Keesokan harinya..
Hari itu akan menjadi hari terakhir kesembilan laki-laki minus Winwin, berada di Pulau Jeju. Karena sekiranya besok pagi, mereka sudah harus kembali ke Seoul. Ah, iya, tentunya bersama Lia dan Soyeon. Sekarang sudah jam 10.04 pagi dimana mereka semua tampaknya tengah bersiap-siap menghadiri suatu acara yang dilakukan secara off air.
Sebenarnya acara di mulai pada malam harinya, tapi mereka gak bisa menghadiri acara itu makanya agensi membuat pra-recording untuk mereka.
"Udah siap semua?" tanya Taeyong menatap teman-temannya satu-persatu.
Mereka semua mengenakan setelan jas yang warnanya serba hitam. Ganteng, banget!
"Siap, dong." jawab Johnny paling antusias.
"Yaudah, kita langsung turun ke bawah, aja." lanjut Taeyong kemudian.
Lalu mereka semua turun ke lobby karena mobil sudah menunggu disana. Saat mereka berada di lobby, banyak sekali tamu hotel yang melihat mereka dengan pandangan terkagum-kagum. Mustahil kalau ada orang yang gak tau mereka siapa.
"Deg-degan?" tanya Taeil saat gak sengaja ngelihat Taeyong mendadak diam sambil mencoba mengatur nafasnya.
Taeyong mengangguk sambil tersenyum canggung.
"Masih lama, juga, udah gugup, aja." sambar Jaehyun.
"Ya, mau gimana. Gue udah prepare dari kemarin dan gue terlalu takut untuk gagal."
"Yong, maklum, aja. Gue juga pernah, kok, kayak, lo, gini. Bahkan gue gagal dua kali di momen yang sama. Itu maklum terjadi menurut gue. Karena kalau gak kejadian, kita pasti gak dapat atmosfernya."
"Ngomong apa, sih, Johnny Hyung?" celetuk Haechan kesal menatap Johnny dengan pandangan tak mengerti.
Johnny langsung menghujani pukulan kecil ke jidat Haechan dan cowok itu langsung berteriak, "EOMMAAAAAAA!!!!"
Rasa gugup Taeyong berubah saat melihat betapa lucunya tingkah laku Haechan. Taeyong benar-benar berharap banyak, sih, supaya usahanya kali ini membuahkan hasil. Taeyong udah nyiapin semuanya dari hari-hari lalu sebelum ke Pulau Jeju. Taeyong menyiapkan semuanya dengan sangat hati-hati.
Semoga saja hari itu Dewi Fortuna memihaknya.
●●●
Lia sama Soyeon tampak uring-uringan di kamar. Gak tau mau ngapain lagi. Pergi keluar juga gak tau mau kemana. Dua-duanya sepemikiran, sih, makanya mereka cocok, banget, kalau lagi ngumpul begini.
"Lo dulu pernah tinggal di Canada, Li?" tanya Soyeon mencari topik pembicaraan.
Itung-itung ngilangin rasa bosan juga, sih.
"Iya, Yeon. Pas gue masih kecil, sih, kayaknya waktu umur sekitar sepuluh tahunan."
Soyeon mengangguk-angguk kecil. "Berapa lama?"
"Dua tahun, deh, kayaknya. Bentaran, doang."
"Berarti lo nationality disana, dong?"
"Enggak. Kan gue bukan lahir disana. Gue cuma numpang tinggal, doang."
"Oh.. dimananya, Li? Gue juga pernah di Canada tapi di Toronto, sih."
"Gue di Vancouver."
Entah kenapa, mendengar nama kota yang pernah ditinggali Lia, ngebuat Soyeon jadi keinget sama sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak - Taeyong ✔
Hayran KurguGimana, sih, rasanya kalau tiba-tiba aja, kita bisa saling kenal sama idola kesukaan kita? Padahal sebelumnya, gak pernah sekali pun muncul di pikiran untuk bisa kenal apalagi sekedar ngobrol dan ngumpul bareng. Itulah yang dirasakan Lia ketika bert...