Bagian 40. (Si Agresif)

197 37 34
                                    

Setelah Jojo tertidur di kamarnya, Tehyung berjalan ke luar menemui sang ayah. Presdir Jeon sedang berada di dalam ruang kerjanya dan tampak sedang melamun ketika Taehyung datang. Namun, pria itu segera berpura-pura sibuk sebelum Taehyung sempat mencurigainya tengah melamun.

"Di mana gadis itu?" tanya Presdir Jeon yang hanya menatap Taehyung sekilas sebelum kembali fokus pada dokumen di mejanya. Oh, ia bahkan tidak tahu pasti dokumen apa sebenarnya yang sedang pura-pura dibacanya.

"Dia sedang tidur di kamarku." Taehyung menjawab.

Presdir Jeon tidak merespons apa-apa, dan Taehyung memutuskan untuk duduk tanpa dipersilakan. "Abeoji benar-benar menyuruhnya untuk melupakanku?" tanya Taehyung ragu-ragu. Setengah merasa cemas kalau jawaban sang ayah justru akan membuatnya kecewa berlipat-lipat.

Akhirnya, Presdir Jeon menghentikan kegiatannya berpura-pura dan menatap lekat pada putranya, yang tak sengaja pandangannya malah terpeleset pada cincin yang tiba-tiba saja sudah tersemat di jari manis Taehyung tanpa seizin darinya.

Presdir Jeon mendesah kecewa, "Dia putri satu-satunya yang dimiliki oleh Kim Sang Min." Presdir Jeon menjawab. Matanya yang berwarna cokelat tak beralih dari cincin Taehyung, membuat remaja itu menelan ludah salah tingkah.

"Aku sudah melamarnya." Taehyung menjelaskan tanpa diminta. "Aku akan tetap bersamanya sekalipun Abeoji akan menentangnya."

Presdir kembali mendesah panjang sarat kecewa, lalu menatap wajah Taehyung yang terlihat sama saja dengan Jojo, bodoh dan tidak dewasa. "Kau tahu apa artinya saat aku mengatakan dia adalah putri satu-satunya yang dimiliki Kim Sang Min?"

Taehyung terdiam. Tak memahami maksud ayahnya.

"Artinya ... dia adalah harapan satu-satunya yang dimiliki oleh pria itu." Presdir Jeon memperjelas.

"Lalu apa masalahnya?"

"Sebelum Jojo mengenalmu, Kim Sang Min pernah memberitahuku jika anak gadisnya ingin menjadi seorang dokter anak. Kim Sang Min sangat bersemangat menjalani pekerjaannya karena mengetahui cita-cita anaknya begitu mulia. Jadi dia ingin putrinya masuk ke Wolseum agar bisa melanjutkan sekolah ke universitas kedokteran terbaik yang ada di Korea untuk mewujudkan cita-citanya. Jika kau tetap di sisinya, itu mungkin akan melemahkan mimpi dan cita-cita Kim Jojo."

"Bagaimana bisa aku akan melemahkan mimpinya?"

"Saat seseorang jatuh cinta," terang Presdir Jeon, "terlebih di masa remaja yang penuh gelora, mereka cenderung akan lupa diri. Tidak bisa berpikir waras seolah-olah mereka hanya akan menghabiskan sisa hidupnya hanya dengan bercinta. Kemudian jika itu terjadi padanya...."

"Abeoji membuat Jungkook dan Ru Na bertunangan di masa yang sama." Taehyung menyela, merasa keberatan dengan teori ayahnya yang terkesan pilih kasih kepadanya dan Jungkook.

"Kasus kalian jelas berbeda." Presdir Jeon menyandar ke kursinya. "Mari kita berbicara tentang fakta. Jika Ru Na mabuk kepayang karena cinta, itu tidak akan mengubah apa pun dalam hidupnya. Dia tetap seorang calon pewaris. Bodoh pun dia akan tetap bisa memenuhi semua keinginannya. Tapi jika itu terjadi pada Jojo, kau tentu hanya akan mematahkan hati ayahnya jika sampai membuat putrinya melupakan cita-citanya menjadi dokter hanya karena dia jatuh cinta dan ingin cepat-cepat menikah denganmu."

"Bagaimana jika aku berjanji tidak akan membuat Jojo lupa pada cita-citanya?" Taehyung masih memaksa. Dan ketika ia tak mendengarkan tanggapan apa pun dari sanga ayah, Taehyung bangkit dari kursinya dan berlutut di lantai sambil membungkukkan badan sembilan puluh derajat. "Aku juga berjanji akan lebih giat belajar supaya bisa melampaui harapan Abeoji kepadaku. Jadi aku tidak perlu menikahi gadis kaya hanya untuk memperluas jaringan bisnis keluarga Jeon. Aku akan melakukannya dengan kemampuanku sendiri. Kumohon, berikan aku kesempatan untuk membuktikan bahwa aku mampu membuatmu bangga dengan caraku. Biarkan aku memilih jalanku sendiri dan tolong ...  izinkan aku bersamanya, Abeoji. Aku berjanji tidak akan membuat Tuan Kim Sang Min kecewa karena kebersamaan kami. Aku...."

Descendants [21+ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang