Sore itu, Lia dapat paket lagi dari pengirim dengan nama Soyeon. Mungkin memang namanya saja yang mirip tapi bukan berarti Soyeon yang ini, kan?
"Lo mesen barang?" tanya Soyeon ketika melihat Lia memandangi kotak berukuran sedang di atas meja belajarnya.
Lia menggeleng. "Enggak. Tapi gue selalu dapat kiriman paket atas nama Soyeon. Dari dulu, sih."
"Soyeon?" Soyeon lantas berjalan mendekati Lia. Melihat nama si pengirim paket tersebut. "Beneran nama gue sama si pengirim samaan." lanjutnya.
"Tapi ini bukan, lo, kan?"
Soyeon tertawa garing. "Gimana bisa gue? Gue disini sama, lo. Ngapain juga gue harus ngasih barang ke lo padahal jarak lo sama gue cuma berapa senti."
Iya, sih. Nama bisa aja sama. Lagipula gak cuma satu doang, kan, nama Soyeon di dunia ini?
"Buka, gih. Gue penasaran isinya," perintah Soyeon.
Meskipun Lia masih kelihatan ragu, ia pun terpaksa membuka kotak itu. Dan ternyata, Lia terkesima begitu mengetahui isi yang ada di dalamnya ternyata sebuah gaun bewarna merah yang kayaknya harganya bukan sekedar main-main.
"Cantik, banget, Li!" Soyeon jingkrak-jingkrak kesenangan pas ngelihat gaun itu.
Jadi bingung, ini sebenarnya yang dapat kiriman gaun, Soyeon atau Lia, sih?
"Tapi kayaknya gak cocok di gue, deh." ujar Lia.
Soyeon menghela nafas kesal. "Apaan! Lo, tuh, cantik, banget, pasti pakai gaun ginian. Eh, ada suratnya!"
Soyeon sama Lia sama-sama melihat ke arah amplop bewarna kuning yang ada di dalam kotak tersebut. Lia mengambil amplop itu kemudian membacanya.
'Kalau mau tau siapa gue, dateng nanti malam pakai gaun ini.'
"Yeon, ini siapa, sih?!" Lia ketakutan sendiri setelah baca surat itu.
Kalau si pengirim ternyata orang jahat gimana? Nanti malam Lia harus bertemu dengannya? Lah, ya, kali? Lia, kan, nanti malam ada acara bareng anak-anak NCT 127.
"Dia nyuruh lo dateng, tapi gak ada nulis tempat alamat ketemu dimananya," sahut Soyeon.
Benar, juga. Pengirim dengan nama Soyeon ini sama sekali gak menerterakan tempat alamat dimana Lia harus bertemu. Lia jadi makin ngerasa takut.
"Gue harus gimana, Yeon?"
"Yaudah, gini, aja. Nanti malam, kan, kita sekalian datang ke acaranya anak-anak NCT 127, tuh. Nah, lo pakai aja gaun ini sekalian. Gimana?"
"Tapi kayaknya gue gak bakal nyaman pakai gaun sepanjang ini. Bukan gue yang mau ngadain red carpet, Yeon."
"Udah, gapapa! Dengerin gue, aja. Lo pakai aja gaun ini. Lo cantik, kok, pakai pakaian apapun. Percaya, deh!"
Lia menghela nafas ragu. Gimana, ya, masalahnya sekarang Lia takut, banget. Lia gak tau apakah Soyeon si pengirim ini berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Lia gak mungkin gak dateng. Soalnya dari dulu emang Lia penasaran banget sama orang dibalik paket yang terus-terusan berdatangan ke tempat tinggalnya. Apalagi sekarang Lia bukan berada di Seoul. Jadi wajar aja kalau Lia ngerasa takut, kan?
"Tapi, lo bisa temenin gue ketemu orang ini, gak, nanti?"
Soyeon diam. "G-gue.."
"Please, Yeon.." pinta Lia.
Soyeon sebenarnya gak tega juga pas ngelihat raut wajah Lia benar-benar melas, banget.
"Yaudah, gue temenin."

KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak - Taeyong ✔
FanfictionGimana, sih, rasanya kalau tiba-tiba aja, kita bisa saling kenal sama idola kesukaan kita? Padahal sebelumnya, gak pernah sekali pun muncul di pikiran untuk bisa kenal apalagi sekedar ngobrol dan ngumpul bareng. Itulah yang dirasakan Lia ketika bert...