Pengawas

2.2K 164 8
                                    

Assalamu'alaikum..

Sudah malam senin ternyata hehe

Selamat membaca, jangan lupa klik bintangnya, sama komentarnya sedikit saja, berilah saya semangat hhe

Sebelumnya saya mau mengucapkan Selamat Hari ibu buat ibu-ibu, dan calon ibu di dunia. Semoga selalu birul walidain pada ibu sekaligus ayah ya jangan biarkan air mata mereka mengalir karena kecewa yang kita torehkan. Naudzubilah

Langsung saja...

Happy Reading✨


"Jangan berulah, setiap tingkah dan perbuatanmu pasti akan ada catatannya tersendiri"

*****

Sinar rembulan sudah tergantikan oleh datangnya mentari pagi. Ya sudah kembali pagi, begitu cepat waktu berlalu.

Pagi ini masih dalam suasana liburan bagi yang bersekolah di sekolah umum bukan swasta atau ikut dengan yayasan biasanya liburnya akan berbeda.

Seperti saat ini, saat dimana hari libur untuk santri. Ya hari jumat, bisa dibilang jumat bersih.

Pagi ini mendadak sang abi memerintahkan Azmi untuk menjadi pengganti pengawas kebersihan di pondok putri. Cobaan apa lagi?

Awalnya memang tugas ini dilakukan oleh Sania sang umi, namun karena keperluan mendadak dan bersma dengan gus Aji jadilah ia memerintahkan Azmi untuk sekedar mengawasi dan mengecek ulang keadaan pondok sudah bersih atau justru sebaliknya.

Bukankah itu hal yang mudah?

Tidak untuk Azmi, ia terlalu kaku jika harus berhadapan dengan banyaknya santri putri, bisa dibilang ia risi. Sudah dipastikan banyak sekali mata yang sudah lepas kendali.

Bukan Azmi sombong, hanya saja hal tersebut sudah terjadi dan hampir setiap saat jika ia pergi mengunjungi pondok pesantren putri untuk sekedar bertemu dengan sang umi.

"Nanti bisa di temani Reno sama Fendi kalau mau cek ulang pondok putri" jelas gus Aji memberi saran pada Azmi yang masih saja diam.

"Memangnya ndak ada ustad apa ustadzah lain bi?" Tanya Azmi untuk meminta agar abinya mengurungkan niat menyuruhnya pergi ke pondok putri.

"Ndak ada, semua masih sibuk sama proses kelulusan santri tahun ini" kalau sudah begini Azmi bisa apa?

"Ya sudah Azmi mau, tapi cuma cek ulang kan bi? Azmi ndak lama disana kan?" Gus Aji tersenyum, putranya ini terlalu khawatir tentang respon santriwati nantinya.

"Iya putra abi yang ganteng" goda gus Aji.

"Azmi emang ganteng bi, kan ngalahin abinya" entahlah sejak kapan putranya ini berani berbicara begitu.

Gus Aji hanya merespon dengan terkekeh dan mengacak rambut Azmi yang sepertinya sudah rapi sejak tadi.

"Ya sudah abi mau siap-siap pergi sama umi. Kamu jagain Fendi, jangan lupa tugasnya" Azmi mengangguk dan pergi menemui Reno dan Fendi yang masih asik bermain di latar belakang.

Terima Kasih (DALAM PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang