Terjebak - Taeyong ✔

Taeyong • 10

Masih ingat dengan NCT 127 yang kabarnya akan mengadakan konser di Gocheok Sky Dome? Dan ternyata, konser itu diadakan selama 3 hari berturut-turut. Parahnya, kabar tersebut baru diberitakan seminggu sebelum konser di mulai. Hal itu ngebuat Lia galau sendiri karena dia gak punya biaya sebanyak itu untuk ngikutin konser yang diadakan oleh agensi terbesar di Korea. Apalagi, Lia belum sempat nabung. Udah cukup Lia membebani Ryan karena cowok itu yang akan membayarinya untuk tiket konser NCT 127 kali ini.

"Udah ngapa, jangan sedih, dong."

Anastasia mencoba menenangkan Lia sambil memeluk cewek itu yang sedang menangis.

Karena apa?

Tentunya karena tampaknya di konser kali ini, Lia gak bisa ikut.

"Kenapa bilangnya harus seminggu sebelum konser, sih? Tau gitu, gue nyiapin uangnya dari jauh-jauh, hari." kata Lia sambil tak henti-hentinya menangis.

Ryan memandang Lia dari kejauhan. Cowok itu duduk di sofa depan TV sedangkan mereka berdua duduk di dapur.

Btw, udah lama, banget, Ryan gak ngumpul bareng mereka. Karena saking sibuknya dia, Ryan sampai gak punya waktu untuk ketemu. Jangan tanya Rio kemana karena cowok itu sekarang udah sibuk sama kerjaannya.

Ulang lagi, deh. Rio itu Kakaknya Ryan, sering main juga bareng Anastasia dan Lia.

"Lo pengen, banget, ya?" tanya Ryan.

Lia menyeka air matanya, memandang tajam Ryan. "Siapa yang gak mau, coba!"

"Dih? Galak, amat." kata Ryan.

"Andai gue punya uang simpanan, Li, gue bisa bayarin tiket konser, lo." kata Anastasia.

Sebenarnya, Anastasia emang niat, banget, buat bayarin tiket konser untuk Lia. Tapi apalah daya, tabungan Anastasia cuma tersedia untuk biaya hidupnya selama sebulan. Itu semua dikarenakan akhir-akhir ini, Anastasia banyak menghabiskan uang hanya demi koleksi tas branded keluaran terbaru. Jika orang tuanya mengetahui itu, uang jajan Anastasia bisa aja dikurangin dari jumlah awal.

"Gue gapapa, kok. Lo gausah susah payah bayarin gue. Lo udah cukup banyak bantu gue, An."

"Tapi, masa iya gue nonton konser sendirian," kata Anastasia sedih.

Kalau Anastasia sedih, apa kabar Lia.

Ryan berdiri dari duduknya, nyamperin mereka berdua terus narik tangan kanannya Lia. Ngebawa gadis itu duduk di sofa tempatnya semula. Ryan ngedekap Lia sedangkan Lia cuma bisa diam sambil nikmatin pelukan Ryan yang hangat.

Udah lama, banget, gak di peluk Ryan.

Ryan itu ganteng, sih. Tapi sayangnya, dia udah punya pacar dan Lia sama Ryan itu cuma sekedar sahabatan, doang. Lagipula, lebih enakan jadi sahabat, kan? Gak ada kata putus dan gak ada kata canggung-canggungan seperti sekarang ini.

"Yaudah, gue yang bayarin." kata Ryan pelan.

Meskipun pelan, Anastasia yang masih duduk anteng di dapur, tetap aja bisa dengar.

Dasar kuping-kuping tukang gibah, sih.

Lia refleks lepasin pelukan Ryan.

"Apaan?! Gausah, ah, Yan. Malu gue ngerepotin lo terus." protes gadis itu.

Ryan ngebenerin rambutnya. Gak kalah ganteng sebenarnya, sih, dari Taeyong. Tapi tetap Taeyong nomor satu.

Hehe.

Bucin idol.

"Kan tugas lo sebagai sahabat gue emang harus ngerepotin gue." kata Ryan dengan santainya.