Bagian 3 : Don't Wanna be Lonely

2.6K 239 16
                                    

"Aku menyesal karena mengizinkan kalian ikut." ujar Namjoon kepada Hoseok dan Taehyung yang tidak juga berhenti mengoceh sepanjang jalan.

"Itu salahmu, hyung. Jadi di mana ruangannya?" kini Taehyung yang bersuara.

"Ruangan yang paling ujung. Ku..."

"Baiklah." Taehyung langsung berlari bahkan sebelum Namjoon menyelesaikan ucapannya. Namjoon yang sudah bersiap untuk berteriak memperingatkannya seketika urung ketika menyadari jika mereka sedang berada di rumah sakit.

"Ruangan ini, hyung?" tanya Taehyung sambil menunjuk sebuah ruangan. Anggukan dari Namjoon sudah cukup untuk membuatnya langsung membuka pintu.

"Jim..."

Ucapannya menggantung begitu saja. Gerakannya juga berhenti tepat setelah matanya melihat apa yang terjadi di sana. Kakinya melangkah masuk dengan agak tergesa lalu dirinya menghambur di hadapan tubuh hyungnya itu. Dengan hati-hati membawa tubuh Jimin ke dalam rengkuhannya.

"Jimin hyung?!" panggilnya sambil mengguncang tubuh laki-laki itu, berharap dia akan membuka matanya. Namun ternyata dia masih tak mau terbangun.

"Astaga! Apa yang terjadi?" Namjoon yang baru datang dengan tiga orang lainnya langsung berseru kaget.

Taehyung menoleh ke arah mereka sebelum kemudian berucap dengan suara lirih, "Hyung, lakukan sesuatu!"

"Namjoon, panggil dokter!" kini giliran Yoongi yang berseru memerintah Namjoon sementara Hoseok dan Jin sudah mengerubungi Jimin dan Taehyung. Namjoon tentu saja bergegas pergi untuk melakukan perintah hyungnya.

"Jimin-ah, bangunlah!"

"Ngh..."

Semuanya menghembuskan nafas lega saat Jimin mulai bereaksi dan akhirnya membuka matanya. Dia sempat mengerjap bingung sebelum akhirnya mendorong tubuh Taehyung agar melepaskannya.

"Jahat sekali..."

"Sstt! Jangan berteriak!" Jimin memotong ucapan Taehyung. Dia menoleh ke arah Jungkook yang nampaknya tak bereaksi sama sekali. "Kau akan membuatnya terbangun." lanjutnya.

"Hyung, pikirkan dirimu sendiri dulu!" kata Taehyung dengan nada kesal.

Jimin tersenyum tipis dan berkata, "Aku tidak apa-apa. Se..."

"Kau baru saja pingsan, Jimin." suara Yoongi menginterupsi ucapan Jimin.

"Sepertinya penyakit ku kambuh, hanya itu saja. Tidak akan terjadi hal yang lebih buruk dari ini." ujar Jimin meyakinkan.

"Yah, baiklah jika itu katamu."

"Bangunlah terlebih dahulu." kata Hoseok.

"Ah, benar juga." gumam Jimin sambil tertawa kecil. Taehyung segera membantu Jimin untuk berdiri dan mendudukkannya di kursi.

"Bisa-bisanya ini terjadi. Kau itu terlalu baik kepada orang lain dan melupakan dirimu sendiri, Jimin." ungkap Jin.

"Kau terlalu sering mengatakan itu, hyung. Oh ya, di mana Namjoon hyung?" Setelah benar-benar melihat siapa saja yang aja di sana, akhirnya Jimin menyadari jika Namjoon entah ada di mana.

"Yoongi hyung menyuruhnya untuk memanggil dokter. Seharusnya kau melihat bagaimana wajah cemasnya tadi." ucap Hoseok yang sontak mendapat tatapan mematikan dari pemuda yang lebih tua satu tahun darinya itu.

"Sudahlah! Lagi pula kemana Namjoon pergi? Hanya memanggil dokter kenapa lama sekali." kini Jin ikut bersuara.

"Aku baik-baik saja, hyung."

Save Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang