya ia bolak-balik tanpa sekali pun masuk ke dalam mulut.

"Kita akan mengundang banyak tamu dan sekalian memperkenalkannya kepada para rekan bisnisku." Presdir Jeon melanjutkan pidatonya. "Karena dia semestinya sudah lulus tahun lalu dari SMA, kurasa tidak akan masalah kalau dia mulai melanjutkan pendidikan di universitas sambil bekerja paruh waktu di salah satu perusahaanku."

"Dia belum memiliki ijazah SMA." Nyonya Ji So menyela pendapat suaminya. "Dia seharusnya belajar dengan benar ketika orang-orang terus berusaha memburunya selama di luar negeri."

"Aku sudah membicarakan masalah itu dengan salah satu profesornya di Los Angeles dan Taehyung akan mendapatkan ijazah kelulusannya segera."

"Kau menyuap profesornya?" Nyonya Yuu Jin dan Nyonya Liliana menyeru serempak.

Sama-sama terdengar tak percaya sekaligus keberatan di waktu bersamaan dengan tindakan suami mereka. Namun anehnya, di tengah ketegangan seperti itu keduanya masih sempat menoleh satu sama lain saat menyadari kekompakan tak disengaja itu, hanya untuk saling melempar tatapan benci sebelum kembali melengos.

Descendants [21+ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang