Kayla baru saja membuka mata pagi itu, dan terkejut saat melihat Reno sudah tidak ada di ranjangnya. Ia segera bangun, turun dari kamarnya dan menuju dapur. Ia hanya melihat Minah disana tengah mencuci piring.
"Reno mana bi,?" tanya Kayla.
"Oh mas Reno sudah berangkat ke kantor non. Belum sempat sarapan malah, katanya buru-buru"
Kayla duduk di kursi ruang makan, lalu mengikat rambutnya yang terlihat berantakan.
Istri macam apa, suami sudah berangkat ke kantor malah baru bangun, Kayla mengatai dirinya sendiri.
"Nanti bantu Kayla buat makan siang ya bi"
"Buat mas Reno ya non," goda Minah.
"Ikh apaan sih bi, buat papa lah"
"Kenapa ngga buat mas Reno sekalian non, pasti seneng deh kalo non Kayla buatin makan siang terus antar ke kantor"
Benar kata bi Minah, ia bisa masak sekalian untuk Reno. Hitung-hitung sebagai permintaan maaf karena tidak sempat menyiapkannya sarapan pagi ini, kata Kayla dalam hati.
Siang itu juga, Kayla menuju tempat kerja Reno. Ia memang sengaja tidak memberi tahu Reno jika ia akan datang siang ini, ia ingin melihat bagaimana reaksi Reno melihat ia datang mengantar makan siang.
Sepanjang perjalanan, Kayla sama sekali tidak berhenti untuk tersenyum. Ia membayangkan Reno akan memeluknya, mencium pipinya, atau bahkan mencium bibirnya.
Tapi senyum itu lenyap seketika saat matanya tidak sengaja melihat Reno tengah duduk berdua dengan wanita di sebuah cafe sebarang jalan. Kakinya refleks menginjak rem, hingga membuat ban mobil itu berderit. Ia keluarkan ponsel dari dalam tasnya, lalu menekan nomor panggilan pada Reno.
Dari dalam mobil, Kayla bisa melihat Reno menerima panggilannya itu.
"Halo.."
Suara Reno terdengar di telinga Kayla.
"Dimana Ren,?"
"Di luar, kenapa emang Kay,?"
Bodoh. Kayla sempat berpikir bodoh tentang ini, wanita itu bisa saja rekan kerjanya.
"Aku ada di kantor sekarang"
"Oh ya, 15 menit aku balik, tunggu ya"
"Oke.."
Kayla tidak mengerti dengan perasaannya sekarang, bisa-bisanya ia berpikir macam-macam tentang Reno.
Setelah beberapa saat menunggu di ruangan Reno, akhirnya pria itu datang. Ia datang dengan raut wajah yang cukup terkejut saat melihat Kayla dengan kotak makan di tangannya.
"Aku bawain makan siang," kata Kayla saat Reno sudah duduk dihadapanya.
"Wah serius, kamu masak sendiri gitu,?"
"Ngga juga sih, di bantu bibi juga"
"Kayaknya enak nih, tunggu aku cuci tangan dulu"
Reno berdiri, lalu meletakan ponselnya diatas meja. Tidak berapa lama, ponsel yang Reno tinggalkan diatas meja itu bergetar. Pertanda ada pesan masuk. Kayla sudah menahannya, menahan untuk tidak ingin tau siapa yang mengirimi Reno pesan. Tapi tidak bisa, rasa penasarannya lebih besar dari apapun sekarang.
"Pulang kerja aku tunggu di taman dekat kantor kamu, ada sesuatu yang mau aku bicarakan Ren"
Dara. Nama orang yang mengirim pesan itu pada Reno. Kayla cepat mengembalikan ponsel itu pada tempatnya semula saat melihat Reno datang. Entah kenapa, perasaan ini ia rasakan lagi seperti saat ia melihat Reno dengan seorang wanita tadi. Kesal, malas dan marah bercampur jadi satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Destiny [COMPLETE]
Aktuelle LiteraturReno Adrian - Tampan - Mapan - Pekerja keras - Mesum (menurut Kayla) Kayla Atmanegara - Kaya - Cantik - Manja - Keras kepala - Bodoh (menurut Reno) Cinta memang bisa datang dengan cara apapun, kapanpun dan di manapun tanpa kita sadari. Note: Updat...