"Jika sebuah kebetulan memberikan banyak sekali pelajaran kenapa harus ragu untuk melakukannya"
****
Lida masih saja berlari dengan mencari solusi bagaimana caranya menyelamatkan teman barunya itu. Ia yakin akan terjadi sesuatu dengan temannya. Sejak awal saja sudah menakutkan seperti itu.
"Aduh bagaimana ini" monolog Lida dengan tetap berjalan cepat tanpa memperdulikan jalan yang ia lewati.
Brukkkk....
"Aduhhhh pake acara nabrak segala" kesal Lida dengan membersihkan pakaiannya tanpa berniat meminta maaf dengan yang ia tabrak.
"Mbak kalau jalan lihat-lihat dong, kan baju saya jadi kotor" kesal seseorang yang ditabrak Lida.
"Aduh mas maaf ya, tapi saya juga lagi buru-buru teman saya lagi butuh bantuan" jujur Lida dengan gelagat ketakutannya.
"Ndak bisa gitu dong, saya juga sakit ini. Jangan jadiin alesan teman sampean mbak" laki-laki di depan Lida tak mau mengalah. Entahlah Lida tak bisa berpikir lagi.
"Tapi saya kan sudah minta maaf mas, sekali lagi maafin saya ya mas plis" jelas Lida dengan menangkupkan kedua tangannya di depan dada, tanda memohon.
"Tapi seragam..."
"Ada apa Ren?" Belum sempat Reno menjawab Azmi sudah datang dan memotong ucapan Reno.
Ya yang di tabrak Lida adalah Reno teman sebangku Azmi.
"Ini Faaz dia nabrak aku, pakai alasan temannya lagi dalam bahaya lagi" kesal Reno menjelaskan.
"Tapi beneran kak, teman saya lagi dalam bahaya di ruang belakang deket ruang kosong, tadi diajak kakak kelas galak banget kak. Tolong kak, saya takut teman saya kenapa-napa" mohon Lida dengan wajah polos tanpa ada raut dusta di wajahnya.
"Jadi beneran?" Tanya Reno memastikan.
"Ya Allah kak, buat apa saya bohong? Beneran kalau nggak percaya ikut saya. Tapi kalau kalian mau bantuin saya" jelas Lida dengan sedikit suara bergetarnya.
"Antar saya kesana" tanpa basa-basi Azmi menyuruh Lida mengantarkannya dan membuat Reno menatapnya memastikan sampai Azmi mengangguk dan membuat Reno yakin akan ikut Azmi.
Azmi berjalan mengikuti langkah Lida yang sedikit berlari, sepertinya memang benar apa yang dikatakan perempuan yang ada didepannya dengan jarak yang bisa dibilang cukup jauh tapi masih terlihat.
Sampai Lida berhenti karena mendengar seorang wanita yang menghentikan langkahnya.
"Mau apalagi kamu?" Lida berhenti. Sedang Azmi bersembunyi dibalik kelas yang sudah sepi.
"Maaf kak, saya mau ketemu teman saya" jujur Lida.
Azmi dan Reno masih saja mengamati percakapan antara Lida dan Lani, ya Azmi kenal wanita yang sedang menghadang Lida.
"Gus ini bagaimana?" Bisik Reno.
"Kita lihat dulu apa yang mau dilakukan Lani, kalau dia macem-macem kita kesana" Reno mengangguk dan kembali memantau apa yang dilakukan Lani dengan Lida.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih (DALAM PROSES PENERBITAN)
RomansaMohon maaf cerita ini saya ganti judul yang dulunya Terimakasih Abi Umi jadi Terimakasih. Ceritanya tetap sama kok hehe:-) Kalau yang belum paham ceritanya silahkan baca dulu yang judulnya Kamu Gus Ku, karena ini memang lanjutannya. Jadi wajib baca...