Bagian 15. (Tantangan Pangeran Kecil)

203 36 27
                                    

Jojo mondar-mandir di depan rumah sambil sesekali melihat pada jam tangannya. Sudah pukul 11.00 malam KST dan Taehyung tak kunjung terlihat batang hidungnya, membuat Jojo mendecak gelisah.

"Ke mana dia pergi?" Dia menggumam sendirian. "Seharusnya aku meminta nomor ponselnya. Bagaimana kalau dia kesasar saat keluyuran? Hoooh ... bagaimana kalau dia membuat masalah lagi di luar sana?"

Jojo berhenti di tempatnya sambil menggigit bibir. Membiarkan imajinasinya bermain-main dengan fantasi Kim Ji V memalak anak-anak di jalanan lalu dikeroyok warga dan dibawa ke kantor polisi. 

"Tidak  ... tidak  ...!" Jojo menggeleng dan memukul kepalanya. "Jangan bodoh, Kim Jojo. Kenapa aku harus mengkhawatirkannya, uh? Masa bodoh lah kalau dia mau membuat masalah atau ditangkap polisi. Kenapa juga aku harus menunggunya di sini seperti orang bodoh kurang kerjaan?"

Jojo masuk ke dalam rumah sambil mengentak kaki dan meneruskan langkah ke dalam kamarnya. Ia melemparkan dirinya ke atas tempat tidur dan berharap akan langsung tertidur tanpa memikirkan Kim Ji V, tetapi ia tetap tak bisa tidur dan malah menggelepar ke sana kemari sehingga berkahir terjatuh dari tempat tidur dengan mata sebulat bulan purnama.

"Ayolah, besok aku harus sekolah...." Jojo menyeret bantal berikut selimutnya keluar dan melemparkannya ke atas sofa panjang ruang tamu sebelum menyusul menjatuhkan dirinya dengan putus asa. "Kenapa aku tidak bisa berhenti memikirkannya?" Jojo miring ke kiri, menatap toples berisi marshmallow warna-warni di atas meja dan mengerjap pelan. "Apa aku jatuh cinta padamu, V? Benarkah aku mulai menyukaimu?"

*

Taehyung menyeret kakinya menyusuri trotoar ketika malam menjelang subuh dan kota masih tampak sepi.  Dengan wajah pucat pasi penuh masalah dan kelelahan berjalan kaki, ia akhirnya berhasil tiba pulang ke rumah Kim sang Min. Tanpa memiliki keberanian masuk ke dalam sana, Taehyung memutuskan untuk duduk di depan pagar dan menyandarkan tubuhnya ke teralis besi sembari menekuk kakinya.

Taehyung menggigil ketika angin sepoi berembus dari arah timur dan melambaikan poni-poni rambutnya. Memeluk erat kedua kakinya dan menopangkan kepalanya ke lutut. Taehyung tertidur tak berapa lama kemudian. Dan terbangun ketika merasakan sesuatu menendang-nendang ujung sepatunya.

Taehyung membuka mata, dan menyadari hari sudah pagi bersama pandangannya menemukan keberadaan Kim Jojo yang berdiri menjulang sambil berkacak pinggang di depannya.

"Ck ... Ck ... Ck...." Gadis itu berdecak sambil menggeleng-geleng. "Lihat, siapa gelandangan yang tidur di depan rumahku? Haruskah aku melaporkannya pada petugas keamanan kalau ada gelandangan yang merusak pemandangan di sini?"

Taehyung tak menanggapinya, menelan ludah dan bangkit dengan perlahan penuh kecanggungan. Melihat wajah Kim Jojo hanya membuat Taehyung jadi teringat pada semua hal yang dikatakan ibunya semalam, dan itu semakin memicu perasaan malu dan bersalah di benaknya karena tak sengaja telah melibatkan gadis tak tahu apa-apa ini ke dalam persoalan keluarganya yang rumit.

"Kau akan pergi ke sekolah hari ini?" Jojo bertanya sambil menyilangkan kedua tangannya ke dada. Berharap mengetahui sesuatu, apa pun itu, yang menyebabkan manusia di depannya ini memperlihatkan wajah aneh tak biasa padanya.

Sayangnya, harapan Jojo tak terkabul sebab Taehyung hanya mengangguk kilat dan berjalan masuk ke dalam rumah.

"Ish ...! Kenapa lagi dia sekarang?" Jojo mendengkus kesal karena merasa terabaikan. "Hei, aku Tuan rumah di tempat ini. Apa kau lupa bagaimana caranya bertata krama dengan pemilik rumah? Bukankah kalau semalam tidak pulang seharusnya kau membuat sepatah dua patah penjelasan dan meminta maaf?" Ia memutuskan bergegas menyusul masuk, namun berhenti di ruang tengah ketika Taehyung menenggelamkan diri ke dalam kamarnya.

Descendants [21+ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang