"Itu pacarnya?" tanya Jungkook.
"Yah, udah sold out, bro." kata Eunwoo sambil masang tampang sedih ke Taeyong.
"Gak yakin gue itu pacarnya." kata Jaehyun.
Makanan yang mereka pesan tadi akhirnya datang. Taeyong lebih tertarik ke makanan itu daripada nanggepin omongan teman-temannya yang mulai memberikan untaian kalimat komporisasi. Lebih baik, Taeyong makan aja daripada harus ngurusin urusan yang bukan hak dia.
Tapi sama aja. Hati Taeyong rasanya mau meledak gitu aja.
Gimana, sih?
Akhirnya, keempatnya sama-sama diam karena lebih menikmati makanan yang mereka santap. Tak lupa juga, karena keempatnya agak jarang bertemu, Jaehyun memesan beberapa botol soju yang akan menjadi perayaan hari bertemunya mereka.
Siapa yang bayar?
Tentunya Jaehyun si manusia emas.
Restoran itu selain terkenal karena hidangan santapannya yang lezat tetapi juga terkenal karena harganya yang selangit. Hal itu dikarenakan karena restoran itu merupakan tempat para idol untuk berkencan ataupun sekedar berkumpul untuk membicarakan hal yang lebih bersifat privasi. Seperti kegiatan Jaehyun dkk sekarang ini.
Selesai makan, keempatnya kembali bercengkrama. Kali ini beda topik. Mereka malah ngebahasin soal Lia yang duduk tak jauh dari meja mereka.
"Mark sama Haechan mau kesini, nih." kata Jaehyun saat cowok itu memeriksa notifikasi yang muncul di layar ponselnya.
"Haechan? Woah, pengen banget gue ketemu, dia." kata Jungkook senang.
Eunwoo lihat ke arah Jungkook dengan tatapan ngeri sekaligus geli.
"Jangan mikir yang macem-macem." sahut Jungkook saat sadar dengan tatapan Eunwoo padanya.
Jaehyun cuma geleng-geleng kepala sedangkan Taeyong masih terus mengunyah makanannya yang sebenarnya masih bersisa itu sambil ngelihatin ke arah meja Lia bolak-balik.
Gak tenang gitu rasanya.
Malah jadi makin tambah aneh.
Disaat Taeyong semakin ngerasa aneh sama dirinya sendiri, muncul Haechan dan Mark yang udah dinanti-nanti dari balik pintu masuk. Pastinya bukan keempat cowok itu, tetapi oleh pengunjung restoran. Banyak yang menyadari tentang keberadaan mereka apalagi saat melihat Jungkook dan Eunwoo tadi saat masuk ke dalam restoran. Tapi yang namanya idol juga manusia. Mereka butuh privasi dan mereka gak mau banyak ganggu.
"Udah nunggu lama, Hyung?" tanya Haechan sambil ber-high five sama Abang-Abangnya.
"Belum, sih. Cuma baru siap makan, aja." jawab Jaehyun.
"Eh, btw, tadi gue gak sengaja lihat Lia sama cowok." kata Mark.
Ah, dibahas lagi.
Mark gak tau apa ya, orang yang duduk di sebelah Jaehyun udah gedeg, banget, gak karuan.
"Iya, kita juga udah lihat." kata Jaehyun.
Mark ngelirik Taeyong sekilas. "Hyung, lo, kenapa?" tanya Mark.
Sebenarnya Mark sadar ketika melihat tingkah Taeyong yang tampak gelisah itu sambil sesekali ngelirik ke arah mejanya Lia. Tapi, dia cuma pengen pura-pura nanya aja.
Taeyong lagi-lagi cuma diem aja. Kadang kesel juga, sih. Taeyong diciptakan Tuhan untuk memiliki mulut, tapi tidak dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Tinggal jawab 'ya' atau 'engga' doang, apa susahnya, sih?
Untung ganteng, lho, Mas-nyah.
Mark yang jengkel, mulai ngotak-atik hapenya yang ngebuat Jaehyun natap dia bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak - Taeyong ✔
أدب الهواةGimana, sih, rasanya kalau tiba-tiba aja, kita bisa saling kenal sama idola kesukaan kita? Padahal sebelumnya, gak pernah sekali pun muncul di pikiran untuk bisa kenal apalagi sekedar ngobrol dan ngumpul bareng. Itulah yang dirasakan Lia ketika bert...