Assalamu'alaikum
Selamat berbuka puasa
Vote dulu
Komen duluuPart ini panjang loh hehe kurang panjang direpel sama yang minggu depan ya hehe
Happy Reading📖
Bismillahirahmanirahim
❤️❤️❤️
"Teruslah menjadi baik meski sebagian orang tak percaya akan kebaikan yang kamu berikan"
****
Assalamu'alaikum gus Azmi
Maaf saya lancang memberikan surat ini bahkan ini sudah termasuk melanggar peraturan pesantren. Saya tau.
Saya hanya ingin mengatakan perasaan saya pada jenengan, memang ini lebih lancang lagi. Tapi saya ndak mau perasaan ini jadi sebuah dosa jika lama-lama saya pendam.
Saya memang bukan bunda Khadijah tapi saya rela mengungkapkan rasa ini pada jenengan. Dan ijinkan saya menyebut nama jenengan di setiap sujud terakhir saya di sepertiga malam.
Sekali lagi maafkan saya gus..
Saya mengagumi jenengan
Bahkan saya mencintai jenenganSaya seperti pungguk yang merindukan bulan gus, bisa melihat tapi tak bisa menggapai.
Saya siapa di mata jenengan, maka dari itu saya hanya ingin berharap pada sang pemberi rasa saja. Saya takut rasa ini salah jika saya tempatkan tidak pada semestinya.Sekali lagi maafkan saya gus...
Lailisa Ramadhanti:-)
****
Surat itu gus Azmi letakkan kembali, setelah baru sempat membukanya ketika hari sabtu ini. Lumayan libur bisa untuk istirahat, semoga saja nanti siang adiknya tak bawel meminta ini itu.
Memang laki-laki ini tak begitu memikirkan apa yang diberikan putri sahabat kedua orang tuanya. Gus Azmi rasa ini bukan waktunya untuk cinta-cintaan meskipun pada dasarnya hampir semua temannya sedang gencar-gencarnya jatuh cinta. Tapi tidak dengan gus Azmi yang menginginkan menjadi manusia yang lebih baik lagi tanpa memikirkan perihal perasaannya.
"Mas Azmiii..." Baru saja gus Azmi akan sedikit melonggarkan ototnya namun teriakan dari adiknya mengurungkan niat dari gus Azmi sendiri.
"Dalem dek, prupun?"
"Temenin Ara main mas, masa umi kaleh abi tindak Ara mboten diajak" rengek anak kecil berumur sekitar lima tahun ini.
Memang umi dan abi gus Azmi izin keluar karena ada kerabat yang sedang hajatan. Jadilah ning Ara yang sejak pagi sudah di asrama santri putri pun akhirnya ditinggal kedua orang tuanya.
"Ara mandi dulu ya sama mbak dhalem nanti mas temenin" bujuk gus Azmi mengingat adiknya masih memakai piyama yang semalam.
Jam di dinding kamar gus Azmi sudah pukul sembilan pagi namun adiknya masih semrawut seperti ini. Dasar ning Ara.
"Tapi janji nanti main ya?"
"Iya, udah sana mandi dulu" gadis kecil itu mengangguk dan keluar dari kamar kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih (DALAM PROSES PENERBITAN)
RomanceMohon maaf cerita ini saya ganti judul yang dulunya Terimakasih Abi Umi jadi Terimakasih. Ceritanya tetap sama kok hehe:-) Kalau yang belum paham ceritanya silahkan baca dulu yang judulnya Kamu Gus Ku, karena ini memang lanjutannya. Jadi wajib baca...