Kamu ada sama aku. Tapi hati kamu nggak sama aku.
🌻Tanpa aba-aba dan persiapan sama sekali Kahfi langsung menggendong Serra membuat cewek itu kaget dengan tindakan cowok itu. Namun, sebelum ia hendak menggendong cewek itu ia tidak lupa melepas jaketnya lalu ia balutkan hingga menyelimuti tubuh Serra berusaha untuk tidak bersentuhan langsung dengan tubuh Serra.
Bau khas cowok itu menyeruak indra penciuman Serra. Serra tersenyum hangat, harum khas tubuh cowok itu berhasil mmbuatnya tenang sehingga ia tidak menangis kembali. Terbukti dengan kini napasnya sudah teratur.
Kedua tangan Serra ia kalungkan di leher penuh dengan keringat dan bahu milik cowok itu, sekedar menelan saliva saja ia tidak bisa dan tidak kuat karena melihat tubuh kekar milik cowok itu.
Pundaknya yang lumayan lebar, lehernya yang tidak bisa di deskripsikan dan pokoknya rasanya Serra ingin berteriak melihat cowok itu dengan keadaan seperti ini.
Serra langsung tersadar atas ke khilafannya, ia teringat perlakuan cowok yang berubah perlakuannya membuatnya tersentuh dengan sifat cowok itu, dia merasa Kahfi sudah berubah dengan dikit sedikit. Serra pun memutuskan untuk menutup wajahnya dengan kerudungnya menghormati perlakuan suci cowok itu kepadanya.
"Kahfi nggak berat gendong Serra?" tanyanya di balik kerudung yang menutupinya.
"Nggak."
"Makasih dan maaf Serra sudah merepotkan sekian kali sama Kahfi. Kahfi nggak marah kan sama Serra."
"Hm."
"Serius? Beneran ini sekarang Kahfi udah maafin Serra."
"Iya."
"Makasih banyak ya Kahfi. Kapan kapan Serra ajak Kahfi jalan-jalan mau nggak? Itung itung balas budi dan pendekatan sama Kahfi, siapa tau suatu saat nanti Kahfi punya rasa sama Serra."
"Diam."
"Oke."
Tiba Kahfi menggendong Serra di tangga terakhir keluar dari gudang sukses membuat seluruh isi sekolah disini di gemparkan dengan kejadian yang tidak terduga seperti ini.
Bahwa Kahfi menggendong Serra yang statusnya masih murid baru. Keirian pun menyelimuti mereka. Menurut mereka dengan pakaian tertutup cewek itu tidak pantas sama sekali jika bersentuhan dengan laki-laki yang bukan mahramnya.
Seisi sekolah ini memang tidak mengetahui bagaimana sosok Kahfi yang sebenarnya, padahal jika di perhatikan mereka tidak bersentuhan secara langsung. Karena, terdapat jaket dan wajah Serra yang tertutup menggunakan hijabnya.
Jelas, suara bisik-bisik tersebut terdengar hingga ke telinga mereka. Cewek itu diam tak bergeming di balik hijabnya yang menutupi wajahnya namun ia merasakan detak jantung yang begitu cepat pada cowok yang tengah menggendongnya.
Ih, apa-apa in sih dia.
Kayaknya Kahfi di pelet deh sama cewek centil itu.
Apa di santet.
Busana doang tertutup tapi kelakuannya kayak wanita murahan.
Tidak ambil pusing, Kahfi mempercepat langkahnya menuju UKS dengan cewek itu yang terdiam seraya menikmati aroma candu dari tubuh cowok itu.
Setibanya di UKS, Kahfi menurunkan tubuh mungil Serra ke brankar berwarna putih itu. Kahfi membuang napas nya secara kasar ternyata cewek itu tertidur, pantas berat menurutnya.
Dengan menimang nimang dengan sangat ragu, bolak balik menghadap kaki lalu ke wajah cewek itu yang dari terlihat hanya matanya tentang apa yang ia harus lakukan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARRA (COMPLETE)
Teen FictionSeorang laki-laki yang berteman dengan hasutan setan penuh dengan gelap hidupnya mulai menemukan titik cahaya terang yang merupakan jalan Allah, menemui untuk mendapatkan keyakinan dirinya lalu menggapai hidayah yang sudah lama ia hempas. Hidupnya...