EKSTRA PART 2

596 21 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.  Tafadholy membaca 🌿


"Bagaimana keadaan anak saya Dokter Fatya?"

Fatya menghela napas mengerti saat melihat wajah khawatir keluarga Serra yang tengah berada di luar menunggu di bangku minimalis berwarna putih, di tatap seperti itu membuat banyak pasang mata menjadi sangat khawatir pasalnya beberapa menit yang lalu mereka melihat sang suster tengah terburu-buru membawa 2 kantung cairan yang salah satunya berisi darah di salah satu box pendingin tranparan yang di bawa mereka. Jelas membuat mereka khawatir karena hanya satu pasein yang tengah melahirkan di dalam ruangan tersebut, yaitu Serra.

"Keadaan Serra menantu saya baik kan?"

"Dokter kok diam saja kenapa?"

Fatya lalu menerbitkan senyumnya yang sudah perempuan hampir paruh baya itu tahan membuat banyak pasang mata yang menatapnya sedikit bernapas lega setidaknya sang Dokter tersenyum itu berarti kemungkinan besar perempuan yang sedang di dalam memperjuangkan nyawanya tidak terlalu parah kondisinya.

"Hm, tadi ada sedikit hambatan saat proses persalinannya karena adanya komplikasi terlilit tali pusat hingga membuat Serra kehabisan napas dan perdarahan yang membuat Serra kehabisan darah, namun Alhamdulillah Serra sosok ibu yang kuat berhasil melewati keadaan kritisnya sekarang keadaannya baik dan telah melahirkan buah hatinya berjenis kelamin laki-laki."

Mendengar penuturan yang awalnya membuat napas mereka tercekat ketika mendengar hasil final Fatya membuat senyuman dan tangis bahagia mereka saling bersaut-sautan seraya saling berpelukan karena Serrab berhsasil melewati masa menegangkannya selama hampir 2 jam membuat mereka yang menunggu di depan ruang tunggu bersalin cemas dan ketakutan.

Sanna yang sedang terpojok dengan merengkuh tubuhnya terisak karena bahagia adik cerewet manjanya sangatlah hebat menurutnya, tidak berhenti air matanya mengalir saat menyaksikan dari kaca berwarna bening wajah sang adik yang tengah menangis dengan wajah memerah selama persalinan membuat menyesal karena pernah meledeki sang adik yang cerewet dan manja kini menjadi sosok kuat dan ibu yang hebat.

"Boleh kita masuk menjenguknya?" Sarah pun bersuara masih memeluk Antonio yang masih berusaha menangkan.

Fatya mengangguk melihat ketujuh orang di hadapannya yang perempuan itu yakin 4 pasang orang tua dari Kahfi dan Serra, satu laki-laki berumur adalah kakak Serra dan 2 pasangan yang sama memasang wajah haru bahagia yang ia yakini teman dekat pasangan yang berada di dalam.

"Serra akan di pindahkan ke ruangan rawat biasa setelah 2 jam namun sang buah hati harus berada di ruang rawat bayi untuk di mandikan 4 jam kemudian." Mereka ber-7 mengangguk patuh seraya berjalan perlahan memasuki ruangan bersalin dengan suhu yang tidak terlalu dingin dan hangat.

Tujuh pasang yang baru saja memasuki ruangan bersalin yang mencengkram merinding saat melihat isak tangis pasangan di hadapannya dengan laki-laki yang masih setia menatap sang istri seraya membelai lembut rambut tipis buah hatinya dan perempuan yang masih setia memberikan ASI kepada sang bayi dengan menutupi payudaranya dengan kerudung besarnya namun masih terlihat wajah sang anak.

Tujuh pasang yang baru saja memasuki ruangan bersalin yang mencengkram merinding saat melihat isak tangis pasangan di hadapannya dengan laki-laki yang masih setia menatap sang istri seraya membelai lembut rambut tipis buah hatinya dan perempuan ya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KARRA (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang