Jalan Pulang

1.7K 179 82
                                    

Assalamu'alaikum

Uhuk hmm jangan di teror terus ih, ini saya kasih bonus deh...

Tapi wajib tinggalkan jejak ya

Boleh ga minta 100 vote aja deh

Komentar sama sarannya 50 hehe biar ada semangat ngetik gituh

Utamakan Al-Quran sebagai bacaan yang paling menenangkan ya teman-teman💜

Bismillah dulu....

Happy Reading🕛

Bismillahirahmanirahim...

"Adakalanya dalam hidup tidak hanya tentang cinta dan pasangan, sahabat pun bisa"

*****

"Mau kemana?" Rahma memegang dadanya, kaget. Kenapa tiba-tiba manusia dingin ini jadi bawel sih. Pikir Rahma begitu.

Ya setelah menyelesaikan makan malam dengan perasaan kesalnya, Rahma ingin kembali ke tenda kelasnya, sepi tanpa kedua teman ajaibnya itu.

Tapi boro-boro kembali, ini sudah di hadang es balok di depannya, meski jaraknya terbilang masih jauh. Astagfirullah sabar Ma sabar.

"Ke tenda gus" Rahma menunduk, memainkan rerumputan yang menjadi pijakannya kali ini.

"Ini tenda, mau ke tenda mana lagi?" Bisakah Rahma memaki laki-laki di depannya ini? Ah rasa-rasanya menjengkelkan sekali.

"Maksudnya saya mau ketemu sama Lida sama Icha, lagian saya sudah baikan kok" dengan tetap menunduk Rahma memberikan alasan yang menurutnya baik. Semoga saja.

"Saya panggilkan"

"Hah!!"

"Sudah ndak usah banyak alasan, sana kembali" gus Azmi langsung membalik badannya sesuai apa perkataannya.

Rahma? Masih mencerna setiap kata yang dikatakan manusia es tadi. Menjengkelkan sekali.

Tidak main-main, gus Azmi memang mendatangi tenda putri sepuluh ipa satu seperti apa yang sudah gus Azmi katakan akan memanggilkan kedua teman Rahma. Entah untuk saat ini gus Azmi masih tak bisa mencerna apa yang sedari tadi ia lakukan hingga begitu perduli dengan gadis cengeng itu. Bukankah ini begitu aneh? Gus Azmi pun merasakan keanehan ini.

Untuk beberapa saat gus Azmi celingukan, pasalnya di tenda ini begitu ramai. Posisinya saat ini sendiri. Haruskah gus Azmi sendirian ke tenda putri itu? Sepertinya bukan ide yang baik.

"Titi.." keberuntungan berpihak pada gus Azmi yang langsung memanggil Titi, gadis yang menagatakan keanehan akan jalur tadi sore.

Titi yang terpanggil hanya celingukan dan menunjuk dirinya sendiri. Takut salah, ini kali pertamanya kakak kelas dan idola SMA Nusa Bangsa memanggilnya, mimpi apa ia semalam?

"Bisa panggilkan Lida sama Icha?" Tanpa basa-basi gus Azmi mengatakan keinginannya.

"Bisa kak, saya ke tenda dulu" gus Azmi mengangguk, tetap masih dengan muka datarnya. Pun sepertinya Titi bukan tipe perempuan yang tergila-gila dengannya jadi gus Azmi tak usah takut pada adik kelasnya kali ini.

Terima Kasih (DALAM PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang