9. Tetangga Baru

1.9K 100 33
                                    

Ada typo? Kasih tau!

****

Mentari sudah datang dengan senyum cerah yang siap menyapa siapapun di pagi ini.

Namun, Aurel sama sekali tidak memperdulikan senyuman sang mentari.
Karena nyatanya, Aurel sedang berada di atas Ranjangnya di temani oleh empuknya Bantal dan guling serta rasa hangat yang diberikan Selimut tebalnya.

Ia masih melanjutkan aktivitas tidurnya.
Sebenarnya ia sudah sadar jika sekarang sudah Pagi, namun ia ingin melanjutkan mimpi indahnya. Kalian juga pasti begitu bukan?

Ia masih tertidur pulas dan tidak memperdulikan air liurnya yang memenuhi bantalnya. Secantik-cantiknya Aurel, ia lemah dalam tidur. Jika ia terlalu pulas apalagi kalau sudah mimpi indah, air liurnya pasti akan keluar saat tidur. Menjijikkan.

Tok....tok.....tok....

"AUREL BANGUN UDAH SIANG!" Reta menggedor-gedor pintu kamarnya sambil meneriakinya dari luar dengan tujuan membangunkannya.

Aurel pun terkejut lalu sadar dari tidur nyenyaknya dan mimpi indahnya.

Aurel menarik selimutnya sampai atas kepala. "Males bu, lagian ini juga hari Minggu!" ujarnya yang masih ngantuk.

Ibunya masih menggedor-gedor pintu Kamarnya, membuat ia terganggu dan tidak tenang.

"AUREL BANGUN! KALO NGGAK BANGUN HUKUMAN YANG SAMA ALDRIC IBU PERPANJANG!" geram Reta di luar sana.

Mata Aurel pun terbuka seketika. Ia menyingkap selimutnya, "Aurel udah bangun kok bu! Ini Aurel lagi pemanasan!" kilahnya, padahal sekarang saja ia masih menguap di bibir Kasurnya pertanda dirinya masih mengantuk.

Ia cepat-cepat melipat Selimutnya, lalu membuka pintu kamar yang ia kunci.

"Anak perawan Siang bolong baru bangun?! Mau jadi apa hah?!" geram ibunya.

Aurel hanya cengengesan, "tadinya mau jadi perawan Malam sobek, tapi jadi perawan Siang bolong aja ibu udah Ngomelin Aurel apa lagi jadi perawan Malam sobek!"

Jawaban Aurel membuat Reta kesal bukan kepalang.
Ia mengelus-elus dadanya dan bersabar dalam menghadapi sikap anaknya yang satu ini.

Tak ingin memperpanjang perdebatan, Reta menyuruh Aurel cepat-cepat turun untuk sarapan.

Sebelum itu, Aurel harus mandi terlebih dahulu selama 5 menit. Jika melebihi 5 menit, Reta akan memperpanjang hukuman Aurel yang di serahkan kepada Aldric tanpa pengecualian.

Dengan tergesa-gesa, Aurel memasuki kamar mandi pribadinya untuk melakukan ritual mandinya dengan cepat.

_______

"Alhamdulillah, kenyang," ujar Aurel senang karena menyelesaikan makannya.

"Karena tadi kamu mandinya lama, berarti hukuman kamu yang ibu serahkan kepada Aldric ibu perpanjang," ujar Reta sambil membereskan piring-piring kotor diatas meja makan.

Mata Aurel membulat sempurna.
Ia melambaikan tangannya sebagai tanda penolakan keras.

Revan menatap Aurel dengan menahan tawanya yang jika tidak di tahan pasti suara tawanya begitu menggelegar.

"Kok ibu bawa-bawa masalah pribadi sih?" Aurel membela dirinya sendiri.

Reta membalas,"iya dong! Soalnya kamu itu makin nggak disiplin! Kalau sama Aldric pasti kamu agak disiplin."

Aurel mendengus sebal. Disiplin? Yang benar aja! Aurel kan notebenenya Bad girl! Ya masa bad girl itu disiplin! dimana-mana bad girl itu urakan tapi punya attitude dong pastinya!

Bad Girl vs Crazy BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang