20. Strange Saturday!

1.7K 66 10
                                    

Happy Reading!

___

Suara ketukan meja dan nyanyian menggema di salah satu kelas yang berada di kawasan Sma Antariksa. Kelas XII IPA 2 tempatnya. Disini terdapat para segerombolan murid yang sedang Asyik bersenandung tanpa memperdulikan sekitarnya. Duduk di atas meja, memukul-mukul botol di pinggiran meja, mengetuk-ngetukkan tangan diatas meja dengan bernada sebagai iringan lagu dari lagu yang mereka nyanyikan.

Tentu saja Aldric dkk yang melakukannya. Mereka melakukannya tentu untuk penawar kegabutan di pagi hari.

Terdapat Andreas yang duduk dengan santai di atas kursi sambil mengetuk-ngetuk tangannya sebagai irama dan ada juga Reon yang duduk diatas meja seraya memukul-mukul botol minum milik Titi--- teman cewek sekelasnya-- dipinggiran meja dan Aldric yang Asyik menyanyi sekenanya menghilangkan image dingin di kalangan warga kelas. Masa bodo dengan image dinginnya, karena baginya beda lagi jika bersama sahabat. Karena sahabat adalah sekumpulan untuk gila bareng, cari solusi bareng, main bareng, dan susah senang bareng.

Jika kalian bertanya dengan keberadaan Kevin, entahlah, cowok itu masih belum menampakkan batang hidungnya sampai saat ini. Tidak Biasanya cowok itu datang se siang ini. Jam menunjukkan pukul 06.45 yang Artinya lima belas menit lagi gerbang akan ditutup.

"KALO ADA MAKANAN DIMEJA."

"OY!"

"MEJANYA YANG KAU MAKAN."

Aldric dan Reon Menyanyikan lagu yang berakhir dengan lirik ngelantur dan sontak membuat warga kelas tertawa dibuatnya.

"Buset! Ajaib bener mejanya yang dimakan," kagum Andreas pada lagu yang dinyanyikan oleh Reon.

Reon tersenyum lebar."Woiya! Perubahan sejak dini, ada makanan di meja, mejanya yang dimakan!"

Aldric dan Andreas terbahak-bahak. "itu sih perubahan lo!" ujar Aldric di sela-sela tawanya yang menggema.

"makanya kepala lo bentuknya kotak, ternyata selama ini lo makan meja!" celetuk Andreas di sela-sela tawanya.

"Gila sih! Perubahan ter anti-mainstream! Perubahan buat besok-besok, jual kaki buat beli sandal ya, Yon?" Aldric dan Andreas kembali terbahak-bahak.

Sedangkan Reon cowok itu mengerucutkan bibirnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "padahal gue niatnya pura-pura goblok, tapi kalian malah nganggep gue goblok beneran."

"Hillih, kek lo pinter aja!" ujar Aldric.

Reon menatap para sahabatnya datar.
Detik selanjutnya, mereka mendengar suara langkah cepat yang mengarah ke mereka. Sontak mereka mengalihkan pandangannya dan mereka melihat Kevin yang berlari dengan nafas yang tidak beraturan.

"tumben berangkat jam segini," ujar Andreas pada Kevin.

Sedangkan Kevin, cowok itu segera mendudukkan dirinya di atas bangkunya. "ada tragedi besar pagi ini!" ujar Kevin membuat Aldric dan lainnya mengernyitkan dahinya bingung.

"Tragedi paan?" tanya Reon penasaran.

Kevin mengatur nafasnya sejenak, lalu mulai bercerita. "pertama, gue telat gara-gara ban mobil meletus. Kedua, gue harus naik angkot karena nggak ada taksi dan nggak mungkin gue nungguin ojek online. Ketiga, gue dikejar tante-tante dan sialnya mereka minta nomer gue, gue udah tolak, eh, mereka malah gencar pas gue mutusin buat turun mereka halangin gue." jelas Kevin.

"terus, lo kasih nomer telpon lo?" tanya Reon.

Kevin menggeleng cepat, "ya enggak lah! Gila kali gue!"

Bad Girl vs Crazy BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang