—Ungkapan—
Anastasia hari ini kembali ke Korea. Baik Lia maupun Mark sama-sama ngerasa exicted banget untuk jemput gadis itu di bandara. Tadi Lia udah minta izin sama Taeyong untuk berangkat bareng Mark. Lah, minta izin? Udah kayak pasangan suami istri beneran wae.
"Kalau ketemu Anastasia, lo mau ngapain?" tanya Lia menoleh pada Mark yang fokus menyetir.
"Kenapa emang?"
"Gapapa, sih, cuma nanya aja."
"I don't know, maybe give her my hug,"
Lia memasang tampang menggoda. "Dih, pasangan yang bakal jadi."
Mark tersenyum penuh arti sembari menoleh ke Lia sekilas. "Doain, ya." katanya.
"Of course, Mark."
Mobil yang dikendarai Mark akhirnya sampai di halaman parkir bandara. Keduanya pun turun dan berjalan beriringan dengan santai. Mark tak menutupi apapun yang bisa memperlihatkan wajahnya. Hanya hoodie yang melekat di kepalanya saat ini.
Mereka langsung ke pintu kedatangan Internasional. Tadi Anastasia sempat bertukar pesan ke Lia bilang kalau pesawat yang ia tumpangi sudah mendarat dengan sempurna di bandara itu.
"LIAAA!!!!"
Suara cempreng Anastasia membuat Lia langsung menoleh ke arah pintu. Anastasia berlari ke arahnya. Keduanya pun langsung berpelukan. Gak perduli sama tatapan banyak orang disana terlebih lagi dengan adanya kehadiran Mark.
"Kangen banget, anjir!!!"
"Gue juga tolol! Lo lama banget, sih, pulangnya. Gue kesepian banget di apart tau, gak!"
Anastasia tersenyum geli. "Yaudah, sekarang, kan, gue udah pulang. Nah, gue pulang untuk nagih cerita-cerita lo selama gue gak ada."
"Lah, lo pulang cuma untuk nagihin cerita? Jadi sebenarnya gak mau pulang, gitu?" tanya Lia nyolot.
"Mau, lah!! Maksud gue, kayaknya banyak banget kejadian-kejadian tak terduga yang terjadi selama gue gak ada."
Lia terkekeh geli. "Emang banyak banget, ya, gak, Mark?" Menyenggol lengan Mark pelan.
Mark bingung tapi tetap aja dia ngangguk. Karena interaksi keduanya udah terlalu panjang dan Anastasia sampai lupa dengan kehadiran Mark, gadis itu pun berjalan mendekati Mark.
"Maaf, sampai lupa kalau ada kamu." sahut Anastasia merasa bersalah.
Mark tersenyum. "It's okay. Welcome home, Babe!" Mark merentangkan kedua tangannya dan alhasil Anastasia jatuh ke dalam pelukan Mark.
Mark langsung mengeratkan pelukannya, ngebuat orang-orang yang melihatnya ikut merasa gemas sekaligus iri.
"Thanks, ya, udah mau jemput aku."
"Itu kewajiban aku, gausah bilang terima kasih."
Gemes banget, ya Tuhan. Lia jadi sampai gak sabar tentang Mark yang akan melamar Anastasia.
"You hungry?" tanya Mark ketika pelukan itu terlepas.
"I think, no, sih. But, it feels like i wanna eat something."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak - Taeyong ✔
أدب الهواةGimana, sih, rasanya kalau tiba-tiba aja, kita bisa saling kenal sama idola kesukaan kita? Padahal sebelumnya, gak pernah sekali pun muncul di pikiran untuk bisa kenal apalagi sekedar ngobrol dan ngumpul bareng. Itulah yang dirasakan Lia ketika bert...