Bagian 27 : For Straightening Me Out

995 100 8
                                    

TAEHYUNG POV

Srakk!

Kepalaku kembali menoleh ketika lagi-lagi terdengar suara aneh di belakangku. Bulu kudukku meremang ketika tak melihat apapun di sana kecuali rumpun semak yang tak terlalu tinggi. Aku salah karena tadi tak menerima tawaran Seo-Joon hyung untuk mengantarku dan memilih untuk berjalan sendirian di jalanan sepi seperti ini padahal malam sudah sangat larut.

Jujur saja aku menjadi sangat ketakutan di saat seperti ini. Aku juga dapat merasakan tubuhku sedikit bergetar. Ah, tidak. Padahal aku sudah sering berjalan sendirian melewati jalan ini, tapi entah kenapa suasana malamini terasa berbeda. Ketika mengetahui ini, aku menjadi tak bisa menenangkan pikiranku sendiri.

"Tenanglah, Taehyung-ah. Itu hanya pikiran burukmu saja." Aku berusaha berpikir positif dan kembali melanjutkan langkahku untuk pulang ke rumah. Lebih baik aku cepat-cepat tiba di rumah, kan? Jadi aku tidak akan gelisah lagi. Aku benar-benar ketakutan.

Belakangan ini aku selalu merasa diikuti seseorang, seperti diuntit. Meskipun aku tidak bisa membuktikan kecurigaanku, tapi begitulah yang aku rasakan. Dan aku selalu ketakutan setiap mendengar suara aneh seperti itu. Lihat saja sekarang bulu kudukku meremang.

Dan lagi kalian ingat surat aneh yang ditemukan Jin hyung pagi tadi? Belakangan ini aku sering menerima surat seperti itu juga barang-barang aneh yang membuatku kesal. Aku berharap kalian tidak akan memaksaku untuk mengatakan barang apa yang aku terima.

Ah, tentang surat tadi pagi itu membuatku takut. Mungkin terlihat seperti surat biasa dari penggemar. Tapi percayalah itu menakutkan. Aku bahkan selalu merinding ketika mengingat isinya.

'Aku sangat menyukaimu dan ingin terus memperhatikanmu.'

Aku berharap dia hanya menyukaiku saja. Terus memperhatikan terdengar terlalu menakutkan bagiku.

'Aku sangat menyukai nyanyianmu kemarin. Suaramu membuatku merinding.'

Dari mana pula ada yang mengetahui jika kemarin aku menyanyi? Aku bahkan tidak pernah sekalipun menyanyi di muka umum. Kemarin aku hanya menggumamkan nada lagu sambil berjalan pulang. Aku yakin jika suaraku tidak akan terdengar jika orang itu tidak berada tepat di sampingku.

Ck, menyeramkan sekali. Aku harus bergegas pergi dari tempat sepi seperti ini. Memikirkan hal buruk dalam suasana seperti ini membuatku merasa sangat tidak nyaman. Atau aku hanya terlalu memikirkan hal kecil seperti ini? Ah, apapun itu asalkan aku harus cepat-cepat pergi.

"Taehyung-oppa!"

Tubuhku sedikit terlonjak kaget ketika mendengar suara perempuan yang memanggil namaku. Dengan cepat aku berbalik dan ketika itu pula aku melihat dua orang gadis di sana. Sedang apa mereka di sini saat sudah semalam ini? Mereka kan... Tunggu dulu! Kenapa mereka mengetahui namaku?

"Kalian memanggilku?" sebelum otakku memberi perintah, mulutku terlebih dahulu mengeluarkan suara.

"Benar." jawab salah satu dari mereka dengan senang. "Apa kau tidak mengenali kami?" tanyanya kemudian.

Aku terdiam sejenak, mencerna apa yang dikatakan oleh gadis itu. Ada dua pertanyaan yang bersarang di otakku. Pertama, kenapa dia mengenalku. Kedua, kenapa dia bertanya seolah aku mengenali atau setidaknya pernah bertemu dengan mereka.

Maaf, tapi sebenarnya penerangan di sini sangat buruk. Aku rasa ini tidak cukup untuk membuatku bisa melihat wajah mereka. Jadi kupikir mustahil aku bisa melihat wajah mereka. Tapi... jikapun mereka mengenalku, bagaimana mereka bisa yakin jika ini adalah aku padahal di sini cukup gelap.

"Ah, maaf..." aku berujar dengan nada menyesal. Lebih baik aku bersikap baik kepada mereka, kan?

"Oh, begitu." gadis yang lainnya bersuara dengan nada kecewa. Tapi entah kenapa itu terdengar mengerikan bagiku. "Kita bertemu di cafe beberapa bulan yang lalu. Saat itu kau sedang bersama dengan laki-laki." lanjutnya dengan nada yang sama sekali berbeda.

Cafe, ya? Sebenarnya aku sangat jarang ke cafe. Beberapa bulan yang lalu dan bersama dengan laki-laki? Rasanya selain Jungkook dan Seo-Joon hyung, aku hanya pernah ke sini dengan beberapa rekan kerja. Jadi saat itu... dengan Jungkook, kan? Saat Jungkook baru datang ke rumah, kan? Jika aku tidak salah, ada dua perempuan yang mengajakku berfoto. Ah, aku tidak ingin menyebutnya fans. Jadi itu mereka, ya?

"Oh, yang waktu itu ya?" aku berkata dengan sedikit menggumam. Tapi ucapanku itu membuat keduanya memekik senang. Tapi aku sama sekali tidak menyangka akan mendapat reaksi seperti itu. "Maaf, aku butuh waktu untuk mengingatnya." ucapku lagi.

"Senang sekali kau masih mengingatnya." ujar mereka. Sementara aku sudah bingung harus merespon bagaimana. Ah, yang penting aku harus bergegas pulang sebelum Jin hyung kembali memarahiku karena pulang melebihi waktu yang aku janjikan kepadanya.

"Aku harus pergi. Selamat tinggal." ucapku berniat untuk segera pergi. Tapi ketika aku berbalik hendak berlalu, salah satu dari mereka menahan tanganku.

"Kenapa buru-buru sekali?"

Aku menoleh dengan cepat. Kenapa suaranya terdengar seperti... berbeda sekali. Aku yang berlebihan? Aku harap begitu.

"Aku sudah ditunggu." ujarku berusaha bersikap normal.

"Kenapa tidak menemani kami telebih dahulu?"

"Padahal kami selalu berusaha untuk bisa bertemu denganmu."

Apa?! Aku bahkan baru bertemu dua kali dengan mereka. Berani sekali mereka bersikap kurang ajar seperti ini? Jujur saja ini membuatku muak. Apa seharusnya sejak awal aku tidak menggubris mereka?

"Lepaskan! Aku harus segera pergi." aku masih mencoba bersabar menghadapi mereka.

"Ayolah, hanya sebentar saja."

Ck, apa-apaan ini?! Awalnya aku menganggap mereka baik, tapi sekarang aku menyesal karena pernah memikirkan kemungkinan itu.

"Lepaskan!"

Aku sudah tidak peduli lagi dan segera menarik tanganku dengan paksa. Siapa yang tidak kesal jika ada orang asing yang bersikap seperti itu? Menyebalkan sekali. Dengan cepat aku berbalik dan melangkah meninggalkan mereka.

"Taehyung-oppa, tunggu sebentar!" lagi-lagi perempuan itu mencekal tanganku. Ah, ini sudah keterlaluan. Mereka itu benar-benar tidak memiliki sopan santun.

"Tolong jangan bersikap kurang ajar!" aku melepaskan cekalannya dengan paksa dan kembali melangkah pergi. Perempuan itu kembali berniat menahan tanganku, tapi tidak berhasil karena aku telah mempercepat langkahku.

Mereka gila. Benar-benar gila. Aku harus segera pergi dari mereka.

Ketika aku berhenti di pinggir jalan menunggu untuk menyeberang, aku menoleh ke belakang. Tidak ada siapapun di sana. Itu cukup untuk membuatku menghela nafas lega.

Aku sangat sial karena bertemu dengan mereka. Ah, sebenarnya tidak. Sudah berapa kali aku dikejar fans seperti mereka, ya? Tapi belakangan ini tidak pernah lagi. Itu alasan mengapa aku berani berjalan sendirian seperti ini.

Lagi pula—Eh?! Kenapa... tubuhku terdorong?

Ckiittt

BRAKK!!

Ugh! Apa yang terjadi barusan? Kenapa... sakit. Ah, aku tidak bisa bergerak. Apa yang harus aku lakukan? Tolong aku!

TAEHYUNG POV END

Save Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang