Guys, tau gasi aku tiba-tiba kayak buntu mau bikin ide gimana wkwkwk tapi doain aja aku bisa!!!
●●●
"Sayang? Udah pulang?"
Taeyong rebahan di sofa sambil senyum ke Mamanya.
"Bingung gak tau mau ngapain di dorm, Ma." jawab Taeyong.
Melihat anaknya yang tampak sedang gelisah, wanita paruh baya itu duduk di samping Taeyong sambil mengelus puncak kepala pria itu dengan lembut.
"Capek, ya?"
Kedua mata Taeyong ikut terpejam sambil mengangguk.
"Banget, Ma."
"Did you eat already?"
"Udah."
Taeyong ganti posisi berbaring di kedua paha Ibunya, memandangi wajah yang sudah mulai mengkerut dimakan usia itu.
"Something happened?"
Taeyong memang tampak sangat gusar saat itu. Pikirannya melayang-layang soal hubungannya dengan Tzuyu, Taeyong ingin mengakhiri itu semua. Bagaimana pun juga, kalau soal kehidupan percintaan, Taeyong tak ingin siapapun turut ikut campur termasuk keluarganya. Ini bukan lagi zamannya Siti Nurbaya.
"I wanna say about something wrong on my feelings, but.." Taeyong menggantungkan kalimatnya. Taeyong beneran gak siap buat ngomong. "Aku takut," rintihnya kemudian.
"Why you scared, adeul? Just tell me and i will listen."
Taeyong narik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Menguatkan mentalnya supaya apa yang akan dikatakan Ibunya nanti, Taeyong siap menghadapinya.
"Aku mau Mama sama Papa berhenti ngejodohin aku sama Tzuyu."
Detik itu juga, wanita itu langsung ngelepasin tangannya yang ada di pelukan Taeyong. Terlihat begitu jelas raut wajah Mama Taeyong berubah jadi dingin. Bener-bener dingin.
"Kenapa kamu ngomong, gitu?" tanya Mamanya dingin.
Taeyong duduk menghadap wanita itu. Sorot kekecewaan tercetak di kedua mata Ibunya.
"Maaf, Ma, tapi, aku gak ada rasa sedikit pun sama Tzuyu."
"Kamu kira tunangan dan menikah itu harus dibumbui dengan rasa cinta? Enggak, Taeyong!"
"Ma, tapi, aku gak mau kalau misalkan nanti aku nikah sama Tzuyu dan aku gak bahagia,"
"Kamu jangan buat malu Mama dan Papa, Taeyong! Bagaimana respon keluarga Tzuyu jika mereka dengar semua omong kosong kamu ini?! Malu, Taeyong! Malu!"
"Ma, tapi a--"
"Mama gak mau dengar soal apa, pun, lagi. Keputusan kamu dijodohin sama Tzuyu gak bisa diganggu gugat! Kamu nolak atau kamu gak akan Mama anggap di keluarga ini, lagi, Taeyong!"
Setelah mengatakan hal yang membuat Taeyong perih mendengarnya, Mama langsung pergi ke kamarnya sambil menciptakan suara pintu yang dibanting. Taeyong pun hanya bisa pasrah. Sepertinya keputusan orang tuanya menjodohkan dirinya dengan Tzuyu memang tidak bisa dirubah.
Dan pada akhirnya, Taeyong mencapai titik kelemahannya.
Menangis.
Lemah memang ketika seorang laki-laki menangis. Kali ini, Taeyong menangis bukan karena statusnya sebagai seorang idol. Taeyong menangis karena kehidupannya sebagai seorang manusia biasa, tak bisa ia jalani dengan bebas tanpa ada rentetan tuntutan orang-orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak - Taeyong ✔
Fiksi PenggemarGimana, sih, rasanya kalau tiba-tiba aja, kita bisa saling kenal sama idola kesukaan kita? Padahal sebelumnya, gak pernah sekali pun muncul di pikiran untuk bisa kenal apalagi sekedar ngobrol dan ngumpul bareng. Itulah yang dirasakan Lia ketika bert...