Kesal

2.9K 196 9
                                    

"Apa dengan mempermalukan dirimu sendiri bisa membuat seseorang jatuh cinta?"

****

Pagi kembali menyapa semesta. Matahari begitu semangat menyinari bumi yang siap menyambut penghuninya, siap mengikuti semua aktifitas penghuninya.

Sama seperti Azmi yang harus kembali berkutat pada aktifitas sekolahnya. Hari senin, hari dimana nabi selalu melakukan sunah yaitu puasa. Ya Azmi juga melakukan sunahnya, berpuasa setiap hari senin dan kamis.

Menurutnya dengan berpuasa bisa membuatnya lebih menjaga dalam segala hal, seperti pandangan dan ucapannya.

Terik matahari tidak membuat semangat Azmi luntur karena berpuasa. Tidak pula membuat seorang Azmi mengeluh karena kepanasan, padahal pagi ini ada jadwal upacara setiap hari senin ditambah masih ada kegiatan belajar mengajar sampai sore nanti, sabar Azmi.

"Eh gus kemarin jadi ya bikin akun instagram?" Bisik Reno ketika selesai upacara dan akan meninggalkan lapangan upacara.

"Jadi Ren dibuatin kang santri" singkat Azmi dengan masih fokus berjalan menuju kelasnya yang terletak di pojok belakang.

Kelas Azmi memang jauh, ia mengambil jurusan MIPA agar bisa berkuliah dijurusan apa saja, meskipun keinginanya ingin berkuliah di luar negeri nantinya.

"Kok kamu bisa tahu?" Lanjut Azmi yang bertanya. Sedang Reno yang ditanya justru terkekeh, jika di pikir zaman sekarang apapun lagsung bisa diketahui lewat media online.

"Tahu lah gus, kemarin lihat snap instagram pondok Al-Furqon" jelas Reno jujur. Pantas saja tahu, la wong dipublikasikan lewat media sosial pondok. Batin Azmi

"Followback ya gus hehe. Kali aja ikut terkenal" Azmi menggeleng karena kelakuan Reno, bisa-bisanya berpikir sejauh itu.

Harusnya Reno bersyukur kemana-mana aman, tidak harus menyembunyikan status apapun dan dari siapapun. Sangat sulit untuk Azmi, tapi bersyukurlah ia karena mendapat situasi dimana ia harus selalu bersabar menghadapi segala ujian yang bisa membuatnya besar kepala. Na'udzubillah.

"InsyaAllah kalau sempat" Reno berdecak kesal, ia sudah siap dengan girangnya jika langsung di iyakan Azmi, nyatanya sahabatnya ini hanya merespon sekedarnya saja.

"Tapi gus harus buka ig deh, beuh followersnya langsung membludak gus" Azmi berhenti dari langkahnya, ia menatap Reno dengan alis terangkat satu seperti bertanya benar apa tidaknya.

"Serius deh, nih ya tak kasih lihat" Reno memberikan ponselnya pada Azmi.

Benar apa yang dikatakan Reno, baru dua hari yang lalu namun sudah mencapai ratusan ribu, hebat siapa saja yang follow?

Azmi kembali menyerahkan benda pipih itu pada pemiliknya. Hingga sampailah ia dan Reno didalam kelas yang sudah ada beberapa teman laki-laki dan perempuannya. Sabar Azmi, ini sudah keputusanmu bersekolah di sekolah umum.

Azmi duduk di bangku paling depan dekat dengan meja guru, entahlah pikirnya di depan akan mudah menyerap ilmu terlebih akan terhindar dari bahaya mengantuk. Jadilah ia lebih memilih duduk didepan ketika teman-teman yang lain berebut dibarisan belakang.

"Woy udah ada yang ngerjain PR matematika?" Teriak salah satu teman Azmi yang diketahui bernama Randi.

Semua diam, Azmi pula diam. Entahlah kenapa masalah PR seperti menjadi momok teman kelasnya.

"Emang ada PR?" Ini pertanyaan macam apa? Batin Azmi yang sudah duduk dengan kedua tangan dilipat dan diletakkan diatas meja.

"Ada lah, makanya aku tanya bambank"

Terima Kasih (DALAM PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang