Assalamu'alaikum...
Komen yang mau part gus Azmi dan mbak Rahma, sini ramein hehe
Pelan-pelan saja yaaa buat mengobati rindu...
🌺🌺
"Bila menyembunyikan rindu memang menyakitkan. Maka jika siap bicarakan baik-baik dari hati ke hati"
****
Apa benar jika rindu harus bertemu, jika iya maka sampaikan padanya jika bagian dari setengah hati ini benar-benar merindu. Namun jika rindu tak harus diselesaikan dengan temu maka sampaikan rasa rindu ini padanya meski hanya lewat sekelebat angin yang bertiup tak tentu arah.
Pertahanan gadis ini goyah, kegelisahan membuatnya tak bisa berpikir jernih. Beberapa hari tak melihat gus Azmi membuatnya dirundung kerinduan, untung saja bukan golongan orang-orang bucin. Sedikit-sedikit galau lalu curhat di sosmed. Ah jauhkan Rahma dari penyakit bucin tingkat desa.
Semenjak keluar dari rumah sakit bahkan kembali bersekolah Rahma jarang sekali melihat ketua osisnya itu, apalagi gus Fendi selalu berjalan ke kelas sendiri kalau tidak bersama dengan Andika, kemana gus Azmi?
Gadis itu kembali meloloskan nafasnya, kenapa kegusaran ini terjadi padanya, padahal ia dan gus Azmi saja tak pernah akur sama sekali. Apa ini yang dinamakan rindu karena jarang bertemu? Mungkin saja begitu.
"Astagfirullah"
Rahma terlonjak kaget karena di depannya sudah ada Fakih sang adik, memang adiknya ini kemarin izin pulang karena rindu keluarganya, terutama kakaknya ini.
"Mbak Rahma kenapa?" Bingung Fakih yang melihat sang kakak masih memegangi dada sebelah kanannya karena terkejut.
"Sampean ngagetin aja!!"
"Lah kaget toh hehe, habisnya Fakih udah ngetuk pintu salam ndak ada sahutan ya udah masuk aja lah" ujarnya tenang "mbak Rahma kenapa sih?" Lanjut Fakih bertanya.
"Ndak, ndak pa-pa" gugup Rahma "sampean balik jam berapa?" Tanya Rahma mengalihkan topik kali ini.
"Habis isya mbak!!" Serunya senang "Mbak Rahma ikut ya" lanjutnya sedikit memohon.
"Habis ini isya loh dek, ngapain mbak ikutan?"
"Biar ketemu gus Azmi" ujarnya dengan terkekeh.
"Dih ogah" tolaknya dengan kesal. Padahal dalam hatinya mengiyakan untuk ikut mengantarkan sang adik.
Pada dasarnya wanita hanya gengsi, malu-malu tapi mau. Aneh mau dipertemukan sok tak mau tapi jika gagal akan ada kegalauan tiga hari tiga malam tanpa makan. Ajaib
"Ikut aja ya!!" Pinta Fakih lagi "lagipula ayah sama ibu ikutan, mbak Rahma sendiri loh ada mbak kun tahu rasa" lanjutnya sedikit menakuti sang kakak yang memang parnoan.
"Ya udah iya-iya. Awas macem-macem" ancam Rahma dengan tatapan tajamnya.
"Satu macem aja susah, apalagi macam-macem" gerutu Fakih sedikit kesal dengan kakaknya ini.
Ba'da Isya keluarga pak Walid berangkat bersama meski hanya sekedar jalan kaki namun ini mengasyikkan bagi Rahma dan Fakih yang memang jarang akurnya, sekali akur tak bisa lepas. Balada kakak adik berjauhan rindu berdekatan perang sodara ya begitu. Hehe
Dijalan hanya ada obrolan kedua orang tua Rahma dan Fakih, para anak sibuk dengan pikirannya masing-masing. Jangan tanya bagaimana keadaan kakak Fakih ini, ia sedari tadi diam. Tangannya dingin dadanya bergemuruh dan gelagatnya tetlalu kentara jika Rahma memang benar gugup kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih (DALAM PROSES PENERBITAN)
RomanceMohon maaf cerita ini saya ganti judul yang dulunya Terimakasih Abi Umi jadi Terimakasih. Ceritanya tetap sama kok hehe:-) Kalau yang belum paham ceritanya silahkan baca dulu yang judulnya Kamu Gus Ku, karena ini memang lanjutannya. Jadi wajib baca...