"Segala yang diberikan selalu tulus, doa selalu mengalir pun kasih sayang akan tetap terjaga"
****
"Umii, nanti liburan semester Hesa ke rumah umi ya sama abi, kalo izin Azmi mana boleh mi" ujar Mahesa yang tiba-tiba nimbrung mengalihkan pembicaraan ibu dan anak ini.
"Masa ndak boleh Azmi, Sa? Nanti umi jewer ya" tawa Mahesa pecah, sedang gus Azmi sudah memberengut, ini putranya siapa sih? "Oke mi jewer aja yang kenceng, tapi udahan dulu ya mi. Hesa mau ke kamar mandi hehe" pamitnya membuat ning Sania terkekeh di sebrang sana.
"Jadi bagaimana mi, ridha umi juga penting banget buat mas"
Jadi gus Azmi menelfon sang umi untuk menanyakan perigal pertukaran pelajar, sia-sia saja belajarnya jika ridha dari sang umi tak di dapat sama sekali.
Ada helaan nafas yang gus Azmi dengan dari sang umi terasa sangat lelah "Sampean yakin mas?" Gus Azmi mengangguk "InsyaAllah mi, lagipula mas kan mau cari ilmu sebanyak mungkin, selagi ada kesempatan mas pengen mencoba hal baru mi" jelas gus Azmi yakin.
"Ya sudah umi ndak pa-pa, memangnya pengumumannya kapan le?" Lanjut ning Sania bertanya pada sang putra.
"Alhamdulillah, terimakasih mi" antusias gus Azmi "InsyaAllah lusa mi, habis itu mas libur semesteran" jelasnya hingga membuat sang umi ikut terkekeh.
"Ya sudah le tetap jaga kesehatan, jangan lupa makannya jangan sampai terlambat. Jangan lupa hafalnanya ya le"
"Nggih InsyaAllah mas ndak akan lupa" ujar gus Azmi dengan senyum pepsodennya.
"Umi...umii.." lagi-lagi Mahesa membuat keributan dengan langsung duduk di samping gus Azmi dan mengarahkan ponsel ke arah wajahnya.
"Iya ada apa le?" Ujar umi Sania dengan tersenyum.
"Kok panggilnya le? Bukan mas apa abang gitu mi" bingung Mahesa "Le bukan lele kan mi?" Lanjutnya dengan terkekeh.
"Bukan to le, le kan artinya tole. Panggilan buat anak laki-laki" jelas Umi Sania.
"Oh gitu, kirain lele mi kan jadi laper" memang dasar Mahesa tak tahu malu.
"Kalian belum makan? Ini sudah malam loh, jangan sampai lupa makan ya" cemas sang umi pada kedua pemuda di depan layar ini.
"Sudah mi, Hesa saja yang memang suka makan" ejek gus Azmi pada Mahesa.
"Enak aja lo tuh sama kaya gue" terangnya tak terima.
"Dih ndak mau ya di samain sama sampean, ogah" kesal gus Azmi.
"Sudah-sudah, yang penting kalian makan yang bener jangan sampai kelewat jam makannya ya" jeda beberapa detik "Mahesa tolong jaga Azmi ya, putra umi yang satu ini susah banget kalo disuruh makan apalagi kalo sudah bareng sama tugas, bisa lupa makan Sa" jelas umi Sania.
"Siap umi, pasti Hesa jaga. Nanti kalo susah Hesa jewer gak papa kan mi?" Ujar Mahesa dengan melirik gua Azmi yang sudah menatapnya tajam.
"Ndak pa-pa Sa kalo buat putra umi manut ndak pa-pa" umi Sania terkekeh, tidak menyangka jika putranya sudah semakin dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih (DALAM PROSES PENERBITAN)
RomanceMohon maaf cerita ini saya ganti judul yang dulunya Terimakasih Abi Umi jadi Terimakasih. Ceritanya tetap sama kok hehe:-) Kalau yang belum paham ceritanya silahkan baca dulu yang judulnya Kamu Gus Ku, karena ini memang lanjutannya. Jadi wajib baca...