3

20.3K 740 0
                                    

Reno masih kesal dengan wanita yang mengerjainya malam tadi, gara gara dia pula, waktu yang harusnya ia gunakan untuk istirahat terbuang sia sia. Dan pagi ini, ia harus bergegas bangun, mandi dan membuat sarapan untuknya sendiri.

Pagi buta tadi, ia mendapat telpon dari bosnya. Ada hal penting yang ingin di sampaikan, dan Reno harus menemuinya pagi ini jam 9. Dan lagi lagi ia harus membatalkan acara cutinya.

Setelan kemeja putih, celana bahan, dan sepatu pantofel, adalah hal wajib yang harus ia kenakan setiap harinya. Potongan rambut pendek nan rapi membuatnya benar benar bagaikan seorang model. Tak heran bila wanita, di kantor tempat ia bekerja selalu terpesona oleh ketampanannya.

Sayangnya, belum ada satu wanita pun yang bisa meluluhkan hati seorang Reno Adrian.

Sebelum pukul 9 Reno sudah tiba di kantor tempat ia bekerja. Ia segera menuju tempat di mana ia harus menemui bosnya. Karena sebelumnya ia di beritahu kalau ia sudah di tunggu.

Reymond Atmanegara, adalah nama atasannya.

Hal yang sedikit aneh adalah, atasnnya tidak pernah datang ke kantor sepagi ini. Seberapa pentingkah hal yang akan di sampaikan oleh atasannya, hingga ia rela menunggu Reno. Hal yang tidak biasa di lakukan oleh atasan kepada bawahannya.

Tepat di depan pintu ruangan tempat ia bertemu dengan bosnya, Reno mengtuknya beberapa kali.

"Masuk.. "

Reno merasa tidak enak karena membiarkan atasannya menunggu.

"Maaf sudah membuat Bapak menunggu".

"Tidak masalah, silahkan duduk. Ada yang ingin saya sampaikan".

Reno duduk di sofa tepat berhadapan dengan atasannya.

"Kenapa tidak menunggu di ruang kerja saja pak, tidak biasanya bapak memanggil saya ke ruangan ini".

Reno mencoba membuaka percakapan.

"Saya lagi ingin suasana baru saja, di sini cukup nyaman dan santai untuk membahas ini".

"Kalau boleh tau, apa yang ingin bapak sampaikan kepada saya. Apakah ada hal yang perlu saya kerjakan.? ".

"Sudah berapa lama kamu kerja bersama saya Reno.? "

Sebuah pertanyaan yang sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh Reno.

"Kurang lebih 8 tahun pak".

Jawab Reno singkat.

"Dan selama 8 tahun juga saya percaya sama kamu, 8 tahun juga bukan hal yang sebentar."

Reno hanya mendengarkan, belum tau maksud dari perkataan atasannya barusan.

"Dan selama ini, kamu yang bisa saya andalkan di semua hal, kerjamu sesuai dengan apa yang saya harapkan. Hampir tak pernah mengecewakan saya."

Mendapat pujian bertubi tubi dari atasannya justru membuat Reno merasa tidak nyaman.

"Mungkin bapak terlalu berlebihan menilai saya, di sini masih banyak orang yang jauh lebih pekerja keras di bandingkan saya. Saya hanya mencoba menjalankan apa yang bapak perintahkan kepada saya dengan sebaik mungkin."

You are My Destiny [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang