"Lia mana?!"
Anastasia--bukan Anastasia Beverly Hills, ya! Kalau itu, mah, make up. Bukan manusia! Kalau Anastasia yang satu ini, cenderung lain daripada yang lain. Pasalnya, dia salah satu gadis yang paling suka berteriak.
Bukan.
Bukan karena masalah bahwa teriakannya sangat amat cempreng.
Melainkan, Anastasia yang ini, hobinya teriak-teriak gak jelas kapan dan dimana pun. Gak tau tempat istilahnya.
"Tuh!" tunjuk Ryan--laki-laki yang sedang asyik bermain Playstation bersama Kakak laki-lakinya.
"Oh, iya!" gumam Anastasia, sembari merutuki kebodohannya karena tidak bisa melihat bahwa orang yang dia cari, ada di depan matanya.
"Kenape?" tanya Lia lebih dulu setelah tau bahwa Anastasia sedang mencari dirinya.
"Lo ikutan, gak?!"
Lia melihat sebuah poster yang dibawa Anastasia. Membaca serangkaian kata sambil memandang beberapa orang yang ada di poster tersebut. Kebetulan di dalam poster itu, semuanya laki-laki. Tampan pula!
Alhasil..
"SUMPAH?! INI KAPAN?!!"
Meskipun ada Anastasia yang teriakannya bisa membuat telinga pecah, masih ada Lia yang teriakannya melebihi batas ketinggian suara. Bahkan, sampai membuat Ryan dan Rio yang asyik berduaan di depan TV, berhenti melanjutkan aktivitas mereka. Melemparkan tatapan seakan ingin memakan Lia hidup-hidup!
"Apa, sih?! Teriakan lo Lia! Lo kira kita semua budeg, apa?!" bentak Ryan kesal.
Cowok itu, mengusap-usap telinganya yang terasa nyeri.
Dasar, Ryan lebay. Padahal jarak Lia berdiri dengan jarak mereka itu agak jauh.
Lia tak perduli. Ia malah mengambil poster yang dipegang Anastasia tadi. Mencium bolak-balik kesepuluh laki-laki di poster itu.
"Orang gila," gumam Rio geli ketika melihat reaksi Lia. Kemudian cowok itu kembali melanjutkan permainannya bersama dengan Ryan.
Anastasia melipat kedua tangannya di dada.
"Gimana? Ikut, gak?" tanyanya.
"Ya pasti, lah!" ujar Lia senang.
"Dana, ada?"
Pertanyaan Anastasia selanjutnya, malah membuat Lia menghentikan aksinya. Ia menatap gadis itu dengan tatapan sedih. Mendengar kata dana, Lia ingat sesuatu.
Uang tabungannya!
"Udah tau, gue." kata Anastasia menebak. Gadis itu berjalan menuju sofa ruang TV, dekat dengan sofa Ryan dan Rio.
"Gimana, dong? Gue pengen, banget, ikut," ringis Lia.
"Siapa suruh boros!" celetuk Rio. Matanya tak bergeming sedikit pun dari layar televisi.
"Ish, Kak Rio! Aku, kan, borosnya karena sibuk nontonin konser. Bukan boros karena belanja gak jelas!" ujar Lia membela diri.
"Sama aja. Lo kira nonton konser gak ngabisin uang? Lagian, tuh, duit, lo pakai buat sesuatu yang lebih bermanfaat, kek. Ini bisanya cuma nontonin bencong, doang!"
"Sakit, bego!" ringis Rio kemudian ketika sebuah bantal mengarah ke wajahnya.
Lia yang melemparnya. Gadis itu kini menatap tajam Rio.
"Apa lo bilang?! Bencong?! Lo yang bencong!"
"Dih? Masih bagusan gue, kali, kemana-mana."
"Bagus apanya? Bentukan kayak kulit udang begitu," sindir Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak - Taeyong ✔
FanfictionGimana, sih, rasanya kalau tiba-tiba aja, kita bisa saling kenal sama idola kesukaan kita? Padahal sebelumnya, gak pernah sekali pun muncul di pikiran untuk bisa kenal apalagi sekedar ngobrol dan ngumpul bareng. Itulah yang dirasakan Lia ketika bert...