31

8.9K 460 0
                                    

Reno terlihat tengah berada di sebuah lampu merah jalan raya bersama beberapa rekan kerjanya, ia baru saja akan kembali ke kantornya dari sebuah tempat makan siang itu. Rekan kerja yang kini telah berbeda status jabatan dengan Reno itu terlihat akrab, Reno memang sengaja meminta mereka bersikap biasa seperti dulu sebelum ia berstatus sebagai atasannya kini.

Bisa dibilang, status atasan dan bawahan hanya berlaku di kantor saja. Jika diluar kantor seperti ini, mereka adalah teman. Setelah beberapa saat menunggu, mereka akhirnya berjalan menyeberang jalan.

Tapi langkahnya terhenti saat sebuah tangan terasa menyentuh bahunya, dan ia menoleh ke arah dari mana tangan itu berasal. Ia terkejut saat seulas senyum wanita itu menyambutnya.

"Hai..."Sapa wanita itu cukup ramah.

Reno tidak membalas, otaknya masih berperang dengan indera penglihatannya sekarang. Benarkah wanita ini,? Kenapa dia disini.? Kenapa dia datang tiba-tiba.?

"Ayo Ren, lo ngga balik"

Suara dari rekan kerjanya itu menyadarkan Reno.

"Lo duluan aja, nanti gue nyusul"

Reno kembali ke arah wanita yang tiba-tiba membawa ingatannya kembali ke masa lalu itu.

"Hai..." balas Reno kemudian.

Lalu menjabat tangan yang sudah terulur ke arahnya dari beberapa saat lalu itu.

"Udah lama ngga ketemu, gimana kabar kamu Ren,?"

"Baik..."

****

Hari sudah terlihat gelap, Reno baru saja memasuki mobilnya di parkiran kantor itu. Entah kenapa, pikirannya benar-benar tidak fokus bekerja hari ini. Lebih tepatnya dari siang tadi, setelah ia tidak sengaja bertemu wanita masa lalunya, Dara.

Siang tadi, Reno memang sempat mengajak wanita itu untuk duduk di sebuah cafe dan sedikit berbincang. Tidak terlalu lama, karena Dara harus pergi setelah 20 menit ada disana. Tapi mereka sempat bertukar nomor telepon dan berniat bertemu kembali jika ada waktu. Ini adalah kali pertama mereka bertemu semenjak 5 tahun lalu berpisah.

Namanya Dara, wanita yang pernah Reno anggap special. Wanita yang pernah mengisi hari-hari indah bersamanya, dan wanita itu pula yang telah membuatnya terpuruk.

Reno menjatuhkan kepalanya pada stir mobil, kenapa wanita itu datang kembali,? Kenapa wanita itu datang disaat ia sudah seperti ini.? Reno tidak mengerti dengan apa yang ia rasakan sekarang, entah itu senang karena bisa melihat senyumnya lagi atau sedih karena luka hatinya kembali terbuka.

Akhirnya, ia putuskan untuk pulang. Berdebat dengan kemelut hatinya hanya akan membuatnya pusing, ada wanita lain yang lebih membutuhkannya sekarang diluar sana.

Ia memasuki rumah, dan disambut Santi dengan tatapan aneh. Tidak seperti biasanya, anak laki-lakinya itu pulang dengan tidak bersemangat.

"Kamu kenapa Ren, ngga biasanya kamu pulang kaya gini,?"

"Ngga papa bu, lagi banyak kerjaan di kantor aja. Oh iya bu, mulai malam ini, Reno akan tinggal bersama Kayla di rumah papa Reymond"

Reno memang pulang ke rumahnya malam ini hanya untuk mengemasi barang yang harus ia bawa ke rumah Reymond. Sebagai sepasang suami istri, ia tidak mungkin tinggal terpisah sekarang. Walaupun ia sadar, tindakannya itu hanya untuk membuat Reymond tidak berpikir macam-macam terhadapnya. 

Entah apa yang akan dipikirkan Kayla nanti, karena memang ia belum mengatakan ini sebelumnya.

"Ibu mengerti, semua yang kamu lakukan ini memang bukan kemauan kamu Ren. Tapi ibu yakin, Tuhan akan memberi jalan terbaik untuk kamu dan Kayla. Syukur-syukur benar berjodoh."

You are My Destiny [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang