36

10.2K 481 10
                                    

"Kalian bener mau pulang sekarang, masih hujan tuh.?" Santi kembali bertanya pada Reno dan Kayla.

"Iya bu, mau ke rumah Kayla juga soalnya. Takut kemalaman."

"Ya sudah, hati-hati di jalan."

"Iya bu..."

Setelah pamit, Reno dan Kayla pergi meninggalkan rumah itu. Walau masih hujan, ia terpakasa pergi karena harus ke rumah Kayla untuk mengambil Charger Sandra yang tertinggal disana.

Reno terlihat membawa mobilnya pelan, karena hujan masih terlihat deras mengguyur. Waktu yang biasanya hanya ia tempuh 15 menit, mereka baru saja tiba setelah hampir 30 menit perjalanan.

Mereka hanya saling pandang setelah tiba di depan rumah Kayla, karena baru menyadari tidak ada payung yang bisa mereka gunakan sekarang.

"Kamu tunggu di mobil aku buka gerbangnya sebentar" Kayla tiba-tiba bersuara.

"Ngga. Masih hujan, nanti baju kamu basah sayang" dan Reno menolaknya.

Entah sudah berapa kali Reno memanggilnya sayang hari ini, dan Kayla mencoba untuk terbiasa.

"Ngga papa, kan ada baju ganti di dalam"

"Ngga boleh, iya kalo hanya basah. Kalo sakit gimana" Reno tetap menolak.

"Tapi mau sampai kapan kita di sini,"

Benar kata Kayla, hujan memang sepertinya belum akan reda. Dan mereka akan lebih lama berada disana.

"Ya udah, kita buka gerbang sama-sama gimana,? Jadi kalo kamu basah aku juga basah, kan adil"

Pintar tapi konyol. Itu yang ada di kepala Kayla sekarang.

"Oke, setuju."

"Oke, Dalam hitungan ke tiga, kita keluar mobil sama-sama. Satu, dua, tiga"

Seperti sedang berlomba dan mengejar waktu, mereka terlihat turun dari mobil saat hujan masih sangat lebat. Reno yang bertugas membuka gerbang, dan setelah itu bersama-sama mendorongnya.

Konyol. Melihat Kayla yang basah kuyup dan berantakan seperti itu membuat Reno tertawa, begitu pula sebaliknya. Itu yang membuat mereka tertawa terbahak-bahak di dalam mobil. Setelah memasukan mobil kedalam garasi, mereka segara memasuki rumah. Dan berhenti di ruang tengah.

"Kamu tunggu disini, aku ambil handuk ke atas. Jangan kemana-mana nanti basah semua lantainya." perintah Kayla tegas.

Cukup lama Kayla berada di kamarnya, karena memang ia putuskan untuk sekalian mengganti bajunya yang basah.

Dan saat melihat istrinya itu turun berjalan mendekat, Reno terlihat lega. Ia sudah terlihat kedinginan sekarang.

"Curang, kamu udah ganti baju. Aku gimana"

"Ya itu masalah kamu lah"

Setelah memberikan handuk kepada Reno, Kayla pergi ke arah dapur dengan senyum mengejeknya itu.

Reno hanya tersenyum melihat tingkah kekanakan Kayla itu. Ia putuskan untuk melepas semua bajunya yang basah, dan hanya menyisakan celana dalamnya saja. Lalu ia gunakan handuk untuk melilit tubuh polosnya. Ia berjalan ke dapur, dan melihat Kayla tengah melakukan sesuatu disana.

Ia yakin Kayla tidak menyadari kehadirannya sekarang, dan dengan sangat perlahan, Reno berjalan mendekat. Lalu memeluk Kayla dari arah belakang.

Kayla terkejut hingga membuat sendok yang ia gunakan untuk membuat teh itu terjatuh. Tapi kemudian terdiam, menyadari Reno memeluknya dari belakang dengan tubuh telanjang.

"Ngapain,?"

Suara Reno terdengar sangat lembut, ia berbicara persis di telinga Kayla. Membuat wanita itu gugup seketika. Dan pelukannya semakin bertambah erat.

"Bikin teh..." jawab Kayla gugup.

"Biar,?"

Ah. Kenapa, kenapa Reno berbicara seperti ini padanya, tanya Kayla dalam hati.

"Biar hangat, kamu kelihatan kedinginan tadi"

"Bukan. Bukan gitu caranya bikin aku hangat"

"Terus...?"

Reno memutar tubuh Kayla menghadapnya, lalu dengan cepat mengecup bibirnya.
Kayla hanya diam, ia sama sekali tidak menolak saat Reno mencium bibirnya walau hanya kecupan. Bahkan menunggu apa yang akan di lakukan oleh pria yang tengah bertelanjang dada itu berikutnya.

Ia menatap mata Reno yang kini tengah menatapnya juga. Dan dengan keberanian yang sudah ia kumpulkan, ia letakan tangannya pada dada bidang Reno. Ia gunakan jarinya untuk menelusuri seolah membuat sebuah garis di sana.

Reno tersenyum. Dan dengan satu gerakan, Reno berhasil mengangkat tubuh Kayla untuk duduk di meja dapur. Perlahan Reno merapikan rambut Kayla yang terlihat berantakan dan masih basah itu dari dahinya. Lalu mencium bibir Kayla lembut, dan Kayla menyambutnya. Menyambut ciuman yang entah mengapa ia sangat menginginkannya sekarang.

Ia gunakan kedua tangannya untuk menahan bagian belakang kepala Reno, memastikan pria ini tidak akan melepas ciumannya. Semakin lama, ciuman itu terlihat semakin panas. Bahkan saat Reno mencoba bermain dengan lidahnya, Kayla kembali menyambutnya. Itu adalah ciuman tergila dan terlama untuk keduanya, dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.

Mereka seolah berlomba untuk mencurahkan isi hati mereka lewat ciuman itu. Hingga suara ponsel Kayla memaksa mereka menyudahinya. Itu adalah panggilan dari Sandra.

"Halo San.."

Dengan napas yang masih terlihat memburu, Kayla menerima panggilan itu.

"Gimana Kay, ada ngga.?"

"Iya ini gue sudah ada dirum..."

Reno merebut ponsel Kayla lalu mematikan panggian dan melempar ponsel itu menjauh.

"Itu Sand..."

Kayla berhenti berbicara saat Reno tiba-tiba menempelkan kedua dahi mereka.

"I need you now..."

Reno kembali mencium Kayla, dan dengan sangat mudah mengangkat tubuhnya yang terasa ringan itu. Kayla yang khawatir akan terjatuh, mengalungkan kedua tangannya ke leher Reno dan menyilangkan kakinya pada pria yang tengah berjalan meninggalkan dapur itu.

Mereka melepas ciuman saat telah tiba di depan tangga menuju lantai dua. Dan Kayla terlihat memeluk tubuh Reno erat.

"I need you too." Kayla berbisik pelan di telinga Reno.

Reno tersenyum mendengarnya. Dan dengan tubuh Kayla yang masih bergelayut di tubuhnya, ia naik ke lantai dua menuju kamar Kayla. Ia membuka pintu itu pelan, memasuki kamar lalu menutup dan menguncinya. Reno berjalan menuju ranjang dan duduk di tepinya, membuat posisinya sekarang tengah memangku Kayla.

Yakin sudah aman dengan posisinya sekarang, Kayla melepas tangannya pada leher Reno. Tangan kanannya ia gunakan untuk menyentuh wajah pria yang selalu membuat hatinya bergemuruh itu lembut. Kayla yakin, Reno adalah takdirnya sekarang.

Ia mengecup bibir Reno lembut, menyampaikan semua isi hatinya lewat ciuman itu.

Reno tersenyum. Mengingat semua yang telah ia lewati, ia berjanji akan menjaga wanitanya ini. Selama napasnya masih berhembus, nadinya masih berdenyut dan jantungnya masih berdetak, ia akan terus bersamanya.

"Boleh aku melakuaknnya sekarang,?"

Kayla tersenyum, lalu mengangguk memberi ijin pada pria yang pasti akan membuatnya melayang nanti ini.

Wah wah wah sabar...
Kita break dulu sebentar, oke...
Tarik napas... Hembuskan...
Santai, jangan spaneng...
Kita lanjut ke part selanjutnya...

Eitsss tapi ingat, ini adalah area khusus DEWASA...
Dan part selanjutnya pasti bakal bikin kalian basah...

Basah kena hujan maksudnya hehe 😁😁😁
Kan lagi musim kemarau sekarang...😂😂😂

Oke cekibrottt lahh...

You are My Destiny [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang