Assalamu'alaikum
Ada yang rindu author? Sepertinya tidak ya hmmm
Alhamdulillah bisa memberikan kejutan eaaa kejutan, bonus sekali-kali buat pembaca kisah gus Azmi yang sedang mencari jati diri heheJangan lupa vote dan komentarnya yang banyak yaa, bonus loh ini kudu rame pokoknya
Cek typo juga
Pelan-pelan saja
Bismillah dulu
Happy Reading,📖
Bismillahirahmanirahim🌹
Orang berilmu bisa memahami orang jahil, karena dia sendiri pernah jahil. Orang jahil tak bisa memahami orang berilmu, karena dia sendiri tak pernah berilmu sebelumnya.
Imam Ali Bin Abi Thalib
*****
Sejak gus Fendi mengajak Andika ke dhalem banyak pertanyaan yang Andika tanyakan tentang bagaimana bisa dirinya di ajak ke panggung bersama dengan gus Azmi dan kak Reno tentunya.
"Gus ini nggak berlebihan buat aku? Ngapain di ajak ke panggung segala?" Sejenak gus Fendi menoleh, ada yang salah dengan Andika sahabatnya ini.
"Biar aku ada temennya, lagipula aku sahabatmu. Ndak usah sungkan dan jangan panggil aku gus. Oke!" Jelas ini perintah, Andika sendiri hanya bisa melongo bahkan kepalanya dengan mudah mengangguk sendiri.
"Tapi gus..."
"Ini permintaan dari sahabatmu loh Dik" Andika menghela nafasnya, untuk saat ini Andika tahu jika sahabatnya ini memiliki sikap keras kepala juga.
"Baiklah"
****
Sudah kembali senin, gus Azmi rasa hari ini akan baik-baik saja.
Masih dengan berbagai terkaan setelah acara kemarin malam. Acara perdananya setelah menguatkan hati untuk tetap biasa saja dengan mereka yang sudah mengenalinya.
"Mas Azmi kenapa?" Gus Azmi kira bocah tengil ini sudah ke dhalem ternyata masih disini.
"Ndak pa-pa" gus Fendi mendengus, tak bisakah kakaknya ini berbicara panjang?
"Ya udah" kesal gus Fendi meninggalkan gus Azmi dengan kerutan di dahinya, kenapa lagi adiknya? Batin gus Azmi.
"Ke dhalem dulu. Mas mau berangkat lebih awal, mau ikut abi apa mas?" Gus Fendi melongo, ini kalimat panjang pagi ini. MasyaAllah.
"Mas Azmi" cicit gus Fendi lirih.
Masih heran dengan kakaknya ini, apa moodnya seperti perempuan ya? Mungkin saja begitu.
"Ya udah ayo" ajak gus Azmi.
Gus Fendi hanya mengangguk dan mengikuti langkah kakak sepupunya ini.
"Assalamu'alaikum" salam kedua pemuda tampan ini ke dhalem gus Aji yang sudah ramai dengan celotehan Ara yang akan bersiap ke sekolah.
"Wa'alaikum salam"
"Mas Azmi, Ara ikut sekolah" entah gus Azmi salah dengar atau memang adiknya sedang ingin mengajaknya bercanda. Bagaimana mungkin gus Azmi mengajak sang adik ke sekolah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih (DALAM PROSES PENERBITAN)
RomanceMohon maaf cerita ini saya ganti judul yang dulunya Terimakasih Abi Umi jadi Terimakasih. Ceritanya tetap sama kok hehe:-) Kalau yang belum paham ceritanya silahkan baca dulu yang judulnya Kamu Gus Ku, karena ini memang lanjutannya. Jadi wajib baca...