9

10.7K 483 1
                                    

Pagi ini adalah hari pertama Kayla mulai bekerja di kantor papanya. Pagi yang cukup membuat heboh hampir semua karyawan yang ada di kantor itu.

Kayla Atmanegara, Putri tunggal pemilik salah satu perusahaan terbesar di ibu kota itu datang dengan busana yang menurut sebagian orang terlihat aneh, bahkan menurut sang penggunanya sendiri yaitu Kayla.

Mulai dari makeup, style rambut bahkan anting dan kalung tak ada satupun yang cocok dengan stelan busananya kini. Satu jam ia merias diri hasilnya nol besar, justru hanya rasa frustasi yang ia dapatkan.

Dan seperti inilah kini, ia datang dengan apa yang ia bisa lakukan untuk penampilannya. Menurutnya ini adalah dandanan yang paling sederhana yang pernah ia tampilkan.

Tapi hal berbeda bagi orang lain, terutama untuk kaum hawa. Kecantikan dan pesonanya bagaikan hujan di tengah padang pasir yang gersang. Kehadirannya sebagai bagian dari rekan kerja mereka adalah lecutan semangat baru. Energi tambahan di tengah segudang pekerjaan yang sudah menanti.

Kayla di tempatkan di salah satu kepala bagian Adminitrasi dan Keuangan. Dimana ia bertugas mengurus adminitrasi pembukuan dan keuangan yang keluar dan masuk persusahaan.

Bukan tanpa alasan Reymond menempatkannya di bidang itu, ia benar benar ingin memberinya pelajaran tentang bagaimana ia harus mengurus keuangannya sendiri nanti.

Dan di sinilah kini ia berada, ruangan yang menurutnya terlalu sempit dengan puluhan lembar berkas yang harus ia pelajari. Di sebelahnya, duduk manusia paling menyebalkan di dunia ini. Siapa lagi kalau bukan Reno, ia ditugaskan sepenuhnya memberi arahan dan bimbingan untuknya.

"Kalau kamu ngga ngerti, tanya Reno. Dia bisa menjelaskan semuanya nanti"

Kalimat terakhir dari papanya sebelum ia meninggalkan ruangan yang sudah resmi menjadi miliknya kini.

Kayla tak punya pilihan lain untuk menolak ini semua, tagihan bulanan pengeluarannya bulan lalu bukan nominal yang sedikit. Ia hanya di janjikan oleh Reymond bila ia bisa bekerja dengan baik dan benar, ia tak harus membayar semua dengan uangnya.

Tapi bagaimana ia bisa bekerja dengan baik dan benar jika pekerjaannya saja ia tidak pahami, belum lagi orang yang bertugas sebagai pengawas nya adalah Reno. Bisa bisa hanya kekacauan yang akan ia timbulkan.

Entah sudah berapa puluh kali Kayla bertanya pada Reno tentang ini dan itu. Dan Reno, ia tak habis pikir wanita yang katanya lulusan di salah satu kampus terbaik di Jerman ini benar benar payah. Ia berpikir kalau Kayla di sana bukan melanjutkan study, tapi hanya liburan.

"Anda tinggal menghitung ini, sampai sini"

Reno hanya menggunakan jari telunjuknya untuk mengurut nominal angka dari baris atas sampai bawah.

"Kalau sudah, tinggal cocokin sama berkas ini, kalau cocok berarti beres. Jangan lupa cek juga di excel"

Kayla kembali berkutat dengan kertas kertas yang ada di mejanya. Sesekali, ia menengok ke arah layar komputer untuk mengecek hasilnya.

"Nona, sudah waktunya istirahat"

Reno mengingatkan, karena memang waktu sudah menunjukan pukul 12 siang.

"Lo istirahat aja dulu, gue nanti aja. Lagian ngga terlalu lapar juga"

Kayla menjawab tanpa melepas pandangannya dari kertas yang tengah ia hitung nominal angkanya itu.

Reno keluar dari ruangan Kayla lalu menuju ke ruangannya sendiri. Tak berapa lama ia kembali keluar dari ruangan itu lalu berjalan ke arah kantin. Perutnya sudah minta untuk diisi.

Reno baru menyadari, mungkin sudut pandangnya sedikit salah menilai Kayla. Melihat seserius itu Kayla dengan pekerjaanya, bahkan ia belum mau beristirahat walapun Reno tau Kayla belum sarapan tadi pagi.

Itu alasan ia menenteng sebungkus makanan dan sebotol air mineral dari kantin tempat ia mengisi perutnya tadi.

Kayla terkejut saat tiba tiba Reno menarik semua kertas yang ada di depannya.

"Bukan hal lucu kalau tiba tiba nona pingsan gara gara kelaparan"

Reno membuka bungkus makanan yang tadi ia bawa, tanpa menghiraukan Kayla yang terlihat mulai pucat. Ia tidak mau repot kalau Kayla benar benar pingsan karena kelaparan.

"Itu saya beli di kantin kantor, saya juga ngga tau makanan kesukaan nona. Jadinya saya beli apa yang saya suka"

Tidak ada angin tidak ada hujan, Kayla bingung dengan tingkah Reno padanya kini. Reno yang mesum nan menyebalkan itu membelikan makanan untuknya, apa ini tidak salah. Atau ini hanya efek karena sebelumnya ia tak pernah menahan jika perutnya sudah mulai lapar.

Perlakuan yang sedikit emmm manis, Eits sedikit aja manisnya, okey Kayla.

Suara hatinya bersahutan tak menentu.

"Oke baiklah kalau lo maksa, tapi jangan bilang lo lagi baikin gue sekarang. Gue ngga mau berhutang ke siapa pun termasuk lo. Jadi, makan siang ini bakal gue ganti nanti, lo bisa menagihnya kalau gue lupa"

Masih sama ternyata, Kayla ya tetap Kayla. Wanita ini tidak akan berubah, batin Reno.

"Terserah nona"

Hal yang baru saja Reno ketahui dari Kayla selain manja dan keras kepala adalah dia tak bisa diam saat tengah makan. Mulutnya tidak hanya sibuk mengunyah tapi juga sibuk berbicara seperti sekarang ini.

"Btw, lo kenapa terus terusan manggil gue nona-nona, biasanya juga lo-gue"

"Ini jam kantor nona, lagi pula anda atasan saya di kantor ini sekarang. Dan setau saya atasan dan bawahan tidak pernah memangil dengan sebutan lo-gue"

Reno ingat dengan apa yang di katakan Reymond padanya tadi pagi, ia takut membuat Kayla stres dan tertekan karena harus menurutinya untuk bekerja di kantor ini. Oleh sebab itu ia berpesan agar Reno bisa bersikap lebih lembut pada Kayla mulai sekarang. Reymond sadar, seminggu ini ia sudah menyuruh Reno untuk bersikap tegas pada putrinya itu. Hal yang cukup sulit Reno lakukan, itu berarti ia harus berpura pura lembut jika berhadapan dengan Kayla.

"Terserah, yang jelas gue tetap akan manggil gue-lo. Udah kebiasaan susah kalau di ganti"

Reno hanya tersenyum, senyum yang sengaja ia paksakan.

"Sudah. Silahkan habiskan dulu makanannya nona. Kalau misalnya masih kurang saya bisa belikan lagi untuk anda".

Kalimat yang sengaja Reno katakan untuk menyindir Kayla. Satu bungkus makanan itu adalah sama dengan satu bungkus menu makanannya. Jika Reno saja kadang tidak bisa menghabisakan semua, dan Kayla bisa menghabiskan menu itu dan memintanya lagi, berarti bukan hanya manja dan keras kepala tapi wanita ini juga rakus.

Sayangnya Kayla tidak menyadari apa yang Reno katakan.

You are My Destiny [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang