Masalah

1.7K 144 9
                                    

Assalamu'alaikum

Ada yang rindu? Ada yang nunggu?

Ini spesial bonus buat kalian semua yang saya cintai dan banggakan hehe

Tolong tinggalkan jejak

Tolong....

Tolong...

Bacanya yang pelan aja biar terasa panjang wehehe

Selamat membaca kisah remaja gus Azmi yang penuh tanda tanya?!!

🌹🌹🌹

"Sesuatu yang diselesaikan dengan emosi hanya akan menambah masalah baru, bersabarlah"

***

Saya masih duduk di kelas bersama dengan Reno. Suasana kelas masih terasa sepi, mungkin saja mereka masih asik diluar.

Sampai saya mendengar keributan di depan kelas saya. Ada apa lagi ini?

"Gus kok rame banget ya, kaya ada yang berantem" saya mendengarkan terikan mereka, bukan hanya satu orang saja yang teriak.

"Jangan suudzan dulu Ren" saya sebenarnya juga menerka mereka berantem tapi saya tak ingin terlalu memikirkannya.

Semakin lama suaranya semakin keras, sepertinya memang ada yang bertengkar.

"Gus kita lihat aja ya sebenarnya apa yang terjadi. Kali aja teman kita kan bisa dilerai" benar juga kata Reno.

"Ya sudah ayo" saya berjalan di belakang Reno.

Didepan sudah ramai banyak siswa maupun siswi yang sepertinya menonton perdebatan di depannya. Heran saja kenapa tak dipisahkan?

Saya melihat dua wanita yang sedang berdebat, tepatnya hanya satu yang paling ingin menang sendiri. Dan lawan berdebatnya. Saya kenal dia.

"Saya kan nggak sengaja kak, saya juga udah minta maaf" saya masih diam ketika Rahma membela dirinya sendiri, Rahma tetangga baru saya.

"Pokoknya lo harus...."

"Bisa kan diselesaikan dengan cara baik-baik?" Saya menyela perdebatan antara Rahma dan Kholifah, wanita itu selalu saja membuat masalah.

"Faaz kamu belain cewek kampung ini?" Katanya dengan menunjuk Rahma. Astagfirullah.

"Saya ndak bela siapa-siapa, jaga bicara anda" saya terpancing emosi. Sebaiknya saya pergi dari sini.

"Faaz kenapa kamu selalu salahin aku sih?" Saya tak habis pikir, drama apalagi yang dibuat wanita ini?

"Saya permisi, mbak sebaiknya ke kelas saja" saya pergi menerobos gerombolan siswa yang dengan asiknya menonton.

"Bubar-bubar" suara Reno mengintruksi untuk bubar. Semuanya sudah bubar termasuk Kholifah yang pergi.

****

"Gus tunggu!!" Teriak Rahma mengejar Azmi dan Reno.

Azmi berhenti, ada lagi yang tahu tentang statusnya? Semoga saja tak ada yang peka akan panggilan itu.

"Tunggu-tunggu" Rahma sudah sampai di depan Reno dan Azmi. Ekspresi Azmi sudah tak bisa dibaca lagi, ah anak itu.

"Ikut saya" Rahma hanya mengangguk, Reno pun sama. Entahlah apa yang akan dilakukan Azmi setelah ini.

Mereka bertiga berjalan menuju taman yang tampak sepi karena teriknya matahari sudah semakin panas.

Azmi berhenti tanpa menoleh ke belakang. Rahma berusaha bertanya pada Reno dengan isyaratnya. Reno yang tak tahu pun hanya mengangkat bahunya.

"Ada apa?" Rahma memicingkan matanya, tak salah ia dibawa sejauh ini hanya untuk ditanya seperti itu? Kesal sekali rasanya Rahma.

"Terimakasih sudah menolongku gus" Rahma berusaha biasa saja meskipun ada sedikit kekesalan dalam hatinya.

"Sama-sama. Sudah seharusnya saling tolong menolong. Dan tolong jangan panggil saya gus" Rahma melongo, baru pertama ini ia mendengar laki-laki didepannya ini berbicara panjang.

"Kenapa?" Rahma kembali bertanya.

Terdengar helaan nafas laki-laki di depannya. Semakin membingungkan saja.

"Tolong ikuti saja! Ini perintah" Rahma mendengus kesal, kenapa laki-laki di depannya ini menjengkelkan sekali.

"Kenapa maksa? Kenapa nggak mau jelasin dan kenapa harus?" Azmi mengacak rambutnya Frustasi, kenapa wanita seribet ini?

"Astagfirullah" gumam Azmi.

"Mbak sebaiknya turuti saja, suatu saat mbak juga tahu alasan gus Azmi ndak mau dipanggil gus di sekolah" Reno mencoba membantu Azmi berbicara dengan Rahma.

"Oke kalau gitu jangan panggil aku mbak lagi, aku akan turuti kemauan kamu gus!" Putus Rahma, mereka sama-sama tak mau mengalah.

Azmi membalikkan badannya dan menatap Rahma. Yang ditatap justru mematung, ada sesuatu yang berdesir di hatinya.

"Oke. Assalamu'alaikum" hanya itu yang keluar dari mulut Azmi yang langsung saja pergi meninggalkan Rahma yang masih diam mematung dengan penuh kekesalan di hatinya.

Reno hanya mengikuti langkah Azmi dengan terkikik geli. Baru kali ini ia melihat perdebatan yang menggemaskan.

"Wa'alaikum salam. Kak Azmiii" teriak Rahma gemas. Laki-laki yang baru dikenalnya ini ternyata bisa membuatnya kesal seperti ini.

****

Kholifah masih tak terima dengan perlakuan Azmi yang secara tidak langsung membela adik kelas yang baru saja masuk itu.

"Ahh kesel gue Len, kenapa Faaz nggak belain gue coba?" Leni lawan bicaranya hanya diam tanpa mau membalas perkataan Kholifah, ia tak ingin jadi sasaran pelampiasan kekesalan Kholifah.

"Lo nggak dengerin gue ngomong?" Bentak Kholifah hingga membuat semuanya menoleh ke arah mereka berdua.

"De..denger kok Fah" cicit Leni lirih, ia malas membalas omongan Kholifah yang penuh dengan sumpah serapah ini.

"Pokoknya gue harus beri pelajaran sama cewek sok polos tadi!" Ucapnya dengan penuh penekanan.

"Aku ngikut aja" Kholifah tersenyum menang, kali ini ia akan memberi pelajaran pada gadis itu.

****

Jangan bilang pendek, ini emang pendak wkwk cuma buat kalian seorang uwuuu

Jangan lupa vote dan komentarnya, jarang loh saya kasih bonus ckck ini kan bukan jadwal updatenya.

Terimakasih❤️

Salam dari gus Azmi, katanya jaga kesehatan, sudah tahun 2020 semoga semakin baik kedepannya. Jangan lupa ibadahnya😊

Kurang baik gmana coba authornya? Harusnya si rame bintang sama komentarnya, biar tambah semangat nulisnya hehe

Terima Kasih (DALAM PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang