Usai acara tukar cincin dilakukan, Jungkook terlihat berjalan menyelinap keluar dari ballroom tempat diselenggarakannya pesta. Young Gil, salah satu teman Jungkook yang bermulut besar memberi tahu Ru Na perihal tersebut. Dan gadis yang malam ini menjadi putri dalam pesta itu pun segera menyusul pergi untuk mengejar.
Ru Na melihat Jungkook membuka pintu menuju arah tangga darurat dan bergegas mempercepat langkah dengan berlari. Begitu ia berhasil menyusul, Jungkook ternyata masih berdiri di ujung tangga dan sibuk menghela napas sambil menjambaki rambutnya sendiri seakan-akan ia begitu frustrasi dengan apa yang baru saja terjadi.
"Apa kau akan meninggalkanku dengan cara seperti ini?" geram Ru Na sambil berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan Jungkook yang sontak menoleh padanya. Ru Na menatap lelaki tampan itu dengan tajam. "Ayo, kembali ke sana."
"Untuk apa aku harus kembali denganmu? Aku sudah melakukan apa yang harus kulakukan. Sekarang aku akan pergi ke rumah gadisku."
"Kau memang sampah!" Ru Na melayangkan tangan bermaksud memberikan satu tamparan keras di pipi kanan Jungkook, namun gagal lantaran tangan gesit berandalan sekolah itu berhasil menghalaunya.
Jungkook terkekeh, "Kalau kau pikir dirimu bisa berbuat kurang ajar padaku, kau salah, Calon kakak ipar," ejek Jungkook jemawa. Tampak bahagia ketika menyadari Ru Na begitu menderita kaibat ulahnya.
"Lepaskan tanganku! Kau akan menyesal karena sudah berani menyakitiku." Ru Na terus meronta sambil menggigit bibirnya menahan sakit akibat cengkeraman tangan Jungkook. Dan ketika lelaki itu tak jua melepaskan tangannya, Ru Na kembali berteriak, "Sekarang kau adalah milikku, apa kau lupa?!"
"Milikmu, uh?" Jungkook terkekeh. "Apa secepat itu kau melupakan kakakku?"
Ru Na tak menjawab. Pergelangan tangannya sudah memerah akibat perbuatan kasar lelaki ini. "Asal kau tahu, aku melakukan semua ini hanya karena tidak ingin melihat ayah kembali ribut dengan ibuku. Bagiku, sampai kapan pun kau tetaplah tunangan Taehyung. Dan aku sama sekali tidak memiliki hasrat padamu."
"Terserah kau mau bilang apa." Ru Na menukas tak kalah sinis. "Bagiku, kau, Taehyung atau Seok Jin, semua sama saja. Asalkan kalian sama-sama tampan dan putra Jeon Tae Joo, aku tidak peduli harus menikah dengan siapa. Jadi demi kebaikanmu, sebaiknya sekarang kembalilah bersamaku atau—"
"Atau apa?" Jungkook menantang. "Kau tidak akan bisa mengendalikanku."
Ru Na tersenyum sinis sepintas, kemudian ia mengeluarkan gunting kecil dari dalam tasnya menggunakan satu tangannya yang terbebas dan kembali menatap Jungkook penuh ancaman, "Baiklah. Kalau begitu, mari kita buktikan," katanya yang lantas mengoyak gaun yang ia pakai dan merobeknya sambil berteriak sejadi-jadinya dan berpura-pura menangis. "Tolong aku! Kumohon siapa pun, tolong aku!"
"Sial." Jungkook mengumpat dan refleks membekap mulut Ru Na sambil mendorongnya ke tembok. "Apa kau gila? Kau sungguh akan melakukan cara kotor ini untuk memfitnahku?"
Ru Na tak menggubrisnya, tetap berusaha berteriak dari balik bekapan tangan Jungkook sampai akhirnya pintu dibuka dan beberapa security muncul diikuti Presdir Jeon yang sontak memperlihatkan wajah "iblis" begitu melihat pemandangan yang tengah disuguhkan oleh putra bungsunya.
"Apa yang kau lakukan di tempat seperti ini?" kata Presdir Jeon berusaha untuk tetap tenang. Tak ingin sampai terdengar oleh para undangan yang datang ke pestanya.
Jungkook yang merasa terjebak langsung melepaskan bekapannya dan menjauh dari Ru Na. Bertepatan dengannya, Seok Jin muncul di belakang sang ayah. Wajahnya pun tak kalah terkejut, segera melepaskan jas dan memasangkannya ke tubuh Ru Na untuk menutupi bagian atas tubuh gadis itu sebelum lebih banyak orang datang untuk melihat. Ru Na pun kembali meneruskan sandiwaranya dengan menangis tersedu-sedu di pelukan Seok Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants [21+ END]
FanficTentang tiga putra konglomerat yang terlahir dari wanita berbeda dan tidak saling akur: Jeon Seok Jin, Jeon Taehyung dan Jeon Jungkook. Jeon Taehyung harus berjuang sedari kecil untuk menyelamatkan diri dari orang-orang yang terus berusaha membunuhn...