Taeyong • 31

3.3K 341 14
                                    

--Tzuyu--

Acara ulang tahun Jaejoong berlangsung meriah karena keluarga itu juga turut mengundang DJ lokal untuk menghibur para tamu. Selain itu, NCT 127 bersama dengan WayV turut hadir dan mengisi malam tersebut.

"Gila, meriah, banget, acara Hyung, lo." kata Johnny memuji Taeyong.

"Sumpah, ini beneran kita kayak lagi ngadain konser gratis." sambung Mark.

Kapan lagi coba ngelihat konser gratisnya anak-anak NCT? Tapi sayangnya, yang bisa ngelihat mereka perform hanyalah pihak keluarga dan teman-teman dekat Taeyong maupun Jaejoong. Itu pun dibatasi tak sampai dua ratus orang. Karena kalau misalkan semuanya diundang, takutnya malah ngeganggu privasi anak-anak NCT.

"Ehem,"

Dehaman seseorang membuat keseluruh pandangan cowok-cowok tampannya Korea beralih pada Jaejoong yang akan memberikan pidatonya sebentar di atas panggung berukuran kecil.

"Anyeonghaseyo, Jaejoong-imnida. First of all, i wanna say thanks to you guys for coming to Lee's house. I'm so excited to see you all because it's my first time for a birthday party."

Tepuk tangan yang begitu meriah seakan menjadi jawaban atas ucapan Jaejoong.

"Gue juga sangat berterima kasih disini kepada kedua orang tua gue dan juga Adik gue tersayang, Lee Taeyong." Jae menunjuk Taeyong yang sedang berdiri di hadapannya.

Taeyong menunduk malu karena orang-orang berteriak memekik ke arahnya. Terlebih lagi karena anak-anak NCT lagi pada ceng-cengin cowok itu.

"Mungkin sekarang gue adalah anak tertua di keluarga ini. Tapi bukan berarti, hanya gue yang bisa menuntun Adik gue untuk menjadi orang yang sukses. Kadang, gue juga belajar dari dia bagaimana menjadi orang yang berhati kebal dengan banyaknya rumor di luar sana yang beredar terlebih lagi, keluarga gue merupakan keluarga yang gak hanya dikenal sebagai keluarga dari seorang idol."

Kemudian Jae melemparkan senyumnya pada kedua orang tua dan juga Adiknya bergantian.

"Gue bangga, banget, bisa lahir di keluarga ini dengan kehidupan yang begitu berkecukupan dan sempurna. Gue bangga punya orang tua yang udah ngebuat gue dan Taeyong menjadi orang yang gak gampang menyerah demi mimpi-mimpi kita. Di umur gue yang sekarang ini, gue pengen banggain kedua orang tua beserta Adik gue dengan apa yang udah berhasil gue raih sekarang."

"Lah? Padahal, mah, Jae Hyung udah cukup ngebanggain mereka." celetuk Haechan di sela-sela perkataan Jae.

"Pa, Ma, Tae, makasih karena selama ini udah menjadi bagian dari hidup Jae. Jae sangat beruntung memiliki kalian karena Jae bisa seperti sekarang ini berkat doa-doa kalian bertiga."

Baik Taeyong maupun orang tuanya, mereka naik ke atas panggung. Berpelukan di atas sana sehingga membuat siapapun yang melihat ikut merasa terharu.

"Bentar lagi mewek, nih, gue." sahut Jungwoo sambil berpura-pura mengelap air matanya menggunakan jari telunjuk.

Mark yang receh langsung ketawa. "Anjir, bisa aja, lu, Hyung!" sambil dorong-dorong bahunya Jungwoo.

"Gue juga pengen dipeluk,"

Haechan merentangkan kedua tangannya berkode agar Johnny memeluknya.

"Bodo amat." balas Johnny malah mendorong tubuh Haechan menjauh darinya.

"Yaudah, Haechan meluk Taeil Hyung, aja."

Gak dapat Johnny, Taeil pun jadi. Taeil cuma bisa pasrah dipeluk dan dicium sama Haechan. Kadang-kadang dia juga coba menghindar.

Terjebak - Taeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang