Aruna 17b. Lembaran baru

2.6K 380 115
                                    

Membuka diri atas hal-hal baru. Itu yang coba kulakukan. Syukurnya, teman dari PPI Jepang sangat membantu. Meski baru berjumpa sekali, kami langsung akrab. Pembicaraan langsung hangat. Mungkin inilah yang membedakan, ketika islam yang menjadi dasar pertemanan. Ukhuwah itu langsung terasa. Seperti terkoneksi, terus ada keterikatan hati.

Hanni, salah satunya. Dia adalah salah satu yang sangat aktif di IC semasa berkuliah S1 dulu di Jakarta. Kini ia menjalani beasiswa master yang tentu tidak boleh disia-siakan.

Hanni baik banget. Dia mengaku luang sehingga menawarkan diri untuk menemaniku menemui Dokter Aiko.
Aku konsul nggak lama, kami bercerita ringan tentang diri masing-masing juga tentang dokter Lyn yang merupakan teman seangkatannya Dokter Aiko.

Berikutnya, Hanni mengajakku ke Masjid Camii- yang diambil dari kata "Jami' " masjid terbesar Tokyo tepatnya di daerah Yoyogi Uehara.

Ketika masuk pekarangan, suasananya langsung beda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika masuk pekarangan, suasananya langsung beda. Alih-alih nuansa Jepang, kita akan merasa berada di negara berbeda ketika di sana. Arsitektur masjid teramat kental, khas Turki-mirip masjid biru yang ada di Istanbul.

Setelah bertanya, rupanya mulai dari bahan bangunan, perabotan yang digunakan, memang sengaja didatangkan dari Turki-berikut seratus pengrajin, yang bekerja selama setahun untuk membangun masjid berlantai dua itu.

Setelah bertanya, rupanya mulai dari bahan bangunan, perabotan yang digunakan, memang sengaja didatangkan dari Turki-berikut seratus pengrajin, yang bekerja selama setahun untuk membangun masjid berlantai dua itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masjid cukup ramai pengunjung, terbuka untuk umum. Menurut informasi, masa kunjungan akan tutup dua puluh menit setiap waktu salat tiba.

Sebagaimana rules. Pengunjung perempuan hendaklah menggunakan penutup kepala. Mereka menyediakan selendang penutup di pintu masuk agar pengunjung dapat menutup kepala dan tubuh mereka ketika di masjid.

Pengurus masjid sendiri mengaku bahwa dia ingin orang Jepang merasa nyaman dan merasa diterima di masjid. Di sini, pengunjung dipersilakan bertanya seputar islam. Masya Allah.

Jujur, kadang terlintas iri kepada mereka yang menjadi minoritas. Betapa mereka begitu tinggi ghirah-nya, semangat dakwahnya, menyampaikan risalah, menunjukkan keindahan dan kemuliaan islam.

ZIKR MAHABBAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang