syukuran pernikahan

328 20 0
                                    

Mereka semua terkagum saat mendengar lantunan suara merdu dari sosok di samping gadis mungil yang bernama Serra itu, mereka terlihat iri karena Serra mendapatkan jodoh yang tidak hanya tampan dan mapan namun shaleh. Sampai ayat berakhir pun mereka masih terkesima dengan suara merdu suami Serra.

“Kasep, sholeh, mapan lagi.”

“Serra teh beruntung.”

“Beruntung kamu punya mantu kayak dia.”

“Kalah saing lo sama ipar lo.”

Begitulah yang bisa di dengar Serra dan Kahfi, mereka hanya menaggapinya dengan senyuman karena ia bingung harus bereaksi apalagi.

“Selanjutnya yang kita tunggu sambutan dari keluarga Pak Anto dan Bu Sarah juga penganten baru yang sudah membuat gempar kampung,” ucap sesepuh yang sering di panggil Abah Kong di desa ini.

“Saya selaku tuan rumah tidak akan banyak bicara karena yang punya acara bukan saya tapi anak dan mantu saya, disini saya mau mengucapkan banyak terimakasih atas kehadirannya yang mungkin ini adalah kabar mendadak tentang pernikahan tertutupnya putri saya satu-satunya tetapi untuk penjelasan biar anak dan mantu saya yang menjelaskan.”

“Mohon maaf bila makanannya tidak banyak karena saya tidak tau bahwa akan datang semuanya, entah karena ingin mengucapkan selamat atau penasaran dengan penganten barunya hahaha. Syukuran ini awalnya hanya acara syukuran pernikahan anak saya yang mau ke 2 bulan tetapi tadi pagi saya mendapat kabar dari putra saya yang pertama sepulang dari acara wisuda bahwa anak saya Serra dan mantu saya Kahfi mendapatkan peringkat 1 dan 2 dengan hadiah beasiswa di Universitas Swasta ternama di Jakarta dengan jurusan yang mereka mau,

“Masya Allah, saya bangga. Saya pikir jika anak saya menikah akan terganggu dengan sekolahnya karena harus membagi waktu dengan tugas sebagai istri namun saya tidak salah pilih Kahfi untuk menjadi mantu saya karena dapat membawa dampak sangat positif untuk putri saya,

“Dan untuk Kahfi, terimakasih, kamu sudah membuktikkan omongan kamu saat berniat mengkhitbah anak saya. Terimakasih sudah menjaag dan merawat putri kecil manja Ayah nak.”

“Kalau untuk Buna, Buna hanya menambahkan apa yang di katakan Ayah, semoga pernikahan kalian di ridhoi sama Allah sampai maut memisahkan. Aamiin.”

“Kalau untuk Abang, cepat kasih cucu dan ponakan yang lucu untuk kita.”

Seisi makhluk yang ada di dalam ruangan ini langsung meladeni candaan Sanna dengan gumaman gumaman yang membuat mereka bersemu merah.

Banyak macam-macam yang mereka sebutkan namun tidak ada satupun yang dapat di cerna baik oleh mereka berdoa karena mereka mengaminkan apa yang mereka ucapkan yang merupakan doa untuknya dan rumah tangga kedepannya nanti.

“Hm, Aamiin terimakasih atas doanya. Doakan yang terbaik untuk saya dan Adek Serra.”

Serra terbatuk membuat mereka menoleh dengan kening yang berkerut dengan perubahan sikap gadis mungil itu yang tiba-tiba batuk, cowok itu langsung memberikan minum untuk istrinya seraya mengusap lembut bahunya berbarengan dengan Kahfi berbisik, “kenapa?” Serra menggeleng sedangkan jauh di dalam hatinya ia sangat terkejut dengan panggilan ‘Adek’ yang sudah berapa kali cowok itu ucap.

Pipi sedikit chubby tiba-tiba Serra bersemu merah karena untuk kedua kali kejadian suaminya menyebutnya dengan  sebutan ‘Adek’ sangat so sweet.

Kahfi berhenti sejenak memandang kesunyian acara ini karena bingung ini sebenarnya siapa yang sambutan, seketika wajah bingungnya berubah terkejut saat mendengar tawa dari Abah Koh, “Nak Nak, kamu teh kenapa gugup.

KARRA (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang