Reno mencium bibir Kayla dengan posisi masih duduk di tepi ranjang, dan Kayla masih berada di pangkuannya. Ia sama sekali tidak merasa bosan mengecap manisnya bibir wanita yang sudah mulai terdengar mendesah pelan itu.
Membuat ia tambah bersemangat menelusuri tidak hanya bibirnya saja, ciumannya kini beralih ke pipi lalu turun ke leher. Ia bermain cukup lama disana dengan lidahnya, membuat Kayla terlihat tidak bisa diam duduk di pangkuannya. Dan saat merasakan Reno mencium lehernya dengan cukup kasar, Kayla terlihat sedikit menjauh.
"Jangan, aku malu nanti kalo di lihat orang ada bekasnya Ren"
Seolah tidak peduli, Reno kembali mengulangi perbuatannya itu. Tapi di tempat berbeda, dan membuat tanda yang sama disana. Reno tersenyum, bangga dengan karya cantiknya di kulit mulus leher Kayla itu. Seperti candu, Reno baru akan melakukannya lagi tapi kali ini Kayla menahan kepalanya.
"Jangannn Rennn..."
Mendapat penolakan dari Kayla, justru membuat Reno semakin gemas mendengarnya. Reno menyingkirkan tangan Kayla yang menahan kepalanya, lalu melanjutkan aksinya kembali. Bukan hanya satu tempat, entah sudah berapa banyak tanda yang sudah Reno ciptakan disana. Dan akhirnya Kayla pasarah, membiarkan Reno mengerjai tubuhnya.
Setelah puas, Reno kembali mencium bibir Kayla. Tangannya ia gerakan masuk ke dalam baju yang Kayla kenakan lewat bawah menuju punggungnya, dan melepas pengait bra itu dengan cukup mudah. Ciuman mereka baru terlepas saat Reno terlihat mengangkat baju Kayla melewati tangan, beserta bra yang sudah ia lepas pengaitnya terlebih dulu.
Kayla terlihat malu, ini adalah kali pertamanya ia bertelanjang dada di depan pria dalam keadaan sadar. Wajahnya terlihat merona merah, apa lagi saat sadar Reno tengah memperhatikaan bentuk tubuhnya itu.
Reno mengangkat tubuh setengah telanjang Kayla, lalu membaringkannya perlahan di atas ranjang. Ia berdiri menggunakan lututnya sebagai tumpuan, lalu melepas handuk yang melilit bagian bawah tubuhnya. Dan semua yang Reno lakukan, tidak sedetikpun terlepas dari mata Kayla. Kayla hanya tersenyum, ia sama sekali tidak menyangkal bahwa ia memang menginginkan tubuh suaminya itu sekarang.
Dan saat Reno mendekat, Kayla menyambutnya. Membuat kulit tubuh mereka saling bersentuhan, menimbulkan sensasi -sensasi aneh ke setiap jengkal tubuh telanjang meraka, terutama Kayla. Desahannya sudah mulai terdengar merdu di telinga Reno. Kayla menutup matanya rapat, menikmati sentuhan demi sentuhan yang Reno tercipta di tubuhnya.
Dan saat sentuhan itu tiba di dada, tubuh Kayla terlihat tersentak dan kembali membuka matanya karena terkejut. Kombinasi bibir dan lidah Reno benar-benar menciptakan sensasi berbeda dari bagian tubuh lainnya yang Kayla rasakan. Lidah Reno menari indah disana, membuat perut rata Kayla terlihat kejang beberapa kali.
Reno mengangkat tubuhnya duduk, matanya masih lekat menatap Kayla yang juga tengah menatapnya dengan mata sayu itu. Tanganya membuka pengait celana yang Kayla kenakan, lalu menurunkan zipper nya ke bawah. Kayla membantu mengangkat pinggulnya saat Reno menarik lepas celana melewati kakinya.
Mereka melakukan itu dengan terus saling tatap, membiarkan naluri mereka yang bekerja sendiri. Memang, ini bukan kali pertama Reno melihat tubuh Kayla. Tapi tetap saja, Reno merasa kagum dengan setiap lekuk indahnya itu.
Tidak tahan, Reno segera menarik lepas kain terakhir yang menempel pada tubuh Kayla. Membuat tubuh itu benar-benar polos tanpa apapun yang menutupinya sekarang. Entah mengapa, Kayla terlihat malu pada saat itu. Ia rapatkan kedua kakinya yang sempat terbuka, dan menutup wajahnya dengan sebuah bantal.
"Jangan gitu lihatnya, aku malu Ren" suaranya terdengar lembut dan manja.
Reno melepas celana dalamnya, lalu membuka kedua kaki Kayla dan memposisikan tubuhnya ditengah. Reno membuka bantal yang Kayla gunakan untuk menutupi wajahnya, sedikit mengangkat bagian belakang kepala Kayla lalu meletakan bantal itu disana.
"Kenapa malu, aku udah lihat semuanya"
Kayla terlihat mengalungkan kembali tangannya pada leher Reno, lalu menariknya untuk kembali berciuman. Tapi hanya sebentar, lalu melepas ciuman itu.
"Tetep aja, orang namanya malu mau gimana"
Tangan kiri Reno terlihat menuju ke arah bawah, membantunya untuk memasuki Kayla. Ia sengaja mengajak Kayla terus berbicara, berharap Kayla merasa nyaman dan tidak tegang saat ia memasukinya.
"Malu apa mau.?" goda Reno.
"Malu Ren..."
"Tahan kalo sakit..."
Reno mengecup bibir Kayla, dan setelah yakin, ia mulai perlahan mendorong kejantanannya memasuki Kayla.
Kayla terlihat terkejut saat benda asing itu mulai memasukinya, membuat ia merasa sangat penuh dibawah sana. Ia hanya mencoba setenang mungkin, ia tidak mau Reno mengkhawatirkannya. Walaupun ia sadar, ia bisa saja meneteskan air matanya saat itu juga saat benda asing itu terasa hingga menyentuh ujung rahimnya.
Benar, sangat penuh. Diam saja terasa sangat aneh, apa lagi untuk bergerak.Reno menatap mata sayu Kayla, mata yang terlihat berkaca-kaca itu membuat Reno tidak tega untuk bergerak. Itu sebabnya ia hanya diam saat ia sudah yakin telah memasuki Kayla sepenuhnya.
"Kamu ngga papa,?"
Suara Reno terdengar lembut, dan Kayla hanya menjawabnya dengan anggukan.
Setelah dirasa cukup tenang, Reno mencoba bergerak. Ia tarik kejantanannya perlahan, lalu memasukanya kembali juga dengan sangat lembut dan perlahan.
Kayla terlihat menutup matanya rapat, mencoba membiasakan dengan gerakan yang Reno lakukan. Walaupun masih terasa sakit, gerakan lembut yang dilakukan Reno menciptakan sensasi baru yang baru pertama kali Kayla rasakan. Sensasi yang perlahan mengganti rasa sakit, sensasi yang membuat Kayla terbang jauh melayang.
Dan saat rasa sakit itu benar-benar hilang, Kayla merasakan ada hal lain yang seperti akan meledak dalam tubuhnya sekarang. Ia mencoba menahan Reno untuk berhenti bergerak, tapi hanya dibalas dengan senyuman.
"Rennn berhenti dulu Rennn.."
Reno sama sekali tidak menghentikan gerakannya, justru ia naikan ritmenya dua kali lipat. Membuat Kayla benar-benar tidak mampu lagi untuk bertahan.
Dan hentakan terakhir dari Reno membuat Kayla ambruk di atas ranjang, matanya tertutup rapat, dan tubuhnya bergetar hebat. Orgasme pertama yang sangat luar bisa dari Kayla, ia merasa seperti tidak bertulang sekarang. Dan tidak mempunyai tenaga untuk bergerak.
Setelah mereda, Reno melepas penyatuan mereka. Ia turun dari ranjang dan mengambil tissue, dan saat melihat bercak merah disana, ia sadar ini memang yang pertama untuk Kayla. Setelah sudah merasa bersih, Reno kembali naik ke atas ranjang. Ia memeluk Kayla dari samping, lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka berdua.
Reno mencium tengkuk leher Kayla, membuat wanita yang baru saja membuka mata itu berbalik menatapnya. Ia tersenyum, wajahnya cantik walau terlihat berantakan dengan sisa-sisa peluh pada dahinya.
"Kamu belum ya"
Kayla berbicara dengan suara seraknya, membuat Reno gemas lalu mencium bibirnya.
"Ngga papa, kamu istirahat aja kalo capek"
Kayla menggeleng, ia tidak mau egois hanya mementingkan dirinya sendiri. Ia sadar, Reno belum sampai, dan itu adalah tugasnya sekaranag.
Gimana,?
Puas-puasin dah tuh satu part penuh...
Dan karena Author itu orangnya baik, Author tambah satu part lagi...
Banjir-banjir dah...
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Destiny [COMPLETE]
General FictionReno Adrian - Tampan - Mapan - Pekerja keras - Mesum (menurut Kayla) Kayla Atmanegara - Kaya - Cantik - Manja - Keras kepala - Bodoh (menurut Reno) Cinta memang bisa datang dengan cara apapun, kapanpun dan di manapun tanpa kita sadari. Note: Updat...