23. Bolos

1K 61 4
                                    

"Buruk dan Nakal di depan lebih baik daripada baik tapi buruk dibelakang. Berbuat munafik itu tetap menjijikkan!"

-AuthorCantek!

[Suka? Silahkan voment><]
_____________________________________

Sedari tadi Aurel sibuk berguling-guling di karpet yang terletak di ruang keluarga sambil membajak ponsel milik Revan.

Sesekali dirinya tertawa geli karena sedari tadi pula dirinya mengirimkan pesan kepada para gadis yang ia pun tidak tahu siapa mereka.

Biasa, ia hanya memberikan gombalan yang menurutnya sedikit alay, tapi para gadis tersebut tetap saja baper. Dan inilah yang membuat Aurel tertawa geli, mereka tidak tahu saja jika yang mengirimkan mereka pesan itu dirinya bukan Revan.

Tentu saja mereka menganggapnya yang mengirimkan pesan tersebut Revan. Siapa sih yang nggak mau di chat cogan? Author juga mau kali. Ehhh???? Ga canda gaes.

Jika kalian bertanya kemana perginya Revan? Cowok itu sedang pergi ke warung bakso untuk membelikan Aurel bakso. Sebagai persyaratan agar di beri nomer cecan yang terbaru. Ia sudah bosan dengan cewek yang itu itu saja, ia butuh suasana baru.

Namun, ponsel cowok tersebut tidak sengaja tertinggal di rumah. Kebetulan juga Aurel tadi merasa gabut, ya, Aurel manfaatkan saja ponsel Revan untuk menyalurkan kegabutannya itu. Untung saja Revan tidak pernah mempasword ponselnya.

Orang gabut mah, semua terasa biasa.

Revan
Assalamualaikum calon wife:)

Nita
Waalaikum salam
Tumben chat? Rindu ya Calon husband?

Tawa Aurel meledak ketika mendapatkan balasan pesan dari seorang gadis, yang ia tahu murid kelas XI.

Apa katanya? Rindu? Emang dia Dilan!

Sungguh! Ia tak habis pikir dengan gadis yang mudah luluh itu.

"Rindu Nenek lo semiran! Gila aje gue rindu sama lo!" Aurel meredakan tawanya, dan mulai mengirimkan pesan konyol pada gadis lainnya.

Revan
Halo by
Kamu lagi ngapain?

Selly
Hai
Lagi rebahan by. Tumben tanya? Khawatir ya?

Aurel bergidik, lalu tertawa. Pede sekali gadis ini! Pertanyaan yang terbenam di benaknya adalah, apa gadis-gadis itu tidak merasa malu saat mengirimkan pesan seperti itu?

Jujur, Aurel pribadi saja merasa malu saat gadis-gadis itu menjawab pesannya diluar dugaan. Belum lagi para cowok yang akan merasa jijik. Bukankah harga diri mereka sudah dipandang rendah? Aurel sampai tak habis pikir.

Ia menggelengkan kepalanya. Ada-ada saja.

Ia mulai mencari kontak yang akan ia jadikan target kegabutannya selanjutnya. Dan lagi, setelah pesannya dijawab, ia tidak mengirimkan pesan untuk kedua kalinya agar para gadis itu tidak terlalu berharap pada adiknya.

Sampai matanya menangkap satu nama. Naya.

Langsung saja dirinya menekan kontak Naya dan mengirimkan pesan.
Sejujurnya ia juga merasa penasaran dengan gadis itu dari awal bertemu. Entah apa alasannya.

Bad Girl vs Crazy BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang