Menjadi Keluarga Sesungguhnya

670 36 0
                                    

Setelah selesai menatap perlengkapan barang pindahan yang tidak terlalu banyak akhirnya mereka terduduk di kursi berwarna hitam lembut dengan keheningan yang mencengkam.

Mereka sibuk menetralkan perasaan aneh di perasaan mereka masing-masing, Serra tersenyum mengingat perlakuan cowok yang berada di sampingnya beberapa jam yang lalu saat di rumah mertuanya, sungguh manis. Namun, ia mendengus saat kejadian sekarang, cowok itu kembali dingin membuat tubuh mungil Serra bergidik ngeri.

Lama memandangi pintu hitam yang di lapisi kaca dengan perasaan yang berkecamuk serta menimang-nimang keputusannya. Akhirnya Serra memutuskan untuk menelusuri ruangan tersebut.

"Kahfi cowok yang benar-benar bersih nggak ya? Nggak papa kali ya masuk kamar mandinya, toh Serra penasaran karena kan bagian terpenting ya kamar tidur,  kamar mandi dan dapur disini."

Serra di buat takjub sekarang, benar-benar takjub. Menurutnya kamar mandinya ini adalah point utama kenapa tubuh Kahfi selalu harum dan kulitnya benar-benar seperti perempuan.

Kamar mandinya memang seperti kamar mandi hotel lainnya terdapat bathtup, tetapi yang membuatnya takjub saat ia melihat di kaca samping bathtup terdapat beberapa lilin aromaterapi berbau maskulin seksi yang siapapun menyiumnya akan merasa relaks.

"Benar-benar tempat yang nyaman. Seperti orangnya."

Bagian bawah kacanya terdapat laci tempat cowok itu menaruh barang yang siap pakai jika habis mulai dari pembersih kamar mandi, ruangan kamar mandi, ruangan caffe hingga kamarnya sendiri. Sedetail itu menurut Serra seorang Kahfi.

Di sebelah bathtup terdapat lemari hitam menjulang hampir menyentuh langit atap. Serra penasaran lalu ia membukanya perlahan-lahan. Waw, Serra terpekik heboh, berasa di surga menurutnya.

"Serra bisa gila liat ini semua. Kalah Serra sama Kahfi. Emang nggak salah pilih Serra pilih Kahfi"

Lemari tersebut di sekat menjadi 3 di tambah satu laci paling bawah. Sekat pertama laki-laki itu menaruh beberapa alat hairdryer dan juga teman-temannya. Sekat 2 ia taruh piyama dan juga handuk berwarna dark berbau sangat harum karena di atasnya ia kasih parfume menggantung. Sekat 3 cowok itu taruh baju kotor agar tidak basah.

"Baju kotornya aja wangi heran Serra. Pantesan nih orang jarang banget bau, berasa tersaingi Serra jadi cewek sama Kahfi."

Di bagian ujungnya terdapat tempat mandi seperti biasa yang di balut lapisan kaca tidak tembus pandang.

Ia masuk dan wanita itu benar-benar di buat tidak bisa bernapas seharian karena ia baru pertama kali bertemu dengan laki-laki dingin yang memperhatikan hal-hal yang berbau rumah yang seharusnya di pekerjakan asisten rumah tangganya.

Di ruangan kaca ini terdapat penghangat ruangan, parfume yang tergantung berbau strawberry, beberapa alat mandi dari sabun, sikat gigi, odol, shampo, scrub bahkan lulur. Serra hanya menggeleng.

"Kalah Serra jdi cewek yang cuman pake sabun, odol sama shampo."

Serra hampir lupa, bahwa di setiap sudut ruangan ini terdapat beberapa alat bersih-bersih kamar mandi dan alat menjemur handuk atau apapun. Tapi menurutnya ada yang kurang.

"Kenapa mesin cuci belakang toko nggak di taruh sini ya. Percuma dong ruangan masih gede begini kalau nggak di taru mesin cuci, lumayan mandi sambil nyuci."

Tok.

Serra langsung berlari kecil membuka pintu, "Ya ada apa Kahfi?"

"Ngapain?" ucap Kahfi penasaran.

"Serra habis liat-liat ruangan ini. Sumpah ya Serra kagum banget, benar-benar sumpah.

"Bersih, harum, wangi pokoknya Serra benar-benar nyaman banget."

KARRA (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang