—Pulau Jeju—
Hari ini, Taeyong lagi siap-siap buat ngejemput Lia. Tadi malam setelah selesai debat sama anak-anak NCT, Taeyong nelfon Lia buat ngejelasin soal tiket ke Pulau Jeju. Awalnya Lia nolak, tapi bukan Taeyong namanya kalau gak suka maksa. Alhasil, sekarang Taeyong lagi di mobilnya—nungguin Lia. Tadi Lia sempat maksa juga supaya Taeyong gausah repot-repot ke lantai kamarnya.
Pas Taeyong ngelihat Lia lagi nenteng kopernya, cowok itu langsung turun diikuti oleh supir pribadi keluarganya.
"Lama, gak?" tanya Lia gak enak hati.
Taeyong tersenyum tipis. "Gue baru nyampe, kok."
Dengan sigap Taeyong meletakkan koper itu di bagasi belakang. Setelah selesai, ketiga orang yang ada disana masuk ke dalam mobil. Tadinya Taeyong duduk di sebelah supirnya, tapi karena ada Lia, cowok itu pindah duduk ke belakang.
Tanpa menunggu waktu lama, mobil pun berjalan meninggalkan pekarangan apartemen.
"Udah izin sama Anastasia?"
"Udah, kok. Tadi aku sempet nelfon dia."
Anastasia sekarang lagi di rumah orang tuanya di Australia. Ldr-an sama Mark yang sekarang lagi ngurung diri di kamar karena rindu. Lebay, memang. Padahal pacar aja juga bukan!
Kan pacarnya Markeu itu aq.
"Are you nervous?" Taeyong bertanya setelah melihat Lia gelisah.
Lia menoleh, menatap lurus tatapan Taeyong yang dulu pernah menatapnya penuh benci.
"Aku takut kalau penggemar tau kamu pergi sama aku."
Taeyong mendecak. "Apaan, sih? Lagian juga penggemar gue juga udah pada tau gue deketin, lo."
Gue deketin, lo.
Serius, kata-kata itu masih belum terbiasa di telinga Lia. Kayak Lia bingung harus gimana dan Lia takut kalau semua yang sedang ia jalani saat ini bersifat sementara. Apalagi Taeyong seorang idol yang bisa melakukan apa saja.
"Jangan ngomong, gitu." kata Lia berpindah tatapan menatap ke jendela mobil.
Alis Taeyong saling bertautan. Ditatapnya Lia yang ia yakini pasti gadis ini masih ragu terhadapnya.
"Lo gak yakin sama, gue?"
Ya gimana ya, bukannya gak yakin, tapi Lia lebih ke takut kalau Taeyong cuma sekedar main-main. Apalagi Lia udah terlalu baper, gini. Jadi susah, kan! Walaupun belum terlalu berharap kalau Taeyong bisa jadi miliknya, tapi tetap aja, kan?
Lia gak ngejawab. Bibirnya terkatup rapat membuat Taeyong mendengus.
"Untuk sekarang, lo gapapa kalau gak yakin sama gue. Karena saat ini gue masih pengen fokus sama apa yang lagi gue jalani. Lo tunggu aja, suatu saat nanti, gue bakal bikin lo seratus persen yakin sama gue." jelas Taeyong lembut.
Dan entah kenapa, Lia kayak ngerasa luluh aja, gitu, dengar Taeyong ngomong gitu. Kalimatnya benar-benar bikin hati Lia tersentuh dan.. sedikit yakin.
Mobil pun akhirnya sampai di bandara internasional Incheon. Taeyong sama Lia langsung turun sambil membawa tas masing-masing. Fyi, hanya Lia yang menenteng koper karena Taeyong cuma bawa ransel favoritnya. Usai berpamitan dengan supir keluarga Taeyong, keduanya berjalan ke arah ruang tunggu. Disana udah ada Johnny dkk yang lagi nunggu. Gak lupa juga ada Manajer Hyung yang selalu setia menemani.
Tadinya Taeyong menolak keras soal kehadiran mereka yang nyatanya tanggal dan penginapan, pun, dijadwalkan sama oleh Manajer Hyung.
Kan Taeyong pengen berduaan sama aq.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak - Taeyong ✔
FanficGimana, sih, rasanya kalau tiba-tiba aja, kita bisa saling kenal sama idola kesukaan kita? Padahal sebelumnya, gak pernah sekali pun muncul di pikiran untuk bisa kenal apalagi sekedar ngobrol dan ngumpul bareng. Itulah yang dirasakan Lia ketika bert...