Bagian 11. (Pertemuan Dua Pangeran)

185 44 44
                                    

Kehilangan empat siswanya pada jam pertama, tak lantas membuat Mr. Tae Ik berdiam diri. Wali kelas yang menjunjung tinggi prinsip kedisiplinan itu bertanya pada beberapa siswa yang ditemuinya, dan langsung mendatangi atap gedung Wolseum setelah mendapatkan beberapa laporan yang menyatakan jika Kim Ji V dan Kim Jojo terlihat naik ke sana beberapa waktu lalu.

"Kupastikan akan memberi kalian hukuman yang setimpal karena membuatku harus mengeluarkan banyak energi untuk melakukan ini semua," gerutu Mr. Tae Ik di tengah perjuangannya menapaki tangga dengan napas yang tinggal tersisa setengah tarikan.

Di atap, Taehyung sudah berhenti menangis. Ketika akhirnya Mr. Tae Ik berhasil membuka pintu besi di sana dan berteriak-teriak melarangnya dan juga Jojo untuk bergerak sembari ia berjalan mendekat, Jungkook yang secara kebetulan keluar dari dalam persembunyiannya ikut diam di tempat, dan terkejut bukan kepalang saat menemukan Jojo juga berada di sana.

"Astaga ... kalian....," kata Mr. Tae Ik dengan suara terputus-putus karena napasnya sudah benar-benar habis. Namun anehnya, ketika ia menyadari keberadaan Jungkook tak jauh di sekitar sana, Mr. Tae Ik secara ajaib menjadi sehat kembali dan membungkuk sembilan puluh derajat memberi salam, "Oh, Anda juga di sini, Tuan muda Jeon?"

Salah satu sudut bibir Jojo tersungging miring mendapati tingkah Mr. Tae Ik yang tiba-tiba berubah 180 derajat setelah melihat Jungkook. Sekalipun pria ini begitu menghormati putra pemilik sekolah tempatnya bekerja, menurut Jojo, sikap Mr. Te Ik berikut guru-guru lainnya kepada Jungkook terlalu berlebihan dan terkesan seperti penjilat.

Jungkook tidak menjawabnya, hanya kembali menatap lelaki yang kini berdiri di samping Jojo. Dan dia langsung teringat akan lelaki yang semalam dilihatnya berciuman dengan gadis pujaannya itu di jalanan.

Bukankah dia adalah lelaki semalamJungkook membatin.

"Ah, dia Kim Ji V, sepupu jauh Nona Kim Jojo. Siswa baru di kelas Anda." Mr. Tae Ik memperkenalkan Taehyung begitu menyadari rasa penasaran di wajah Jungkook. Tetapi Jungkook kembali mengabaikannya, dan memilih untuk kembali meneruskan perjalanan sambil masih sesekali mengusap bibirnya dari sisa-sisa lumatan Ru Na.

Meski begitu, Mr Tae Ik tetap tersenyum lebar bahkan ketika tubuh Jungkook sudah tak lagi terlihat. Dan kembali berubah menjadi galak ketika akhirnya ia menoleh lagi kepada dua Kim bersaudara di depannya.

"Sampai di mana kita tadi?" Mr. Tae Ik bertanya garang dengan gestur menaikkan alis kanan. Tetapi kemunculan Ru Na dari arah Jungkook tadi keluar kembali berhasil membuatnya menjadi plin-plan dengan mengubah ekspresinya menjadi wajah manis. Sungguh tak ada bedanya dengan bunglon yang lihai berubah warna. "Ah, Nona Ru. Anda juga di sini?"

"Menyebalkan. Kalian semua menyebalkan!" pekik Ru Na uring-uringan sambil lalu dan membanting pintu besi menuju tangga yang ia lewati.

Mr. Tae ik hanya menghela napas dalam menghadapi tingkah anehnya, dan segera kembali fokus pada mangsa utamanya yang masih terbengong bodoh di depannya.

"Anak-anak yang dibesarkan dengan kelebihan protein selalu lebih agresif. Yah, itu bisa dimaklumi karena mereka anak-anak yang terlahir dengan sendok emas di mulutnya. Tapi kalian berdua ...? " Pria itu menjeda dan memberikan tatapan menelanjangi Jojo dan Taehyung secara bergantian dari ujung kepala sampai kaki. Kemudian ia berdecak.

"Kalian hanya anak-anak biasa. Bahkan sekali pun kalian memiliki fisik yang indah dan otak jenius, itu tidak akan membantu sama sekali. Jika membuat kesalahan, tidak ada yang bisa kalian lakukan selain menanggung hukumannya. Dan lihat, ada berapa kesalahan yang sudah kau lakukan sejak dua hari masuk ke sini?" Perhatian Mr. Tae Ik sepenuhnya menatap pada Taehyung yang beberapa kali kedapatan menghindari bersitatap dengannya.

Descendants [21+ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang