Kelas Baru

2K 130 14
                                    

"Kembali bertemu, menciptakan sebuah kenangan dan memori baru"

****

Mentari kembali bersinar setelah sang rembulan tak keluar karena terhalang awan hitam dan rinai hujan syahdu.

Pagi ini adalah hari senin, hari dimana manusia paling mulia di lahirkan ke dunia. Hari dimana pencatatan amal baikan maupun keburukan.

Hari yang menurut para pelajar adalah hari yang membosankan setelah sehari berlibur.

Dan hari ini adalah hari dimana Azmi mulai kembali bersekolah setelah sesi liburan selesai. Hari dimana ia akan menjadi kakak kelas sekaligus adik kelas.

Hari yang Azmi akan lalui bersama dengan Fendi. Semoga saja selalu menyenangkan.

"Sarapannya yang banyak mas Azmi sama mas Fendi juga. Hari pertama masuk sekolah pasti upacaranya lama" ucap Sania dengan menggambilkan nasi ke piring gus Aji, Azmi dan Fendi begitu juga dengan Ara.

"Enggeh mi" singkat Azmi

"Siap budhe, Fendi bawa bekal sekalian juga ndak pa-pa" sontak pernyataan ini membuat semuanya terkekeh. Kecuali Azmi yang hanya diam dengan sedikit mengaduk nasi diepannya.

"Jangan lupa berdoa" pengingat gus Aji pada semuanya.

Hingga sarapan dimulai, mereka mulai menikmati dengan berbagai keheningan.

Limabelas menit berlalu, semua piring yang terisi nasi sudah tandas tak bersisa.

"Oh iya hari pertama biar abi yang antar ya, kalau besok mas Azmi bisa bawa motor" Azmi hanya mengangguk patuh berbeda dengan Fendi yang sepertinya ingin berkomentar pada pakdhenya ini.

"Fendi juga bawa motor kan pakdhe?" Semua memandang Fendi tak percaya, sim saja belum punya.

"Ndak, Fendi bonceng mas Azmi. Belum saatnya Fendi mengendarai motor sendiri" Fendi memanyunkan bibirnya karena larangan gus Aji.

"Masa Fendi bonceng mas Azmi terus. Lah ndak asik" kesal Fendi.

"Mas juga males" ketus Azmi.

"Sudah jangan berantem. Sudah setengah tujuh, berangkat sekarang saja" ajak gus Aji bermaksud agar perdebatan diantara mereka tak berlanjut.

"Ini bekalnya jangan lupa dibawa" entah sajak kapan Sania sudah menyiapkan bekal untuk anak dan juga keponakannya.

"Nggeh mi, maturnuwun" Sania tersenyum dan mengangguk.

"Budhe bekal Fendi banyak kan?" Tanya Fendi.

"Iya banyak, memangnya kenapa?" Sania tak paham dengan pertanyaan ponakannya ini. Ada-ada saja.

"Biar kalau Fendi laper pas istirahat ke dua bisa makan lagi budhe, terus uangnya Fendi tabung buat beli handphone baru" semua yang di ruangan tertawa karena pernyataan Fendi.

"Ya sudah yuk berangkat" ajak gus Aji lagi.

"Umi Azmi pamit ya" pamit Azmi dengan mencium punggung tangan Sania sang umi.

"Fendi juga pamit dulu ya budhe" kata Fendi mengikuti Azmi.

"Iya hati-hati le, belajar yang bener. Tetep jaga salatnya, hormati guru. Ndak boleh kebanyakan polah" nasihat Sania pada putra dan keponakannya.

"Kami pamit dulu, Assalamu'alaikum" pamit gus Aji dengan mencium kening Sania.

Itulah salah satu hal yang selalu mereka lakukan, hal sederhana namun manis dan selalu membawa senyum bahagia jika dilakukan.

Terima Kasih (DALAM PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang