"Kita memang tidak menginginkan rasa kecewa itu datang. Semua itu karena takdir. Namun, takdir seolah menertawakan kita dan mengatakan 'Kekecewaan akan mulai dari sekarang. Lets see it!' dengan santainya."
-Aurellita
Nb: Cie yang kemarin bilang suruh up cepet, penasaran ye? Wk.Happy reading all!
______________________________________
Aurel duduk terdiam di bangku kantin sambil mengaduk-aduk es tehnya dengan sedotan. Ia tidak memperdulikan para sahabatnya yang sedang berbicara, yang Aurel saja tidak paham. Aurel tidak memperdulikan mereka. Ia sibuk dengan perasaannya karena ucapan Aldric malam itu, karena itu ia hanya diam melamun sedari tadi.
Ia menghela nafasnya, lalu meminum estehnya.
"Guys," panggil Aurel pada para sahabatnya, mereka pun menoleh ke arahnya dengan tatapan tanya. "Apaan?" tanya Alea.
"Entar malem lo ke kafe pelangi, ya?" kata Aurel, Rea mengernyitkan dahinya. "Ngapain?" tanyanya pada Aurel.
"Bantuin gue disana," kata Aurel sambil tersenyum kecil.
Rea mengernyitkan dahinya. "Bantuin apa?" tanyanya. "Bantuin Aldric buat suprise sodaranya ulang tahun," kata Aurel, Rea mengangguk saja.
Alea mendekatkan dirinya ke Aurel. "Tapi lo traktirkan?" tanyanya disambut toyoran oleh Rea dan Lia. "Yeuh dasar Maemunah!" Alea mencebikkan bibirnya.
Aurel tertawa kecil melihat itu. "Ada yang traktir kok, tenang aja."
Alea bersorak gembira.
Setelah selesai berbincang, mereka pun kembali ke kelas. Di perjalanan, Aurel mengajak Alea terlebih dahulu ke kelas X IPA 3, dan Alea mau-mau saja. Sedangkan kedua sahabatnya yang lainnya pergi ke kelas duluan.
Di sana, Aurel memanggil salah satu siswi yang Alea yakini bernama Naya. Alea tidak tahu menahu tentang apa yang dibicarakan Aurel dengan Naya, pasalnya Alea hanya di suruh menunggu di depan kelas dan Alea tidak memusingkan itu.
Setelah berbicara pada Naya, Aurel Aurel berbalik badan ingin keluar dari kelas sambil menghela nafasnya pelan, lalu ia menghampiri Alea yang menunggunya di luar.
Setelahnya mereka kembali ke kelas dengan tidak ada yang membuka suara.
___
Aurel mengambil nafasnya lalu membuangnya berusaha yakin ketika akan melangkahkan kaki ke ruang privat yang telah di pesan oleh Aldric.
Dia tersenyum saat sampai disana sana, dilihatnya ada Reon, Kevin, dan juga Andreas yang berkumpul di sana.
Ia memegang tas ransel mininya erat-erat sambil tersenyum ramah menyapa ketiga teman Aldric itu. Reon yang menyadari kehadiran Aurel pun menyapanya. "Eh.. eh.. ada neng Aurel, duduk sini atuh nweng," candanya pada Aurel, Aurel tertawa singkat menanggapinya.
"Iya, ehe, makasih loh." Aurel pun duduk di kursi samping Reon.
Sedangkan yang lainnya sibuk menggunting kertas lipat dengan bentuk hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Crazy Boy
Teen FictionIni kisah mereka. Kisah Aurel dan Aldric. Seorang Bad girl dan Ketos Sma Antariksa. Hukuman-hukuman tidak masuk akal yang diberikan Aldric kepada Aurel membuat Aurel terjerumus dalam rasa yang tidak diinginkan. Hingga pada Akhirnya, semua tidak sepe...