Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Tafadholy membaca 🌿
Detik berubah jadi menit dan menit pun berupa menjadi jam hingga merubah menjadi beberapa hari hingga bulan.Perempuan dengan gamis rumahan berwarna hijau tosca dengan kerudung langsung berwarna hijau tua yang sangat manis di wajah yang kini sudah berisi sedang menyiapkan satu cangkir dan satu piring kecil berisi cake di lumuri es krim coklat dengan sangat pelan-pelan dan berhati hati membawa nampan berupa beberapa cake dan kopi pesanan untuk salah satu pengunjung di halaman taman yang kini sudah berubah menjadi lebih luas hingga banyak pengunjung yang memilih untuk berada di out door halaman Souly'sCaffe di bandingkan di dalam.
Dengan senyuman yang sangat manis dan hangat setelah melayani beberapa pelanggan akhirnya saat yang di tunggu-tunggu datang yaitu menghampiri seseorang yang tengah menunggu sedaritadi, "Kak Billy, Serra mau ketemu Bulan di halaman ya. Nanti kalau Mas Kahfi pulang suruh masuk aja dulu. Kabarin Serra ya kak." Billy menganggu berbarengan dengan kepergian perempuan berbadan dua yang kini usia kehamilannya sudah menginjak 7 bulan.
Saat kakinya menuju halaman belakang tiba-tiba saja ada seseorang yang menabraknya tanpa sengaja membuat Serra hampir saja terhuyung jika tidak ada seseorang yang perempuan itu sangat hapal harumnya kini memeluk tubuh yang sudah tidak sekurus dahulu.
"Hati-hati, Darren."
Laki laki itu Kahfi menatap sosok Darren dengan sangat dingin membuat Serra berdengus, pasalnya suaminya itu masih belum bisa percaya dengan Darren yang memang sudah melupakan suaminya dan sudah mengikhlaskan. Mungkin karena setiap kali Darren dan Serra bertemu selalu di saat situasi yang membahayakan kandungannya karena sempat beberapa kali Serra terjatuh karena selalu menabrak Darren atau misal tidak sengaja Darren menumpahkan kopi di tubuh Serra.
"Akh, Mas. Nggak papa, Darren nggak salah. Oh iya Kak Billy di dalem tuh, mau kencan ya?"
Serra berusaha menetralkan keadaannya dan berhasil karena kini wajah cantik perempuan di hadapannya sudah memerah dengan mendengar nama Billy. Serra bersyukur dalam hati lantas langsung menoleh ke arah laki-laki yang masih menunjukkan wajah masamnya.
"Mas, udah." Serra mengusap lengan suaminya pelan yang kini sedang memakai jas berwarna putih, memang selama kehamilannya sosok laki-laki tampan bernama Kahfi sangatlah over protektif tentang segala hal.
Ya seperti halnya Serra tidak boleh melakukan pekerjaan yang berat-berat karena yang akan memperkejakannya asisten rumah tangga mereka yang baru di pekerjaan laki-laki itu lima bulan yang lalu saat Kahfi mulai sibuk dengan kuliahnya di daerah Depok. Sesekali perempuan itu pernah dengan hati-hati tidak mendengaran Kahfi dengan membantu menyapu alhasil perutnya kram hingga muncul flek itu yang membuat Serra berpikir jika suami tidak ridha dan malah justru di laksanakan akan berakibat fatal yang Serra sudah merasakan.
Selama 7 bulan masa kehamilannya yang hanya Serra boleh lakukan hanya membantu Billy memberikan minuman dan makanan kecil kepada pelanggan itupun tidak boleh terlalu lama dan setiap jam selalu di telpon Kahfi melalui Billy. Sungguh membuat Serra mood nya menjadi tidak baik.
Kahfi menoleh menatap tajam lalu menghela napasnya saat mata coklat istrinya sudah mengeluarkan cairan bening yang akan keluar, laki-laki itu sadar bahwa selama hamil istrinya menjadi jauh lebih sensitif seperti dirinya, "hm. Saya masuk."
Serra mengangguk seraya menyalimi tangan Kahfi berbarengan dengan kepergiannya, Darren tersenyum kikuk karena melihat pemandangan di hadapannya, "maaf Darren, Serra tidak sengaja."
"It's oke Ra. Santai, gue mau ketemu Billy ya." Serra mengangguk antusias membuat Darren terkekeh geli. , "oh iya Darren, bilangin sama Mas Kahfi, Serra mau ketemu Bulan dulu nanti nyusul." Darren mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARRA (COMPLETE)
Teen FictionSeorang laki-laki yang berteman dengan hasutan setan penuh dengan gelap hidupnya mulai menemukan titik cahaya terang yang merupakan jalan Allah, menemui untuk mendapatkan keyakinan dirinya lalu menggapai hidayah yang sudah lama ia hempas. Hidupnya...