Malam itu, Jaehyun serta Johnny memutuskan untuk keluar dari dorm. Keduanya berniat untuk menemui salah seorang gadis yang sudah membuat salah satu dari kesepuluh pria tampannya Korea itu, tampak seperti orang frustasi.
Taeyong, semenjak kejadian dimana ia bertemu dengan Lia kemarin, keadaannya sekarang sangat mengerikan. Beruntung pihak agensi tak ada yang mengetahui terkecuali kesembilan pria lainnya. Sekali pun manajer Hyung yang setiap bolak-balik datang ke dorm mereka, tak sadar dengan keadaan sang leader.
Tak tega melihat Taeyong seperti itu, Jaehyun serta Johnny berinisiatif sendiri untuk membantunya. Meskipun tak ada yang tau bagaimana hasilnya nanti yang terpenting adalah mereka sudah berusaha untuk membantu Taeyong menyelesaikan persoalannya dengan Lia.
Tak butuh waktu lama, mobil BMW putih yang dikendarai Johnny sampai di halaman parkir cafe tempat dimana Lia bekerja. Keduanya turun bersamaan setelah sebelumnya merapikan pakaian yang mereka kenakan sembari menutupi wajah dengan masker seadanya.
"Anyeonghaseyo, selamat me—"
Suara Lia terhenti ketika melihat siapa orang yang baru saja memasuki cafe tersebut. Jaehyun dan Johnny tak ada niatan untuk berjalan menuju meja kosong namun lebih kepada titik awal tujuan mereka. Lia buru-buru melepas celemek yang dikenakannya ketika sadar bahwa Jaehyun dan Johnny berjalan ke arahnya.
"Li, please.. kita kesini mau ngomong sama lo. Jangan ngehindar,"
Jaehyun dengan sigap menarik lengan Lia sekuat tenaga. Tentu saja kekuatannya Jaehyun berbanding terbalik dengan Lia.
"Aku gak mau bahas soal Taeyong Oppa." sahut Lia dingin dan to the point.
"Li, please.. dengerin kita kali ini aja." pinta Johnny memohon.
Orang-orang yang ada di tempat itu menoleh ke arah mereka—lebih tepatnya ke arah Johnny dan Jaehyun yang tampak tak asing. Akibatnya, Lia pun jadi parno sendiri karena takut para pelanggan mengetahui kedua cowok ini. Karena jika itu terjadi, Lia juga pasti akan terkena getahnya.
"Aku gak punya waktu. Aku sibuk."
Lia pergi begitu saja dari hadapan Jaehyun dan Johnny. Sebelum pergi, Lia sudah melemparkan tatapan ancang-ancang kepada Hana untuk menggantikan posisinya di kasir.
Meskipun begitu, Jaehyun dan Johnny sama-sama berusaha mengejar Lia sampai akhirnya gadis itu merasa jenuh dengan sikap mereka.
"Kalian kenapa, sih? Aku udah bilang, aku gak ada waktu. Ngerti, gak, sih?!"
"Lia, lo kenapa jadi begini, sih? Kemarin-kemarin ketemu kita seneng banget, gitu."
"Kemarin, kan? Sekarang udah beda."
Padahal jauh dari lubuk hati Lia kalau apa yang dikatakannya saat ini, hanyalah omong kosong. Lia melakukan ini semua karena ia tak mau semakin terlarut dalam sesuatu yang bukan tempatnya berada. Apalagi saat mengetahui kenyataan yang menyakitkan itu, Lia jadi semakin yakin dengan sikapnya sekarang.
"Minggir." kata Lia menatap Jaehyun dengan sorot matanya yang tajam.
Posisi Jaehyun kini ada di depan Lia, tak akan merubah posisinya meski gadis itu menyuruh.
"Bicara sama kita, Lia." ucap Jaehyun lebih kepada ucapan memohon.
"Aku gak mau berurusan sama kalian, lagi! Bisa ngerti, gak, sih?!"
"Tapi kenapa, Lia? Salah kita semua apaan, sih?"
"Lo kalau punya masalah sama Taeyong, jangan bawa-bawa kita. Gue sama Johnny Hyung beda, Lia!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak - Taeyong ✔
Fiksi PenggemarGimana, sih, rasanya kalau tiba-tiba aja, kita bisa saling kenal sama idola kesukaan kita? Padahal sebelumnya, gak pernah sekali pun muncul di pikiran untuk bisa kenal apalagi sekedar ngobrol dan ngumpul bareng. Itulah yang dirasakan Lia ketika bert...