Lia akhirnya sadar dan seketika panik ketika melihat interior dimana tempatnya tertidur sekarang. Sangat bagus dan bahkan itu bukan interior dari apartemen milik Anastasia ataupun tempat tinggalnya.
Buru-buru Lia bangkit dari tempat tidur itu dan mengambil tas miliknya seraya berjalan keluar kamar.
Dan jantungnya seketika ingin copot setelah melihat beberapa laki-laki yang tengah duduk di depannya, melemparkan tatapan tak kalah terkejut ke arahnya.
NCT 127?! GILA GILA GILA. KENAPA GUE BISA ADA DISINI?!! batin Lia berteriak.
"Lo mau kemana?" Mark datang menghampiri Lia yang terdiam di tempat.
Bukannya menjawab, Lia malah tetap diam saja ketika Mark membawanya masuk kembali ke dalam kamar tadi.
"Lo disini, dulu. Istirahat. Tenang aja, kita semua gak bakal ngapa-ngapain, lo." kata Mark sebelum akhirnya pergi dari kamar itu.
"GILA! Kenapa gue bisa disini?!" Lia menjambak rambutnya--berfikir bagaimana ia bisa sampai berada di tempat yang tidak seharusnya ia ada disana.
Padahal kayaknya tadi malam, Lia, tuh, gak ada minum alkohol sama sekali. Lia sampai gak bisa mendapatkan pikirannya kembali. Malahan sekarang, Lia merasa tubuhnya seperti sedang tak sadarkan diri.
Lia menoleh ke segala arah, melihat kamar yang mungkin, Lia tak akan pernah lagi bisa mendapatkan kesempatan untuk berada disana.
Cukup bagus. Sepertinya, kamar ini adalah satu-satunya kamar laki-laki yang pernah Lia kunjungi yang desain interiornya sangat bagus. Dan, Lia tertegun untuk--entah keberapa kali, ketika melihat ada nama Taeyong yang terpampang sangat jelas di atas lemari.
"Anjir! Ini kamarnya Taeyong, Oppa?" tanya Lia tak percaya.
Lia kembali melihat-lihat, memastikan apa benar kamar ini adalah kamar milik Taeyong. Dan Lia ingat, ketika ia menonton salah satu acara yang menampilkan tentang NCT, Taeyong mengatakan bahwa ia memiliki kamar sendiri.
Dan benar dugaan yang tidak ingin Lia duga bahwa kamar ini memang kamar Taeyong.
Ada komputer kesayangan Taeyong yang Lia sangat hafal betul dan juga beberapa pajangan serta foto-foto Taeyong di dalam kamar itu.
"Mampus. Ketemu Taeyong Oppa aja, gue udah berasa mau mati. Sekarang, gue harus berada di dalam kamarnya?! Gila, sih. Andai aja kemarin gue gak numpahin minuman ke bajunya, gue rasa sekarang pasti gue senang, banget, bisa ada di kamar ini. Tapi sekarang? Sumpah, gue siapin mental, aja, kalau ketemu." kata Lia lesu.
Lia menarik nafasnya terus-menerus. Menguatkan iman dan juga mentalnya kalau-kalau Lia bertemu dengan Taeyong.
Hingga saat Lia mendengar suara knop pintu, Lia menarik nafasnya dalam-dalam.
Jangan Taeyong, please..
Beruntungnya Lia. Karena Johnny yang datang ke kamar itu dengan sebuah nampan coklat yang diatasnya ada susu dan juga roti selai stroberi.
"Lo kenapa? Kok panik?" tanya Johnny ketika melihat Lia yang panik.
"Hah? Panik? E-enggak, kok, Oppa." katanya.
Johnny nganggukkin kepala aja, gak mau ambil pusing. Terus dia ngasih isi yang ada di nampan itu ke Lia.
"Lo sarapan belum, kan? Ini, gue bawain. Baik, banget, gue, ya, Tuhan.."
Lia cuma bisa senyum kikuk dan ngambil itu makanan.
"Ma-makasih, Oppa."
Detik berikutnya, Johnny duduk di pinggiran kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak - Taeyong ✔
FanfictionGimana, sih, rasanya kalau tiba-tiba aja, kita bisa saling kenal sama idola kesukaan kita? Padahal sebelumnya, gak pernah sekali pun muncul di pikiran untuk bisa kenal apalagi sekedar ngobrol dan ngumpul bareng. Itulah yang dirasakan Lia ketika bert...