Assalamu'alaikum, ada yang rindu saya?
Eh rindu Azmi ding hehe
Happy Reading❤️❤️
"Jika sesuatu membuatmu merasa emosi, maka pergilah dan berwudhulah agar hatimu kembali sejuk"
***
Azmi yang kesal memilih untuk pergi ke kamar mandi untuk sekedar berwudhu agar hatinya tetap tenang dan tidak kembali terpancing emosi. Ingat puasa Azmi.
"Alhamdulillah" gumam Azmi ketika keluar dari kamar mandi dengan wajah dan rambut yang masih basah. Tampan, Subahanallah.
"Faaz..." Teriak Reno dengan nafas yang tidak beraturan karena berlari.
Azmi yang merasa namanya di panggil pun menghentikan langkahnya dan berbalik mencari dimana arah suara itu.
"Tunggu-tunggu" lanjut Reno lagi dengan tangan kedepan menyuruh Azmi berhenti.
Azmi mengikuti perintah Reno, ia diam menunggu Reno sampai di depannya.
"Kenapa ndak salam, palah teriak?" Tanya Azmi ketika Reno sampai di depannya.
Kebiasaan temannya ini melukapan salam, memang Azmi harus terbiasa dengan lingkungan yang terbilang bebas bukan agamis jadilah ia harus ekstra sabar jika mendengarkan teriakan ataupun panggilan dan godaan wanita.
"Hehe lupa gus, Assalamu'alaikum" jawab Reno dengan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Dan ingat ia memanggil dengan sebutan gus secara perlahan dan bisa dibilang berbisik agar tidak ada yang mendengar apalagi tahu tentang Azmi.
"Wa'alaikum salam, ada apa?" Tanya Azmi to the point.
"Gus Azmi marah? Kenapa tadi pergi?" Azmi menggeleng, sahabatnya ini terlalu menghawatirkannya.
"Ndak, saya habis cuci muka Ren" Reno mengangguk. Tapi ada yang aneh, kenapa bahasanya jadi baku begini? Batin Reno.
*****
Disisi lain Kholifah sangat kesal karena perlakuan Azmi dan teman kelasnya yang sudah mempermalukan dirinya.
"Kesel-kesel hah kenapa sih Faaz gitu amat, awas aja berani bermain sama Kholifah akan tau rasa" gumam Kholifah dengan masih menghentak-hentakkan kakinya.
"Ifah tunggu astaga..." Teriak Lani dengan nafas tersengalnya.
"Apa..." Bentak Kholifah yang masih kesal pada Lani.
"Ya Allah serem amat marah-marah terus buk, sabar" Kholifah tidak menggubris perkataan Lani yang masih saja berbicara padahal nafasnya belum sepenuhnya teratur.
"Katanya suka Faaz kok gitu aja marah sih Fah?" Goda Lani yang sukses membuat Kholifah melebarkan netranya.
"Brisik, bisa diem gak!" Bentaknya lagi.
"Maaf Fah, tapi kamu nggak bisa kaya gini terus. Semakin sikap kamu seperti ini semakin Faaz jauh dari kamu"
"Maksudmu?" Tanya Kholifah dengan alis berkerut.
"Ya kamu harus sabar ngadepin sikap Faaz yang dingin, jangan terlalu agresif lah minimal santai aja yang penting tuh jalan terus dan bisa buat Faaz nyaman" nasihat Lani.
"Jadi maksudmu sikap aku ke Faaz terlalu berlebihan hah?" Allahu Akbar, ingin sekali Lani marah pada lawan bicaranya, kenapa suka sekali membentak sih Ifah? Batin Lani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih (DALAM PROSES PENERBITAN)
RomansaMohon maaf cerita ini saya ganti judul yang dulunya Terimakasih Abi Umi jadi Terimakasih. Ceritanya tetap sama kok hehe:-) Kalau yang belum paham ceritanya silahkan baca dulu yang judulnya Kamu Gus Ku, karena ini memang lanjutannya. Jadi wajib baca...