"Ra, anterin gue ke Mall yuk."
Serra yang sedang berkutat dengan cucian piringnya menoleh, "nggak bisa."
"Tenang, gue bawa mobil jadi gue sama lo nggak akan bersentuhan."
"Emangnya mau ngapain ke Mall? Jalan-jalan ke Mall?"
"Bukan, itu Kahfi nyuruh gue buat beli penyedot debu."
"Kan yang di suruh Kak Billy bukan Serra, nanti Mas Kahfi tau bisa di omelin Serra."
"Kan lu istrinya, jadi bisa tau tipe-tipe suami lo."
"Ish."
Sebenarnya cewek itu ragu untuk menerima tawaran cowok yang ada di hadapannya namun ia mengangguk daripada ia sendirian dirumah, toko juga tutup lalu ia juga sudah selesai berberes rumah.
"Dasar penganten baru."
"Ayoklah, nanti gue ajak jalan-jalan deh disana."
"Beneran?"
"Sure."
Serra mengangguk semangat membuat Billy menggelengkan kepalanya, Serra pun mengganti dengan gamis berwarna Army dengan kerudung senada yang sangat manis dan cantik.
Tak lupa ia kirimkan pesan kepada suaminya melalui aplikasi berwara hijau bergambar telepon untuk meminta izin, namun tidak ada balasan sudah ia telpon juga tidak ada balasan padahal online. Dengan membaca bismillah ia pergi dengan Billy. Menurutnya yang terpenting ia sudah berusaha menghubunginya.
Billy yang melihat benar-benar merasa gemas dengan penampilan cewek itu sekarang, benar-benar cantik bagai bidadari surga.
"Lo nggak hanya cantik ya tapi imut."
"Masa? Tapi kak Billy nggak boleh suka sama Serra, yang suka sama Serra banyak tapi sayang hati Serra hanya untuk Mas Kahfi. Mas Suami Serra"
"Geer lo, gue juga punya kriteria cewek sendiri kali."
"Masa? Nggak percaya tuh Serra. Coba kasih tau."
"Nanti aja. Ribet, buru takut kelamaan, nanti nggak ada duit yang dihasilin."
Serra dan Billy pun bersiap-siap membereskan toko, hari ini Souly's Caffe hanya buka 4 jam dari jam 6-10 pagi dikarenakan mereka harus menuruti pemilik toko ini untuk membeli alat pembersih debu dengan kualitas yang bagus.
Selama di perjalanan Serra benar-benar kagum dengan kota Jakarta, walaupun macet , panas dan banyak debu tetapi di kota ini lumayan terdapat gedung-gedung pencakar langit. Billy yang melihat merasa gemas.
"Kayak baru pertama kali aja."
"Emang iya kak."
"Kok? Bisa?"
"Serra baru pindah ke Jakarta sekitar 10 hari yang lalu nyusul abang Serra yang sekolah disini, Serra asli orang Bandung. Jadi ini pertama kali Serra jalan-jalan keluar seperti ini, bukan pertama kali sih tapi kedua cuman yang pertama malam jadi nggak nikmat."
"Abang lo sekolah dimana?"
"Abang satu sekolahan sama Serra, tahun ini dia lulus. Billy mau tahu nggak?"
"Apa?"
"Billy orang pertama yang ajak Serra jalan-jalan ngelilingin kota Jakarta tau. Waktu itu Serra ngajakin Mas Kahfi, cuman dia nolak. Ngeselin emang."
"Hahahahaha, emang gitu anaknya."
Keasikan mereka berbincang-bincang dengan topik yang tidak jelas, mereka sampai juga di Mall Jakarta yang sangat terkenal dengan branded-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARRA (COMPLETE)
Teen FictionSeorang laki-laki yang berteman dengan hasutan setan penuh dengan gelap hidupnya mulai menemukan titik cahaya terang yang merupakan jalan Allah, menemui untuk mendapatkan keyakinan dirinya lalu menggapai hidayah yang sudah lama ia hempas. Hidupnya...