Rapat

1.7K 148 31
                                    

Assalamu'alaikum

Alhamdulillah sudah malam senin hehe ada yang menunggu kah? Eem sepertinya tidak yaa...

Author sedih tauk banyak banget yang jadi pembaca gelap huhu

Tolong lah tinggalkan jejak sedikit saja entah votes ataupun komentar, author bahagia tau kalau kalian mau ninggalin jejak kan jadi semangat ngetiknya walaupun masih banyak typonya...

Pelan-pelan saja yaa, InsyaAllah ini panjang partnya

Jangan lupa baca Basmallah dulu...

Happy Reading📖

******

Bissmillahirahmanirahim

"Amalan terbaik pada zaman ini adalah bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad saw. beristigfar setiap saat dan bersedekah secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan."

(al-Habib Syeikh bin Abdul Qadir Assegaf)

####

Mendekati kegiatan di program kerjanya ini mau tidak mau gus Azmi harus meluangkan waktu setelah pulang sekolahnya untuk rapat membahas kegiatan selanjutnya. Meski harus meninggalkan ngaji sorenya dan harus diganti malam double antara hafalan dan ngafsahi kitabnya. Tak apa ini semua demi kemajuan gus Azmi juga resiko lelah sudah gus Azmi pikirkan matang-matang sebelum ini.

"Bagaimana kalau kegiatan maulid nabi tahun ini kita undang ayah dari gus Azmi. Kita adakan acara yang beda dari tahun yang lalu dan tahun-tahun sebelumnya. Dulu kalau maulid hanya di isi guru agama saja kan? Kali ini kita undang dari luar" usul Sultan sebagai ketua panitia acara maulid tahun ini.

Semua masih diam, menimbang bahkan berpikir apakah ini tak terlalu sulit mengingat karakter gus Azmi yang sulit sekali di tebak.

"Bagaimana gus?" Gus Azmi masih diam memikirkan apakah sang abi mau, ini bahkan acara yang terbilang mendadak tanggal acaranya.

"Boleh nanti saya musyawarahkan bersama abi dulu. Kalau misalkan bisa saya langsung beritahu lewat grub" oke untuk saat ini gus Azmi harus menjadi pribadi yang langsung memberikan jawaban meskipun dengan berbagai resiko nantinya.

****

"Fah pulang yuk, lagipula ngapain sih nungguin si sugus itu" ujar Lani kesal. Pasalnya sudah setengah jam yang lalu dirinya pulang dan harus menuruti apa kata Kholifah untuk tetap menunggu gus Azmi.

"Berisik tau nggak" lelah sudah Lani membujuk temannya ini, bahkan di saat begini pun tetap saja egois.

Memang sejak gus Azmi terkenal, Kholifah bertekat akan terus mendekati gus Azmi. Harus dengan harapan semoga bisa menjadi bagian dari hidup gus Azmi. Mulai dari itu Kholifah bertekat akan semanis mungkin jika berhadapan dengan seorang gus Azmi yang ternyata lebih keren dari pikirannya itu.

Gambaran Kholifah seorang gus Azmi adalah laki-laki yang tampan juga sulit di dapatkan, mulai dari perhatian hingga semua tentang gus Azmi bakal terlihat luar biasa di mata Kholifah ini.

Suara bising membuat Kholifah menoleh, ternyata sudah selesai rapat sore ini, terlihat beberapa anggota osis keluar dari ruang rapat. Jelas Kholifah sudah bersiap rapi, jangan heran jika kali ini penampilannya berubah dengan sudah menggunakan jilbab segi empat meski masih dislampir sana sini. Setidaknya ada perubahan meski bukan karena Allah melainkan karena sosok gus Azmi yang sudah lama mengacuhkannya.

Terima Kasih (DALAM PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang